| 7 Views
Media Sosial Jadi Sarang Kekejian Moral

Oleh : Taruka sarah
Ponpes Khoiru Ummah Al-Hufadz
Di tengah derasnya arus informasi digital, muncul fenomena yang tak hanya mengerikan, tetapi juga memalukan bagi akal sehat kita sebagai umat manusia. Grup Facebook bernama “Fantasi Sedarah” yang baru-baru ini viral bukan lagi sekadar pelanggaran etika, tetapi juga menjadi cermin dari kerusakan moral yang semakin merajalela.
Grup yang berisi 32.000 anggota ini, terang-terangan mempromosikan fantasi seksual dengan tema inses, sebuah tindakan yang jelas-jelas melanggar hukum, norma sosial, serta agama. Para anggotanya saling berbagi cerita, gambar, dan diskusi yang tidak hanya menjijikkan, tetapi juga berpotensi merusak mental dan moral generasi muda yang tidak sengaja melihat hal tersebut. Bahkan para korban pun kebanyakan berasal dari usia di bawah umur.
Inses bukan hanya soal hubungan biologis terlarang. Ini adalah pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan kekeluargaan. Ketika fantasi seperti ini dibahas secara terbuka, tanpa filter, dan tanpa rasa malu, kita sedang menyaksikan normalisasi dari hal yang seharusnya tidak pernah ada dalam khalayak publik.
Pihak berwenang, termasuk Kominfo dan KPAI, telah angkat bicara. Mereka menegaskan bahwa konten semacam ini jelas melanggar UU ITE dan UU Perlindungan Anak. Kominfo bahkan telah memblokir akses ke grup tersebut dan berkoordinasi dengan Facebook untuk menghapus konten yang melanggar. (Sumber : Liputan6)
Fenomena seperti ini adalah buah dari sistem kapitalis yang menjunjung tinggi kebebasan berekspresi. Dengan hidup yang penuh kebebasan dan keinginan yang tinggi untuk memenuhi nafsu duniawi, seseorang tidak lagi peduli tentang nilai kemanusiaan ataupun norma keagamaan. Bahkan kebebasan yang mereka agungkan, justru menghancurkan presepsi tentang gambaran keluarga yang harmonis dan sehat. Sehingga timbullah sekumpulan generasi yang makin melecengkan aturan kehidupan, membawa manusia kembali pada kebodohan.
Berbeda dengan sistem islam yang termasuk di dalamnya pendidikan islam. Ia menjunjung tinggi ridho Allah, sehingga hidup ini akan selalu berjalan untuk mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya. Islam juga memberikan pendidikan yang menjadi pondasi terbentuknya keluarga yang sakinah mawaddah warohmah, yang bisa menjadi rumah ternyaman bagi para anak-anak. Islam pun memberikan batasan antara anak dan mahramnya, sehingga tidak memungkinkan untuk terjadinya hal yang tidak senonoh. Islam akan selalu menjaga dan memastikan agar para perempuan dan anak-anak terjamin keamanannya.
Selain itu, islam akan memastikan keamanan di ruang digital. Media sosial yang biasa diakses hanya memuat hal-hal positif yang tidak akan menimbulkan muhdhorot. Maka hanya dengan Islamlah Umat Muslim dapat terjaga.
Mari kita jaga ruang digital kita. Mari kita lindungi generasi penerus kita dari racun kebebasan yang salah kaprah dengan pendidikan islam yang kaffah.