| 106 Views
Pendidikan Adalah Hak Dasar Warga Yang Harus Dipenuhi Oleh Negara

Oleh : Yeni Ummu Alvin
Aktivis Muslimah
Faktor Kemiskinan menjadi penyebab utama dari tingginya anak tidak bersekolah di Indonesia, hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Dasar Dan Menengah (Kemendikdasmen), Tatang Muttaqin, ada 3,9 juta lebih anak yang tak bersekolah, kategori putus sekolah sebanyak 881 ribu orang, lulus dan tidak lanjutkan sekolah sebanyak lebih dari satu juta orang dan belum pernah bersekolah berada di angka lebih dari 2 juta orang, dikarenakan faktor ekonomi dan bekerja di usia dini karena kebutuhan, selain itu kesenjangan akses pendidikan antara keluarga miskin dan kaya masih cukup besar meskipun berbagai intervensi seperti bantuan operasional sekolah (bos) dan kartu Indonesia pintar (KIP) telah disalurkan. (Tirto.id, 19/5/2025).
Di sisi lain pemerintah terus berupaya untuk mempercepat upaya pemutusan rantai kemiskinan melalui program sekolah rakyat, Menteri sosial Saifullah Yusuf melakukan kunjungan untuk menjadi langkah awal dalam penyelenggaraan sekolah berasrama untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Sekolah rakyat dirancang dari jenjang SD, SMP hingga SMA, Kementerian sosial juga menyiapkan program pemberdayaan bagi orang tua siswa, bersama pemerintah daerah berbagai intervensi akan diberikan untuk keluarga miskin. Bupati Banjarnegara menyatakan siap untuk mendukung penuh program ini sesuai arahan Menteri sosial, diharapkan dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, sekolah rakyat menjadi harapan Baru bagi ribuan anak Indonesia, jalan keluar dari kemiskinan menuju masa depan yang lebih cerah. (detik.news)
Pendidikan adalah merupakan hak bagi setiap warga negara, namun selama ini intervensi pemerintah di bidang pendidikan berupa dana BOS dan KIP bagi keluarga miskin hanya menjadi bantalan ekonomi keluarga yang tidak menghilangkan akar masalah kemiskinan dan ketimpangan pendidikan, faktor ekonomi dan mencari nafkah merupakan bukti bahwasanya pendidikan di negeri ini dijadikan sebagai komoditas yang mahal yang tidak bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Demi untuk menutupi kegagalan intervensi ala sistem kapitalisme, pemerintahan Prabowo menggagas sekolah rakyat untuk anak orang miskin dan sekolah Garuda untuk anak orang kaya, sebagai jalan tengah yang bersifat akomodatif. Program-program kebijakan ini akan dinarasikan rezim sebagai upaya untuk pemerataan akses pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia, namun sejatinya program tersebut hanyalah program populis yang tidak menyelesaikan akar masalah sekedar tambal sulam dalam sistem kapitalisme.
Selama sistem pendidikan di negeri ini masih dikelola berdasarkan kapitalisme maka untuk menekan jumlah anak tidak sekolah dikarenakan faktor ekonomi dan lain sebagainya tidak akan mungkin teratasi, karena justru sistem kapitalisme lah yang membiarkan jurang ketimpangan ekonomi dan sosial semakin buruk, program-program yang dicanangkan seperti sekolah rakyat untuk orang miskin dan sekolah Garuda untuk orang kaya justru semakin menunjukkan tidak adanya pengelolaan pendidikan yang adil di negeri ini, ketidakmampuan negara dalam memberikan pendidikan yang adil membuka peluang terjadinya diskriminasi dan akan mengakibatkan kesulitan untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak.
Solusi hakiki untuk permasalahan ini adalah dengan kembali kepada sistem pendidikan Islam, dalam islam pendidikan tidak dipandang sebagai komoditas ekonomi, akan tetapi sebagai hak dasar yang harus dijamin dan dipenuhi oleh negara, pendidikan dalam Islam bersifat gratis dan berkualitas serta merata sehingga semua anak dapat menuntut ilmu dengan tenang tanpa terbatas faktor ekonomi. Tiap individu akan mendapatkan akses pendidikan yang merata dan negara akan menjalankan perannya sebagai fasilitator utama untuk menciptakan masyarakat yang berpendidikan.
Islam akan menerapkan sistem ekonomi yang jadi supra struktur dan menyokong sistem pendidikan, pendidikan Islam diselenggarakan untuk mencetak generasi yang bersaksyiah Islam dan menguasai ilmu terapan serta dipersiapkan untuk mengagungkan peradaban Islam dan siap berdakwah dan berjihad ke seluruh penjuru dunia. Pendidikan Islam justru akan menjadi mercusuar dunia, kiblat masyarakat internasional, narasi muslim akan hadir sebagai penjaga dan pembentuk peradaban Islam yang mulia.
Wallahu a'lam bish showwab.