| 9 Views
Bahaya Rumah Moderasi Ancaman Bagi Aqidah Generasi Muda
Oleh : Sumarni Ummu Suci
Arus moderasi beragama masih terus di galakkan oleh pemerintah termasuk di kampus atau perguruan tinggi dan sudah berjalan beberapa waktu ini.
Kementrian agama membangun Rumah Moderasi Beragama (RMB) di sejumlah kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Kementrian agama menyampaikan bahwa adanya RMB terbukti memiliki manfaat besar dalam menciptakan kerukunan beragama di tengah masyarakat (sumber :www.kompasiana.com).
Selain itu potensi - potensi terkait isu agama bisa di cegah lebih dini dengan adanya RMB. Keberadaan RMB ini juga di dukung civitas akademi yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang agama yang mumpuni.
Universitas Brawijaya (UB) melalui UPT Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (UPT PKM) telah meluncurkan Griya Moderasi Beragama di Gazebo Raden Wijaya, Rabu(11/12/2024)(sumber : www.prasetya.ub.ac.id).
Dalam acara launching Griya Moderasi Beragama ini juga di gelar diskusi dan peluncuran buku bertajuk"Mewujudkan Harmoni Sosial Meneguhkan Keislaman dan Kebangsaan.
Buku tersebut merupakan kumpulan tulisan para Dosen agama Universitas Brawijaya (UB). Sebagaimana diketahui bahwa gagasan moderasi beragama telah di jalankan program prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 - 2024. (sumber : www.prasetya.ub.ac.id)
Maraknya pendirian Rumah Moderasi Beragama menunjukkan bahwa cara pandang negara atas konplik dan solusinya khususnya konplik antar umat beragama.
Padahal sejatinya ini bukan solusi.Mengingat moderasi beragama sejatinya justru upaya untuk menjauhkan umat dari aturan agamanya (Islam). Karena prinsip - prinsip yang di ajarkan bertentangan dengan Islam yang lurus.
Pada dasarnya ide moderasi beragama yakni moderasi Islam ini adalah bagian dari rangkaian proses sekularisasi pemikiran Islam ke tengah - tengah umat yang di beri warna baru.
Ide ini menyerukan semua agama sama dan menyerukan untuk membangun Islam inklusif atau yang bersifat terbuka toleran terhadap ajaran agama lain yang menyusupkan paham bahwa semua agama benar.
Apa lagi menjelang hari raya umat non-muslim.
Ide moderasi mengusung toleransi ini kembali banyak di perbincangkan.Padahal sudah sangat jelas bahwa Allah SWT telah menegaskan dlm QS.Al - Imran : 19
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
"Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah adalah Islam." (QS.Al Imran ; 19)
Dan juga di jelaskan dalam QS Al Imran : 85
وَمَنْ يَّبْتَغِ غَيْرَ الْاِسْلَامِ دِيْنًا فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْهُۚ وَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
"Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi."(QS.Al Imran : 85)
Berdasarkan ayat - ayat ini Allah SWT telah sangat tegas menyatakan bahwa agama yang benar dan mulai di sisi Allah hanyalah Islam. Apalagi adanya celaan yang bersifat jazm (pasti) bahwa tidak akan di terima agama selain Islam dan mereka tidak akan selamat di akhirat kelak.
Dari sinilah kita mendapati penganut Islam moderat memberlakukan toleransi melampaui batas yang telah gariskan oleh Islam.Bahkan murtadnya seseorang atau pun menjadi atheis di anggap hak seseorang.Tampak jelas ide ini bertentangan dengan Aqidah Islam.
Inilah moderasi beragama yang harus di pahami umat Islam hari ini.Mereka tidak boleh tertipu dengan slogan - slogan kerukunan, keharmonisan dan slogan - slogan lainnya yang sebenarnya hanya membawa kemudharatan pada umat Islam.
Sebab pada hakekatnya penerapan aturan Islam secara sempurna akan membawa kebaikan bagi umat muslim maupun non muslim di bawah naungan negara khilafah.
Ide moderasi ini telah menjadi nilai - nilai Islam yang datang dari Al -kholiq Al- Mudabbir yang di sepadankan dengan aturan buatan manusia.Selanjutnya pelan tapi pasti gagasan ini tidak hanya mengebiri Islam yang sejatinya merupakan ideologi tetapi akan mengubah Islam di pahami sebatas agama ruhiyah yang di hilangkan sisi politisnya sebagai solusi atas seluruh aspek kehidupan.
Jika pemerintah telah memasukkan ide ini ke dalam kurikulum pendidikan dengan berbagai program turunannya maka proses pendidikan sungguh telah menjauhkan generasi muslim dari urusan agamanya.Pada hal pendidikan adalah pilar kebangkitan Islam.Karena dari sana terlahir generasi cemerlang yang bangkit pemikirannya.
Lalu dengan segenap ketakwaannya mereka siap berkontribusi secara maksimal dalam pembangunan peradaban.Dalam kitab Nizhomul Islam yang ditulis oleh syeikh Taqiyuddin An - Nabhani telah di gambarkan secara umum kebijakan pendidikan Islam.
Salah satunya adalah penegasan bahwa pendidikan Islam wajib berlandaskan Aqidah Islam.Mata pelajaran dan metodologi penyampaiannya seluruhnya di susun tanpa adanya penyimpangan sedikit pun dari asas tersebut.
Kurikulum pendidikan pun hanya satu tidak boleh di gunakan kurikulum lain selain kurikulum negara yang juga berasas Aqidah Islam.
Dengan asas Aqidah Islam ini maka Islam menetapkan tujuan pendidikan yang sejalan yakni membentuk kepribadian Islam serta membekali peserta didik dengan berbagai ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan kehidupan.
Di tingkat perguruan tinggi ilmu - ilmu tsaqofah di ajarkan secara utuh, seperti halnya ilmu pengetahuan yang lain dengan syarat tidak mengakibatkan adanya penyimpangan dari tujuan pendidikan.
Sebagaimana toleransi misalnya mahasiswa akan di ajarkan toleransi menurut Islam dan tidak bercampur dengan pemikiran asing.
Sesungguhnya Islam sudah memiliki aturan tentang toleransi yang dapat menjadi pedoman.Di mana saja umat Islam melakukan aktivitas termasuk di kampus dan di anggap sangat relevan bagi kehidupan kampus.Terlebih bagi generasi muda seperti halnya mahasiswa agar dapat bersikap dengan bijak serta toleransi dapat di wujudkan.
Islam adalah agama yang memiliki aturan tertentu dan defenisi tertentu sesuai dengan ketetapan Allah dan Rasul-Nya yang seharusnya menjadi pedoman dalam berinteraksi di tengah masyarakat.
Penguasa dalam Islam memiliki kewajiban memberikan nasehat taqwa yakni menjaga Aqidah umat dan menjaga kehidupan agar tetap terikat aturan Syara' juga mengingatkan umat melalui berbagai media, melalui departemen penerangan negara dan penepatan qadhi hisbah yang akan secara langsung menjaga Aqidah umat.
Sungguh hanya kepemimpinan Islam yang mampu menjaga Aqidah umat.
Wallahu'alam bissawab.