| 68 Views
Awas Predator Anak Makin Masif di Sistem Rusak

Oleh : Siti ummu Faqih Boyolali
Hari anak sedunia yang diperingati setiap tanggal 20 November tak membuat kondisi anak di negeri ini dari kata aman bahkan anak-anak di seluruh dunia. Buktinya korban kekerasan seksual sering di alami anak-anak dibawah umur.
Seperti yang baru-baru ini terjadi di Jawa Timur seorang bocah berinisial DCN yang masih berumur 7 tahun diperkosa dan dibunuh di Banyuwangi, Jawa Timur (kompas.com)
Di Solo, Yayasan kepedulian untuk anak atau yayasan kakak, tahun ini terhitung dari bulan Januari hingga Juli 2024 menemukan dan menangani 17 kasus kekerasan seksual terhadap anak (Solopos,24 Juli 2024)
Faktor yang menyebabkan maraknya predator anak adalah karena negara ini berasaskan paham liberalisme yang lahir dari akidah sekuler yakni negara yang memisahkan kehidupan dengan agama.
Para pemimpin pemerintahan menerapkan kebijakan - kebijakan yang buruk di masyarakat.contohnya situs-situs porno bak jamur di musim hujan, sosial media dipakai untuk mengusung ide-ide liberal seperti pornografi dan pornoaksi pada gawai masing masing individu, ini jelas menunjukkan lemahnya filter media dari pemerintah.
Faktor yang lain penyebab maraknya predator anak dari diterapkannya akidah sekuler yaitu makin jauhnya individu dari pengetahuan agama, mereka mengabaikan standar halal dan haram di setiap perbuatan mereka.
Sistem sanksi yang tidak mampu memberi efek jera para pelaku predator anak juga merupakan salah satu faktor penyebab maraknya pelaku predator seksual. Setelah bebas pelaku predator seksual itu tidak taubat namun malah mengulangi perbuatan bejatnya.
Pangkal kerusakan semua itu karena sistem sekuler yang merusak naluri dan akal manusia, karena dengan memisahkan agama dari kehidupan membuat kehidupan seseorang didominasi pada hawa nafsu yang serba bebas dan boleh.
Dalam islam, generasi adalah aset bangsa yang harus dijaga, dilindungi dan dibina dengan sebaik-baiknya.
Islam memberikan solusi pada maraknya predator seksual yang pertama yaitu individu yang bertaqwa yang memakai Islam sebagai landasan kehidupan serta senantiasa terikat dengan syariat Islam. Dengan begitu akan melahirkan individu individu yang sholeh dan enggan melakukan maksiat. Solusi Islam selanjutnya lingkungan yang mendukung yakni masyarakat yang memiliki pemikiran dan perasaan Islam sehingga aktivitas aktivitasnya amar makruf nahi mungkar.
Solusi terakhir yakni negara yang menerapkan Islam secara kafah sehingga pelaku pelaku predator diberi sanksi yang tegas, yang mana sanksi itu bisa menjadi pencegah dan penebus dosa yang dilakukan.
Selain itu Negara Islam akan mengawasi seluruh media agar mensyiarkan dakwah dan konten konten yang positif dan tidak mengandung kemaksiatan.