| 15 Views

Ambruknya Bangunan Ponpes Antara Takdir Dan Sebuah Kelalaian

Oleh: Mirna

Beberapa hari yang lalu kita di kejutkan dengan adanya berita viral mengenai ambruknya bangunan pondok pesantren Al khojiny di Sidoarjo Jawa Timur yang memakan lebih dari seratus korban di dalamnya.

Isak tangis pilu orang tua dan keluarga korban yang belum ditemukan tidak dapat lagi di bendung,dengan penuh harapan mereka berdo barangkali ada secercah harapan walaupun mungkin sangat kecil kemungkinanan bisa terselamatkan.

Dengan perjuangan dan berbagai pengorbanan mulai dari materi hingga rela mengorbankan perasaan rindu untuk berpisah dengan anak-anak tercinta Dengan harapan anak anak nya akan mendapat pendidikan agama yang terbaik untuk di jadikan bekal dunia dan akhiratnya.

Namun  takdir mereka berkata lain mungkin harapan orang tua tak sesuai dengan kehendak sang pencipta sehingga mereka harus berpisah dengan anak anak nya namun dengan cara yang mungkin di anggap tragis untuk manusia. Semoga perpisahan ini hanya sementara di dunia namun akan berjumpa lagi kelak di surga nya Allah SWT.

Melihat berbagai fakta memang benar bahwa semua yang terjadi tidak akan lepas dari campur tangan Allah SWT.namun ketika berbicara mengenai hukum kausalitas dan bentuk antisipasi tentunya ada sebuah kejanggalan yang  menyebabkan terjadinya kasus ini. Namun bukan berarti kita harus menyalahkan pipimpinan dari ponpes tersebut Sebab ia pun tidak berdaya atas hal ini.

Yang menjadi permasalahan di dunia pendidikan masyarakat pada saat ini,ialah di mana pendidikan agama harus terpisahkan dari kehidupan sosial, dimana ketika orang tua ingin anak anaknya memiliki pemahaman agama lebih baik maka para orang tua harus rela berpisah dengan anak anak tercinta dan rela mengirim nya ke ponpes.

Sementara yang kita ketahui bahwa tidak sedikit pondok pondok pesantren yang kekurangan anggaran dana, dikarenakan dana yang mereka andalkan hanya sebatas dari para donatur dan dana seikhlasnya dari para wali wali santri. Jadi tidak heran jika di bandingkan dengan sekolah sekolah negri kebanyakan dari ponpes tidak memiliki kualitas yang cukup baik di dunia pendidikan saat ini.

Bahkan Tidak jarang pula  kita men jumpai para santri ikut terjun langsung untuk membantu perbaikan di dalam ponpesnya. Sehingga dengan minimnya pengetahuan mereka tentang sebuah bangunan tersebutlah yang bisa membuat sebagian pasilitas pondok kurang baik.

Ketika berbicara kualitas terbaik tentunya ini adalah peranan dari penguasa /pemimpin di negeri ini. Sebabnya menyediakan pendidikan yang baik dan tempat yang layak bagi para penuntut ilmu adalah bagian dari tugas dan tanggungjawab penguasa sebagai seorang pemimpin
Di negri ini.

Namun hal itu tidak akan terjadi di negri ini. Sebab pelajaran agama tidak mendapatkan perhatian khusus di negri ini.belajar dan mendalami ilmu agama di biarkan mutlak dengan sendirinya di serahkan kepada individu masing-masing. Maka dari itu ketika ada orang tua yang ingin anaknya memiliki ilmu agama yang lebih baik,maka para orang tua harus berkorban baik secara materi ataupun perasaan nya.

Sangat bertolak  belakang dengan kehidupan di era sistem islam dimana pendidikan agama menjadi dasar awal bagi sebuah pendidikan .sebab setinggi apapun pendidikannya di dunia tanpa adanya bekal agama di dalamnya maka akan riskan dari nilai-nilai kebaikan.

Dalam sistem Islam pun Para orang tua tidak lagi khawatir dengan masalah biaya yang akan mereka keluarkan untuk pendidikan anak-anak  nya sebab penguasa telah menjamin pendidikan terbaik pada masa masa Islam dan itupun telah terbukti di masa masa kejayaan Islam. Oleh sebab itu pula tidak heran jika banyak orang non muslim pun turut menuntut ilmu di negri negri islam pada saat itu.

Sejatinya di dalam islam penguasa/pemimpin wajib untuk menyediakan pendidikan terbaik dan kualitas terbaik bagi anak-anak didiknya apalagi ketika itu harus menyangkut masalah agamanya, maka pemerintah harus mendukung penuh baik dari sarana dan prasarana terbaik bagi masyarakat nya, demi untuk kenyamanan para anak-anak didiknya dalam menuntut ilmu agama. 

Namun Inilah akibat tidak di terapkan nya hukum syari'at islam baik itu di dalam negara masyarakat dan individunya. kemungkinan terjadinya kerusakan dan kelalaian akan sangat riskan terjadi. Apalagi kita lihat di dunia pendidikan saat ini yang semakin meminimalisir pelajaran agama di dalamnya. sehingga anak-anak dididk nya pun sangat jauh dari ajaran Islam. 

Tidak jarang kita jumpai orang orang yang memiliki pendidikan tinggi namun harus terjerat kasus korupsi, prostitusi, kriminalisasi dan banyak lagi kejahatan kejahatan lainya, sebab terpisah nya agama dari kehidupan dunia nya. Dan dari sekolah sekolahnya.

Beda hal nya dengan sistem islam di mana sistem islam akan senantiasa mengakomodasi kan pelajaran Islam sejak dini pada anak anak didiknya serta akan memberikan pelajaran akidah Islam , pemahaman pemahaman Islam yang kokoh mulai dari sekolah dini dan tidak akan membiarkan sekolah berdiri dengan sendirinya ditengah keterbatasan biaya. begitu pula penguasa tidak boleh memisahkan antara pelajaran umum dan pelajaran agamanya Sebab ajaran Islam tidak bisa di pisahkan dari ranah apap pun.

Semoga para pemimpin negri ini sadar dan bisa mengambil pelajaran atas kejadian memilukan ini. Lebih bisa memprioritaskan kepentingan umat ketimbang sibuk mengurusi urusan pribadi, apalagi hanya menjadikan umat sekedar alat untuk meraih suara ketika pemilu saja. 

Wallahu a'lam bissawab


Share this article via

5 Shares

0 Comment