| 46 Views
Saatnya Al-Qur’an Diterapkan Dalam Kehidupan Pribadi, Masyarakat dan Negara

Oleh : Reni Susanti, S.AP
Al-Qur’an adalah petunjuk jalan kebenaran agar manusia tidak terjerumus ke jalan kesesatan. Al-Qur’an adalah cahaya penerang bagi kehidupan agar tidak tersesat dalam kegelapan. Al-Qur’an adalah petunjuk dan arah bagi pencapaian kebahagiaan dan keselamatan dunia ahirat. Al-Qur’an adalah warisan Rasulullah Saw. yang berlaku hingga hari kiamat. Hukum-hukumnya tidak lekang oleh waktu dan tidak tergerus oleh perubahan zaman.
Tiap tahun peringatan Nuzulul Qur’an diselenggarakan dengan berbagai kegiatan oleh masyarakat Indonesia. Kementerian Agama menggelar 350 ribu khataman Al-Qur'an pada 16 Ramadan 1446 Hijriah. Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan turut ikut serta dalam peringatan Nuzul Quran ini.
Program bertajuk Indonesia Khataman Al-Qur'an di Sulsel dipusatkan di Aula Kantor Wilayah Kemenag Sulsel Makassar. Program ini diharapkan mampu menguatkan semangat keislaman dan kebangsaan serta mengajak umat muslim untuk mencintai, memahami, dan meneladani Al-Qur'an. (Metro TV. 16/03/2025).
Laksanakan arahan Bupati Bogor, Rudy Susmanto, Wakil Bupati Kabupaten, Jaro Ade lakukan Peringatan Nuzulul Qur'an yang diselenggarakan di Masjid Agung Nurul Faizin, Cibinong, pada Minggu (14/3/25). Acara yang mengusung tema "Peran Al-Quran Dalam Membangun Masyarakat Berahlak Mulia" tersebut berlangsung khidmat dengan kehadiran berbagai tokoh dan masyarakat setempat. (kabarindoraya. 16/03/2025)
Bupati Bandung Dadang Supriatna punya cara unik dan menarik dalam mensyiarkan Ramadan sekaligus memperingati Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan 1446 H, Melalui acara yang dikemas dalam bentuk Lomba Cerdas Cermat Pemahaman AlQuran, Bupati Bandung mengundang sejumlah ormas untuk beradu cepat dan kepintaran dalam menjawab berbagai pertanyaan seputar isi kandungan Al-Quran. (Bandung, BR.NET. 16/03/2025).
Sistem Sekuler Mengabaikan Al-Qur’an
Sejatinya, kedudukam Al-Qur’an tidak hanya cukup diperingati saat bulan Ramadhan saja. Namun jauh lebih penting dari itu adalah diterapkan seluruh isi Al-Qur’an tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Faktanya saat ini,banyak kaum muslimin yang tidak menerapkan isi Al-Qur’an. Misalnya terang-terangan tidak shalat, tidak berpuasa, berzina, mencuri, dan sebagainya. Bukan hanya pribadi muslim, negara juga demikian. Banyaknya aksi korupsi menunjukkan bahwa negara abai dengan perintah yang ada didalam Al-Qur’an.
Begitulah sistem demokrasi kapitalisme menjadikan akal manusia sebagai sumber aturan, padahal manusia adalah makahluk yang lemah sehingga berpotensi adanya pertentangan dan berkonsekuensi lahirnya berbagai permasalahan.
Al Qur’an seharusnya menjadi landasan setiap individu, masyarakat dan negara, namun hari ini justru individu yang berpegang pada Al Quran dan menyerukan untuk kembali kepada Al Qur’an dianggap radikal. Dalam sistem ini, prinsip kedaulatan di tangan rakyat menjadikan manusia sebagai penentu hukum, berdasar hawa nafsu dan kepentingannya.
Berpegang pada Al Qur’an sejatinya konsekuensi keimanan dan harusnya terwujud pada diri setiap muslim. Apalagi jika ingin membangun peradaban manusia yang mulia, Al Qur’an harus menjadi asas kehidupan. Namun hari ini Al Qur’an diabaikan meski peringatan nuzulul Qur’an setiap tahun diadakan, bahkan oleh negara.
Umat harus menyadari kewajiban berpegang pada Al qur’an secara keseluruhan dan memperjuangan untuk menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup dalam semua aspek kehidupan Dibutuhkan dakwah kepada umat yang dilakukan oleh jamaah dakwah ideologis untuk membangun kesadaran umat akan kewajiban menerapkan Al Qur’an dalam kehidupan secara nyata, tidak hanya bagi individu, namun juga oleh masyarakat dan negara.