| 19 Views
Negara Mayoritas Muslim Merayakan Lebaran di Tengah Konflik. Negara Mana Sajakah?

CendekiaPos - Di tengah kilau kemeriahan Idulfitri yang seharusnya membawa kedamaian dan kebahagiaan, empat negara mayoritas Muslim justru menyambut hari kemenangan dalam nuansa yang berbeda—bertarung melawan konflik dan perang. Mari kita telusuri kisah mereka.
1. Palestina: Idulfitri di Bayang-Bayang Konflik
Di Gaza, harapan untuk merayakan Lebaran dengan damai pupus ketika serangan baru dilancarkan ke wilayah tersebut. Warga, yang sempat kembali ke rumah mereka setelah gencatan senjata tahun lalu, terpaksa kembali mengungsi. Menurut laporan Al Jazeera, serangan yang terjadi tepat menjelang Idulfitri telah merenggut nyawa puluhan orang. UNRWA menggambarkan situasi ini sebagai "salah satu masa tergelap bagi kemanusiaan kita bersama."
2. Libya: Perayaan di Tengah Perpecahan
Di Libya, perang saudara yang berkepanjangan telah menciptakan jurang dalam di antara masyarakatnya. Konflik antara dua pihak yang berusaha mendominasi di timur dan barat negara ini terus memperparah ketidakstabilan sosial dan ekonomi. Meskipun tidak seakut di Gaza, suasana Idulfitri di Libya tetap diliputi rasa tidak aman dan ketidakpastian.
3. Yaman: Ketidakpastian yang Berkepanjangan
Yaman, yang konflik saudaranya memasuki tahun ke-11, belum juga menemukan titik terang untuk perdamaian. Dengan situasi yang tetap tegang, warga Yaman menghadapi Lebaran tanpa jaminan keamanan. Keadaan ini diperparah dengan gencatan senjata yang tidak kunjung stabil antara Houthi dan Israel, serta ancaman pembajakan di Laut Merah yang semakin sering.
4. Suriah: Lebaran Pasca-Penggulingan Assad
Di Suriah, konflik terbaru di Latakia dan Tartous baru saja berakhir saat Lebaran tiba. Namun, ketegangan tetap terasa menyusul jatuhnya Bashar al-Assad dan kekhawatiran akan serangan balas dendam terhadap komunitas Alawi. Laporan SOHR menyebutkan bahwa konflik terbaru ini telah menyebabkan 1.311 kematian, dengan korban mayoritas adalah warga sipil.
Di tengah gema takbir yang bergema di seluruh dunia, empat negara ini berjuang untuk mempertahankan semangat Idulfitri. Mereka mengingatkan kita bahwa di beberapa sudut dunia, hari kemenangan ini masih dirayakan dengan latar belakang duka dan harapan akan hari esok yang lebih damai.