| 132 Views
Kesehatan Mental Gen Z Sangat Berbahaya

Oleh : Khantynetta
Kita banyak mendengar dan melihat baik dari media maupun secara langsung betapa banyak Gen Z yang mengalami gangguan kesehatan mental. Sebut saja kasus bunuh diri yang dilakukan oleh remaja di area parkir Metropolitan Mall, Bekasi seperti yang dilansir Kompas.id (22/10/2024).
Data yang mengejutkan juga didapat melalui Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS), yaitu survei kesehatan mental nasional pertama untuk remaja 10-17 tahun di Indonesia. Hasil survei menunjukkan satu dari tiga remaja Indonesia menghadapi masalah kesehatan mental, artinya setara dengan 15,5 juta remaja. Yang lebih mengejutkan satu dari dua puluh remaja (2,45 juta) terdiagnosis gangguan mental, sesuai dengan panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Edisi Kelima (DSM-5) yang menjadi panduan penegakan diagnosis gangguan mental di Indonesia. Dikutip dari laman resmi UGM, Rabu (16/10/2024).
Kesehatan mental yang banyak diderita oleh remaja adalah gangguan cemas, depresi, perundungan, tekanan akademik dan perubahan lingkungan.
Tingginya kematian bunuh diri remaja adalah dikarenakan persoalan kerusakan sistemik di negeri ini. Negeri ini menerapkan sistem sekuler kapitalisme. Sistem buatan kafir barat ini mempengaruhi gaya hidup pemerintah muslim ini. Mereka tidak serius dalam membina generasi muda di negeri ini.
Harusnya hasil riset dari ilmuan in, menjadikan pemerintah berkaca terhadap kinerja perbaikan generasi. Apakah sudah benar atau salah dalam memakai tolak ukur pemecahan masalah generasi muda. Alih-alih generasi muda menjadi tonggak perubahan dan harapan negeri. Namun, generasi terutama gen- z saat ini di rusak secara sengaja oleh sistem kehidupan saat ini.
Sistem demokrasi sekuler memfokuskan cuan, sehingga melegalkan berbagai macam akses teknologi yang masuk tanpa berpikir penanganan ke depannya terhadap mental gen z. Meskipun masalah kesehatan mental semakin banyak dibahas, stigma sosial di Indonesia masih menjadi penghalang bagi generasi muda untuk mencari bantuan. Banyak remaja yang merasa malu atau takut dianggap lemah jika mengakui bahwa mereka sedang mengalami masalah mental. Padahal, berdasarkan data dari WHO, tingkat bunuh diri di Indonesia adalah 3,4 kasus per 100.000 penduduk, dan banyak di antaranya melibatkan remaja yang mengalami gangguan mental yang tidak tertangani.
Khilafah Melahirkan Generasi Mental Taat Syariat
Menjadi suatu kewajiban dari Khilafah atau negara Islam untuk menjamin terlahirnya generasi yang memiliki mental yang kuat. Mental kuat disini adalah mental yang tangguh serta kokoh untuk taat syariat Allah. Semua itu dimulai dari pengaturan kehidupan generasi muda yang jauh dari tindakan sia-sia apalagi tindakan yang melanggar syariat. Aturan ini tidak bisa terlaksana jika bukan negara yang menerapkan.
Didalam Khilafah, negara akan memastikan bahwa kondisi lingkungan harus memastikan karakter generasi sesuai syariat. Mulai dari akidah, didalam negara Khilafah generasi muda akan dididik untuk memiliki akidah yang kuat terhadap Allah SWT. Dan didukung melalui peran keluarga. Oleh karena itu, negara wajib memastikan bahwa kepala keluarga menjamin pendidikan akidah kepada anak-anak. Dengan mekanisme ini, sangat kecil kemungkinan generasi muda didalam Khilafah mengalami mental Ilness karena sejak dini mereka sudah memahami keyakinan terhadap ketetapan Allah.
Selain mendidik akidah generasi, negara Khilafah akan memastikan segala media yang diakses generasi tidak mengandung konten yang menjerumuskan kepada kemaksiatan seperti halnya perjudian online yang terbungkus dalam permainan.
Dilansir oleh muslimahnews.id(26/12/2024) selain menjaga media, negara Khilafah akan menciptakan kehidupan masyarakat yang terbiasa beramar makruf nahi mungkar, saling tolong dan penuh rasa empati, juga kasih sayang. Maka, seperti kasus judi online tidak akan sampai menjamur, karena masyarakat telah memiliki kesadaran untuk saling menjaga diri dari kemaksiatan.
Namun semua mekanisme ini hanya bisa dilakukan jika ada khilafah. Sedangkan kenyataan hingga saat ini bahwa Khilafah tidak ada dimuka bumi. Maka, kehidupan generasi bisa terselamatkan dengan tegaknya khilafah dimuka bumi. Seperti firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 96 “Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan membukakan untuk mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (para rasul dan ayat-ayat Kami). Maka, Kami menyiksa mereka disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan”. Semua ini sudah menjadi alasan kuat agar umat islam memperjuangkan tegaknya khilafah untuk penerapan Islam kaffah.
Wallahu A’lam Bishawab.