| 30 Views
Korban Terus Bertambah, Israel Kembali Gempur Gaza: 1.042 Warga Palestina Tewas dalam Dua Pekan

CendekiaPos - GAZA – Suasana di Jalur Gaza kian memilukan. Dalam waktu kurang dari dua pekan sejak Israel kembali menggencarkan serangannya pada 18 Maret 2025, tercatat sebanyak 1.042 warga Palestina tewas akibat pemboman dan serangan darat besar-besaran. Angka tragis ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Gaza pada Selasa (1/4/2025).
Menurut laporan yang dilansir oleh Arab News, dalam 24 jam terakhir saja, korban tewas bertambah sebanyak 41 orang. Dengan demikian, total jumlah korban jiwa sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023 kini telah mencapai angka yang mengkhawatirkan: 50.399 orang.
Perayaan Idul Fitri yang Berubah Menjadi Duka
Perayaan Idul Fitri tahun ini berubah menjadi hari duka mendalam bagi warga Gaza. Serangan udara Israel tanpa henti menggempur wilayah Rafah dan Khan Younis tepat di hari Lebaran, Minggu (30/3/2025), menewaskan sedikitnya 35 orang yang sedang merayakan hari kemenangan umat Islam tersebut.
Suara takbir yang biasanya bergema meriah, kini bercampur dengan suara ledakan dan tangis kehilangan. Salat Idul Fitri yang biasanya khusyuk di masjid-masjid, kali ini terpaksa digelar di atas puing-puing reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan brutal Israel.
Serangan Menargetkan Petugas Medis, Dunia Mengecam
Pekan lalu, serangan Israel juga menghantam tenaga medis dan tim penyelamat Palestina di Rafah. Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) menemukan 15 jenazah petugas medis yang menjadi korban dalam insiden itu. Menurut laporan investigasi kantor pemeriksa fakta Al Jazeera, Sanad, citra satelit menunjukkan sedikitnya lima kendaraan ambulans dan penyelamat sengaja dihancurkan oleh militer Israel.
"Ini adalah tragedi, bukan hanya bagi kami, tetapi juga bagi kemanusiaan dan misi kemanusiaan itu sendiri," ujar PRCS dalam pernyataannya.
Netanyahu Belum Beri Tanda Akan Menghentikan Serangan
Sementara itu, di tengah meningkatnya kecaman dunia internasional, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda akan mengendurkan serangannya terhadap Hamas. Bahkan perundingan gencatan senjata terbaru tampaknya menemui jalan buntu, dengan Israel tetap bersikukuh memperluas operasi militernya di wilayah Gaza.
Ini Lebih Dari Krisis Kemanusiaan, yang Semakin Hari Semakin Parah
Kondisi di Gaza kini semakin memburuk. Tempat-tempat penampungan yang tersedia sudah penuh sesak. Warga sipil, terutama wanita dan anak-anak yang menjadi mayoritas korban jiwa, terus mengalami penderitaan akibat eskalasi konflik ini.
Komunitas internasional semakin lantang menyerukan penghentian segera aksi militer yang telah menelan puluhan ribu nyawa tak berdosa ini. Namun, hingga kini Gaza tetap berada dalam kondisi darurat kemanusiaan yang terus memburuk dari hari ke hari.
Pertanyaan besar pun muncul di benak dunia: sampai kapan tragedi ini akan berlangsung, dan berapa banyak lagi nyawa yang harus melayang sebelum perdamaian tercapai?
Sampai hari ini, dunia menantikan langkah nyata untuk menghentikan penderitaan yang terus menimpa warga Palestina di Gaza.