| 232 Views
Arah Bangsa dan Peran Pemuda

Oleh : Yulia Ummu Haritsah
Pendidik Generasi dan Pegiat Literasi Dakwah
Berita sepekan di bulan Ramadan, di daerah Katapang wilayah Ciwidey Bandung, dua kelompok remaja yang diduga hendak melakukan tawuran jelang sahur, diamankan oleh aparat setempat, 12 remaja ditangkap dan dimintai keterangan untuk proses penyelidikan selanjutnya
Seperti yang dilasir media online Okenews.com, Kapolsek Ketapang Komisaris Polisi Asep Suharman, mengatakan telah mendapat aduan dari masyarakat bahwa di wilayah kampung Muara Ciwidey Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung, ada 2 kelompok pemuda yang diduga akan melakukan tawuran, sehingga Polisi bergerak cepat untuk melakukan tindakan preventif, dan mengamankan 12 remaja yang hendak melakukan tawuran tersebut. 12 orang pemuda ini ditangkap untuk diamankan dan dibina untuk tidak melakukan perbuatan yang meresahkan ini lagi.
Pemuda seharusnya menjadi cikal bakal pengisi peradaban bangsa, malah melakukan sesuatu tindakan tidak terpuji, bahkan tercela, apalagi di kondisi bulan Ramadan, yang seharusnya diisi oleh kegiatan beribadah malah diisi dengan tawuran seperti itu.
Di sistem sekarang ini memang kondisi remaja sangat memperihatinkan, dari mulai kenakalan remaja, tawuran, kehamilan di luar nikah, bullying, dan lain sebagainya, ini masih marak terjadi dan menjadi momok yang memprihatinkan.
Sistem sekuler sekarang, dengan adanya paham kebebasan, sehingga membebaskan manusia untuk memilih jalan kehidupannya sesuai dengan keinginannya saja, tanpa diaping oleh syariat, maka kehidupannya akan kacau balau, karena standar nya adalah hawa nafsu masing-masing, yang mempunyai keinginan yang berbeda.
Ketika kehidupan tidak diatur oleh aturan yang haq, maka yang akan terjadi adalah kekacauan, karena jika setiap orang menganggap pemikirannyalah yang benar, maka akan berbenturan dengan pemikiran orang lain, sehingga akan terjadi konflik.
Untuk menciptakan situasi yang aman dan tentram maka dibutuhkan tiga pilar yang harus tercipta, yang Pertama yaitu menciptakan pribadi yang bertakwa, sehingga kita tahu mana perbuatan halal dan haram, mana yang harus dilakukan, dan mana yang tidak boleh dilakukan. Kedua yaitu adanya masyarakat yang peduli, sehingga masarakat saling memahami perasaan masing-masing, dan yang Ketiga yaitu negara yang menerapkan aturan yang haq (Islam). Sehingga masyarakat merasakan keadilan dalam peran penguasa untuk meri'ayah warganya.
Dengan terciptanya tiga pilar ini, maka akan tercipta pula keharmonisan antara penguasa dan masyarakatnya, karena satu sama lain memerankan fungsinya masing-masing, sehingga perasaan, pemikiran dan aturannya akan sama, karena tolok ukurnya jelas yaitu syariat Allah.
Mau dibawa kemana arah negeri ini bila pemudanya disibukan dengan perkara unfaedah, bahkan meresahkan masyarakat, lebih jauh lagi bertindak ke arah kriminal, sungguh miris dan memprihatinkan bila pemuda tidak dibekali oleh pemahaman yang benar. Dan hanya syariat Allahlah yang tidak ada keraguan di dalamnya.
Oleh karena itu, hanya dengan menjalankan syariat Islam saja, kehidupan ini akan lebih baik, para pemuda dibina dengan pemikiran Islam dan tsaqofah Islam sehingga yang terpancar adalah kepribadian Islam. Akan terjauhkan pula dari perkara yang merugikan diri sendiri, juga merugikan orang lain. Dan sebaliknya akan tercipta Baldatun Thoyibatun Warobbun ghofuur.
Wallahualam bissawab