| 24 Views

Sistem Kapitalisme Tak Mampu Mensejahterakan Guru

Oleh : N.Istiqomah
Aktivis Dakwah

Profesi Guru bukanlah sebuah profesi tanpa resiko. Guru adalah orang yang berada di garis terdepan dalam dunia pendidikan. Dengan jasanya kita semua jadi banyak tahu berbagai ilmu. Namun, profesi guru saat ini seolah kurang perhatian dan kepedulian dari negara.

Baru-baru ini ramai dipersoalkan mengenai tunjangan tambahan (tuta) guru yang dicoret dari APBD 2025 Banten. Tentu saja kabar ini membuat banyak guru merasa terancam hidupnya. Guru berusaha melakukan beberapa Upaya untuk dapat mengembalikan cairnya tuta guru tersebut, bahkan ada yang merencanakan turun ke jalan untuk mempertanyakan nasib mereka dengan adanya kebijakan itu. Kejadian semacam ini kerap terulang dalam sistem ini, dimana hal itu  menggambarkan nasib guru.

Saat ini pemerintah baik daerah maupun pusat memiliki tugas besar dalam mewujudkan kesejahteraan bagi guru. Dan dalam pemenuhan kesejahteraan tentu membutuhkan perhatian yang serius dari pemerintah. Anggaran untuk gaji guru ini erat dengan ketersediaan sumber dana negara.

Dalam hal ini sudah seharusnya menjadi kewajiban pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan guru sebagai prioritas utama. Sebab guru adalah pemeran utama di garis terdepan dalam dunia pendidikan yang akan mendidik generasi unggul berkualitas. Dengan kondisi mereka saat ini bagaimana mungkin guru bisa fokus dalam mendidik anak didik, disaat pikiran mereka masih memikirkan penghasilan tambahan guna menutupi kekurangan untuk kebutuhannya. Ditambah lagi dengan biaya hidup hari ini yang semakin besar.

Kebijakan ini ada karena hasil dari pemikiran yang menganggap bahwa guru sama seperti profesi lainnya, yaitu sekadar sebagai pekerja. Di sisi lain, negara tidak sepenuhnya mengurusi dan peduli pada pendidikan. Bahkan untuk menyediakan pendidikan bagus dan berkualitas negara menyerahkan kepada pihak swasta. Belum lagi sistem keuangan yang ada dalam sistem kapitalisme yang banyak menggantungkan kepada utang, sehingga gaji besar dirasakan membebani negara.

Berbeda dengan sistem pendidikan Islam yang mampu memberikan kesejahteraan kepada guru. Keberadaan Guru dalam Islam sangat dihargai dan dihormati. Keberadaan guru dalam islam sangat strategis sebab gurulah yang akan membina generasi demi kemajuan peradaban bangsa

Negara Islam akan sangat memperhatikan kondisi guru, negara juga akan memberikan gaji yang layak kepada guru karena negara Islam memiliki sumber pemasukan yang beragam dan dalam jumlah besar. Hal ini juga berkaitan dengan sistem ekonomi Islam yang menentukan beragam sumber pemasukan termasuk diantaranya berasal dari pengelolaan sumber daya alam yang dalam Islam merupakan kepemilikan umum yang dikelola negara. Dan hasilnya diperuntukkan bagi kesejahteraan seluruh warga negara.


Share this article via

18 Shares

0 Comment