| 917 Views

Harga Bahan Pokok: Jelang Hari Raya Harga Kebutuhan Melejit, Masyarakat Menjerit

Oleh : Rita Kencana, A. Md
Member Komunitas Smart With Islam Karawang

Menjelang hari raya harga kebutuhan pokok di berbagai daerah mulai merangkak naik.

Masyarakat mengaku terjadi kenaikan pada bahan Pokok berupa beras, minyak sayur, bumbu-bumbu dapur, di setiap tahun menjelang hari raya.

Bahkan sampai terjadinya kelangkaan pada salah satu bahan Pokok yaitu beras, persoalan sumber pangan pokok tidak cukup hanya di jamin ketersediaannya di pasaran, namun rakyat juga butuh harga bahan pokok yang memadai dan berkualitas.

Seperti disalah satu daerah di Purwakarta,  Sekretaris Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Purwakarta Eka Sugriana, Ia juga menyebutkan pihaknya terus berkoordinasi dengan perwakilan Perum Bulog di daerah, untuk memastikan adanya suplai tambahan bila stok beras mengalami kekurangan di pasaran. Dilansir (Antarajabar.com , 15 Maret 2024)

Namun pada kenyataannya penstabilan bahan pokok di berbagai daerah  masih mengalami kendala dalam menstabilkan harga Kebutuhan pokok yang tidak merata.

Dikutip dari Food and Agriculture Organization (FAO) melaporkan Indeks harga pangan dunia melonjak pada Maret 2022 dan mencapai level tertinggi sepanjang sejarah.

“Indeks harga pangan dunia rata-rata mencapai 159,3 poin pada Maret 2022. Naik 17,9 poin atau 12,6% dibanding Februari 2022 yang melompat ke level tertinggi baru sejak tahun 1990,” tulis FAO di situs resminya. (katadata.co.id, 08/03/2022)

Alih-alih memperbaiki perekonomian, langkah antisipasi dari pemerintah nyatanya belum mampu untuk mengatasi masalah kenaikan harga bahan pokok di pasaran.

Mengapa bisa terjadi? Apa penyebabnya?

Sistem ekonomi yang di  gunakan saat ini adalah sistem ekonomi kapitalis, yang dimana berkaitan dengan pemilik modal.

Jika jumlah ketersediaan barang di lapangan terjadi kelangkaan, sementara permintaan di pasar meningkat, maka akan berimbas pada tingginya harga bahan pokok. Inilah yang menyebabkan harga menjadi melejit, ketika permintaan bahan pokok tidak sesuai dengan stok pasar.

Penyebab lain adalah mungkin saja terjadi permainan nakal dari para pemilik modal dengan cara menimbun stok bahan pokok. Yang dimana tujuannya adalah untuk menciptakan kenaikan harga di tengah masyarakat.

Dalam Islam negara seharusnya menanggung penuh atas kebutuhan pokok seluruh masyarakat yang hidup di dalamnya.

Pemerintah juga harus mengupayakan kestabilan perekonomian yang merupakan tonggak kesejahteraan masyarakat.

Juga memastikan keamanan transaksi yang dilakukan oleh para pengusaha dan masyarakat sesuai dengan syariat Islam.

Sebagai contoh, hal ini pernah terjadi di masa Khalifah Umar bin Khattab pada masa paceklik ketika terjadi kelaparan di Hijaz akibat kelangkaan makanan. Beliau mengirim surat dan mendatangkan makanan dari Mesir dan Syam ke Hijaz, sehingga kebutuhan masyarakat Hijaz bisa terpenuhi.

Inilah bentuk perlindungan serta kepedulian negara dalam mencukupi kebutuhan rakyat dan menjaga amanah dari Allah SWT.

Islam adalah satu-satunya solusi alternatif yang paling tepat untuk mengganti Kapitalisme dalam menyelenggarakan pemenuhan kebutuhan rakyat secara menyeluruh.

khususnya seorang pemimpin muslim hendaknya mengembalikan kembali Islam ke tengah kehidupan umat, agar tercipta kesejahteraan yang nyata. Wallahu a’lam bisshawaab.


Share this article via

901 Shares

0 Comment