| 17 Views

Maraknya Kasus Peceraian Buah Dari Sistem Buatan Manusia

Ilustrasi palu hakim. Shutterstock/GAS-photo

Oleh: Mirna

Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Palangka Raya, Kalteng mencatat sepanjang Januari-September 2025, terdapat 2.770 laporan gugat cerai dari istri ke suami. Perceraian paling banyak tercatat di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Ada 1.795 diputus bercerai oleh Pengadilan Agama (PA) Sampit. (INewskobar.id,15-10-2025)

Dari data tersebut, pihak istri yang paling banyak gugat cerai sebanyak 397 kasus. Terjadinya perceraian paling banyak kedua berada di PA Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat sebanyak 1.680 kasus. Disusul PA Kota Palangka Raya 1.084 kasus. Humas PTA Palangka Raya, Mustar menjelaskan, faktor perceraian secara umum di Kalteng paling tinggi disebabkan oleh 'Perselisihan dan Pertengkaran Terus Menerus'.

Tingginya angka perceraian tentunya semakin menambah masalah baru dan menjadi pr bagi para pemimpin khususnya di Kalimantan, yang notabene nya mengalami kelonjakan di angka yang cukup tinggi pada kasus perceraian ini. Apalagi penomena ini akan berdampak  negatif bagi anak-anak nya dan bagi generasi generasi berikutnya.

Berbagai asumsi ditengah masyarakat pun beredar mereka beranggapan bahwa tingginya angka perceraian saat ini di akibatkan karena mereka memutuskan untuk menikah muda,ada pula yang berasumsi masalah ekonomi serta ada yang berpendapat bahwa sudah tidak ada cinta dan tidak lagi sejalan sehingga membuat cek Cok di dalam rumah tangga dan tidak ada lagi yang perlu untuk dipertahankan.
Dan banyak lagi hal lain nya.

Memang benar ketika kita melihat fakta di tengah masyarakat, bahwa kebanyakan dari masalah rusaknya hubungan rumah tangga itu di karenakan paktor  ekonomi, masalah beda pemahaman, serta  Masalah minimnya ilmu tentang sebuah pernikahan. Karena nya mengakibat hubungan rumah tangga menjadi guncang, Menggempur habis-habisan keharmonisan keluarga, memperparah situasi, mengakibatkan pertengkaran di ujung dan bermuara pada perceraian.

Namun perlu di ingat bahwa sebenarnya penyebab kehancuran rumah tangga sehingga berujung pada perceraian tersebut bukan lah semata mata di sebabkan oleh paktor paktor di atas.sebab timbulnya berbagai penyebab tersebut hanyalah sebuah peluru kecil yang ditujukkan oleh sebuah senjata yang digunakan untuk membidik sasaran.

oleh sebab itu hal yang lebih penting untuk di lakukan ialah mencari tahu dari mana asal peluru tersebut. dengan harapan dapat mengamankan agar tidak terjadi serangan serangan berikutnya. yang hanya akan menambah bermacam Maslah baru yang sulit di pecahkan dalam negri ini. 

Ada beberapa hal yang harus di jaga dan di terapkan di seluruh masyarakat terkait ketahanan keluarga tersebut.pertama, pemuda dan pemudi harus memiliki ketakwaan dan ketahanan individu, maksudnya ialah setiap individu harus faham arti dari sebuah rumah tangga dan mengetahui bahwa berumah tangga termasuk ibadah terpanjang. pada intinya ketika pemuda dan pemudi ingin menjalin hubungan rumah tangga harus memiliki bekal agama yang kuat dan harus mempersiapkan mental takwa untuk menghadapi badai apapun yang akan menghadang mereka di samudra kehidupan rumah tangganya suatu saat nanti. 

Kedua,adanya kontrol dari masyarakat sangat di butuhkan juga dalam hal ini,maksudnya ialah kita sebagai seorang muslim harus saling mengingatkan, ketika terjadi perselisihan dan pertengkaran antara suami istri. Menjadi penengah dalam menyelesaikan permasalahan rumah tangga nya,bukan sebalik nya malah menjadi bahan bakar yang semakin mamanas kan persoalan. Sebab itu semua termasuk amar makruf nahi mungkar dan menjadi sebuah kewajiban kita sebagai seorang muslim untuk saling mendamaikan. 

Ketiga, yang tidak kalah penting adalah, adanya peran negara atau penguasa untuk mengontrol dan mengurusi urusan umat. Sebagai pemimpin penguasa wajib untuk mengurusi urusan umat nya,menjadikan umat faham agama dan memilki kepribadian muslim merupakan tanggung jawab nya.yaitu dengan cara memberikan kepada pemuda pemudi pendidikan Islam termasuk pikih rumah tentang tangga sebelum mereka memutuskan untuk menjalin rumah tangga,agar mereka memiliki ilmu untuk menjalani bekal hidup untuk berumah tangga.

Seorang pemimpin juga wajib mengontrol  pergaulan sosial di tengah masyarakat, sebab terkadang pergaulan sosial yang tidak baik juga bisa menjadi pemicu retak nya hubungan rumah tangga. tidak di terapkan jarak atau batasan antara laki-laki dan perempuan bisa menyebabkan munculnya jalan setan untuk menggoda manusia agar terjerumus ke dalam maksiat.

Namun di perolehannya ketaqwaan individu,kontrol masyarakat,dan peran negara dalam hal mengokohkan ketahanan keluarga hanya akan di dapat jika sistem syariat lah yang di terapkan.sebab tanpa adanya penguasa yang Solih dan negara yang menerap kan sistem islam semua itu mustahil bisa terlaksana.

Karena satu satu nya cara untuk mencegah berbagai kerusakan baik didalam keluarga masyarakat dan negara maka hanya islam lah solusi tepat untuk menyelesaikan nya.sebab ia berasal dari aturan Allah zat yang maha sempurna.

Wallahu a'lam bisaawab.


Share this article via

8 Shares

0 Comment