| 19 Views
Turunnya Daya Beli, Islam Punya Solusi

Oleh : Liyanti Ummu Syifa
Total hutang masyarakat Indonesia pada tahun 2025 mencapai 21,98 triliun utang tersebut dilakukan melalui wilayah utara atau( BNPL) atau lebih dikenal dengan sebutan paylater, walaupun mengalami sedikit penurunan pada Februari 2025 akan tetapi nilai terus tumbuh mencapai 10,30% secara tahunan. Hal ini dijelaskan oleh kepala eksekutif perbankan OJK Dian Eliana setelah mengadakan rapat bulanan para para dewan komisioner secara virtual, Liputan 6, 11 April 2025.
Paylater merupakan jenis pinjaman secara online yang saat ini sangat ramai digandrungi oleh masyarakat. Hal ini dilakukan karena transaksi pembayaran dan pembelian yang lebih mudah, namun tanpa disadari ada sisi gelap yang disebabkan oleh pinjaman tersebut, yang semakin tak terkendali sehingga menyebabkan masalah keuangan bagi masyarakat.
Mengutip dari Metro TV,10 April 2025, seorang pedagang menyampaikan kekecewaannya terhadap omset pembeli yang turun secara drastis sekitar 30-35%, para pedagang di Tanah Abang mengaku bahwa omset terjadi secara signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Eli dan para pedagang lain, sebagian besar pembeli memilih berbelanja secara online. para pedagang tersebut berharap agar pemerintah dapat menciptakan keseimbangan ekosistem yang sehat antara pasar fisik dan digital.
Aktivitas pinjaman online ini membuat masyarakat terjebak dalam lingkaran hutang yang kian hari kian membengkak, hal ini dapat menyebabkan rasa cemas, stres, dan depresi.
Himpitan ekonomi membuat masyarakat memutar otak untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, sehingga banyak yang mengambil langkah mudah salah satunya dengan memanfaatkan paylater dalam aktivitas belanja. Sadar tidak sadar paylater yang marak di tengah masyarakat ini berbasis ribawi yang haram dalam pandangan Islam, alih-alih membantu justru berpotensi menambah beban masalah, menambah beban dosa, yang malah menjauhkan dari keberkahan.
Allah berfirman dalam QS Al- A'raf ayat 96." jika penduduk suatu Negeri beriman dan bertakwa pasti kami akan membuka pintu-pintu keberkahan dari langit dan bumi".
Melihat dari fakta di atas daya beli masyarakat Indonesia memang menurun termasuk daerah DKI Jakarta, dari beberapa faktor yang menjadi penyebabnya adalah maraknya PHK, naiknya harga-harga, beban hutang dan lain sebagainya, serta lemahnya ekonomi secara global.
Namun di sisi lain salah satu faktor utama yakni penerapan sistem kapitalisme, yang mengakibatkan melejitnya budaya konsumerisme, yang mengukur kebahagiaan dari standar materi sehingga adanya paylater semakin mendorong harus konsumerisme tersebut.
Itulah yang terjadi pada sistem saat ini, bertolak belakang dengan sistem Islam yang akan menutup budaya konsumerisme, dan menyadarkan masyarakat bahwa setiap perbuatan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah swt, dalam Islam kebahagiaan bagi seorang muslim tidak dilihat dari sisi materi, akan tetapi yang dicari adalah ridho Nya.
Satu-satunya solusi saat ini yaitu menerapkan Islam secara keseluruhan, karena Islam akan menjamin kesejahteraan bagi rakyatnya, ekonomi Islam memiliki mekanisme dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat individu per individu, serta menghapus segala bentuk praktek ribawi, dan semaksimal mungkin menjauhkan dan menjaga masyarakat dari keharaman, sehingga terbentuk masyarakat yang bertakwa.
Wallahu a'lam bishshawab.