| 25 Views

Persatuan Umat Islam, Solusi Palestina

Oleh : Mutri Yeni, S.Pd
Pemerhati Kebijakan Publik

Kebrutalan Zionis Yahudi di Palestina sungguh sangat biadab. Baru-baru ini Zionis Yahudi menargetkan serangannya ke kediaman Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, yang menyebabkan terbunuhnya Dr. Marwan Al Sultan, beserta istri dan anaknya. Sungguh ini sudah melampaui batas kemanusiaan, karena yang diserang Zionis Yahudi adalah warga sipil.

Dilansir, era kini.Id. Perang Israel di Gaza dengan Hamas hingga Rabu (9/7/2025) telah menewaskan sedikitnya 57.575 orang dan melukai 136.879 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, semenjak terjadinya perang pada 7 Oktober 2023.

Kondisi kaum muslimin di Palestina saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, disamping menghadapi serangan Zionis Yahudi, mereka juga harus mengalami kelaparan. Semenjak pemerintah Israel memblokade semua pasokan bantuan ke Gaza, mereka harus berjuang mati-matian untuk mendapatkan makanan.

Walaupun ditengah himpitan kelaparan mereka masih harus berjuang dengan maut, karena Zionis Yahudi menggunakan kesempatan itu untuk menembaki warga Gaza ketika antri mengambil makanan.

Sejak akhir Mei, lebih dari 500 warga Palestina telah terbunuh oleh tembakan tentara Zionis saat mencoba mengakses makanan dari titik distribusi bantuan yang dikelola oleh GHF. Kondisi ini yang bisa kita sebut sebagai Death or food policy, yakni satu Politik Kematian atau Makanan.

Apa yang terjadi di Palestina telah memantik kemarahan masyarakat dunia, beberapa waktu lalu telah terjadi gerakan longmarch to Gaza, walaupun mereka tidak berhasil menembus perbatasan Rafa. Tapi semua ini menunjukkan bahwa dunia tidak boleh diam dengan apa yang dilakukan oleh Zionis Yahudi terhadap Palestina.

Nasionalisme dibalik permasalahan Palestina

Zionis Yahudi tidak akan berhenti melakukan pembantaian sebelum tujuan mereka tercapai. Mereka menginginkan kebinasaan bagi kaum muslimin di Gaza, sehingga bisa menguasainya. Namun ini semua tidak mudah, karena kaum muslimin di Palestina memiliki keimanan dan kesabaran yang luar biasa.
Inilah yang membuat masyarakat dunia bangkit untuk membantu Gaza atas dasar kemanusiaan.
Namun hal yang memalukan diperlihatkan oleh penguasa-penguasa Muslim, mereka bukan hanya tidak berani bertindak, tapi juga ikut menghalangi aksi relawan untuk bisa menembus blokade Zionis Yahudi.

Tidak sedikit juga dari penguasa Muslim yang bekerjasama dengan Amerika Serikat yang sudah jelas terlibat dalam pembantaian yang dilakukan Zionis Yahudi terhadap kaum muslimin di Palestina.

Disaat masyarakat dunia memperlihatkan keberpihakannya terhadap Palestina, penguasa Muslim tidak demikian. Mereka hanya bisa mengecam dan tidak mengirimkan militernya untuk membebaskan kaum muslimin di Palestina.

Semua ini disebabkan kaum muslimin saat ini sudah tersandera paham Nasionalisme. Mereka hanya memikirkan Negeri mereka sendiri, menganggap masalah Palestina adalah masalah dalam Negeri  Negara mereka sendiri. Dan bukan bagian dari tanggung jawab penguasa Muslim saat ini.

Sungguh ini sangat disayangkan, padahal Rasulullah saw pernah bersabda, bahwa kaum muslimin itu ibarat satu tubuh, jika ada yang sakit maka semua akan merasakan nya.

Butuh Institusi yang Akan Menyatukan dan Menyelamatkan Umat Islam

Apa yang terjadi dihadapan kita menunjukkan kalau umat Islam saat ini lemah, tak ada yang bisa menyelamatkan saudara kita di Palestina walaupun jumlah kita banyak.

Semua ini terjadi karena tidak ada yang memimpin umat untuk melakukan jihad terhadap Zionis Yahudi. Yang akan mengirimkan kekuatan militer untuk memerangi Yahudi laknatullah. 

Tentu semua ini tidak akan bisa dilakukan oleh penguasa saat ini, yang notabene nya adalah kaki tangan Amerika Serikat. 

Hanya kepemimpinan yang berlandaskan Alquran dan sunnah yang mampu melakukan itu, bukan pemimpin yang tunduk kepada demokrasi sekuler.

Umat Islam harus memiliki pemimpin yang mampu melindungi umat Islam dimanapun mereka berada, yang akan mengkomando perang ketika ada yang menzalimi dan memerangi mereka. Sebagaimana yang dulu dicontohkan oleh Rasulullah dan kekhilafahan sesudahnya.

Umat Islam akan menjadi umat yang kuat ketika mereka bersatu, tanpa mengenal ras, suku dan bangsa. Mereka adalah umat yang satu, yaitu umat Islam.

Dimanapun mereka berada mereka adalah saudara seiman, yang harus saling melindungi dan menjaga. 
Semoga kepemimpinan itu segera terwujud dan umat Islam akan bersatu untuk  menyelamatkan kaum Muslimin dimanapun mereka berada.


Share this article via

19 Shares

0 Comment