| 150 Views
Kemenangan Hakiki Adalah Kemenangan Untuk Seluruh Negeri

Oleh : Rohma
Momen IdulFitri adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh kaum muslim. Pasalnya, momen ini adalah momen yang menandakan sebuah kemenangan. Selepas sebulan berpuasa, kaum muslimin menyambut bulan Syawal dengan penuh sukacita. Semua bergembira juga bersorak-sorai dengan gema takbir yang menggema.
Sukacita yang begitu meriah ini dirasakan oleh seluruh kaum muslimin. Terkecuali saudara kita di belahan bumi lainnya yang sedang terjajah bahkan di genosida di tanah kelahiran mereka. Seperti Rohingnya yang terkatung-katung, hingga Palestina yang tak ada lagi rasa nyaman dan aman di negerinya. Hal ini diakibatkan oleh adanya pendudukan ilegal dari Zionis Laknatullah terhadap tanah mereka. Kehadiran mereka menjadi momok mengerikan bagi Gaza, Palestina bahkan dunia.
Bagi Palestina, mereka dipaksa pergi, direnggut hak hidup dan hak lainnya, dijarah hingga pada tahap tak ada lagi yang tersisa di negeri itu. Bagi dunia terkhusus negeri-negeri muslim, mereka dipaksa bungkam, terkotak-kotak, dan apatis bahkan berjabat tangan dengan tangan yang digenggamannya ada darah syuhada saudara kita.
Belum lagi, betapa busuknya mereka. Tak ada yang dapat dipercayai dari mereka. Seperti perjanjian gencatan senjata, sudah terhitung ada 900 nyawa yang gugur selama gencatan senjata tersebut. Hal ini tidaklah heran, karena mereka adalah kaum yang memang penuh dengan tipudaya dan tidak dapat dipercaya.
Rakyat Gaza sudah berpuluh tahun mengalami nestapa kesengsaraan. Namun, belum ada solusi yang tepat untuk problematika ini. Mari fokuskan pada 2 tahun terakhir ini, sejak 7 oktober 2023 Gaza masih dalam kesengsaraan. Sudah puluhan ribu syuhada, jutaan jiwa terkatung-katung mencari tempat aman hingga banyaknya dari mereka yang masih terkubur dalam reruntuhan.
IdulFitri bertemu IdulFitri lagi, ramadhan hingga bertemu ramadhan lagi. Penderitaan mereka belum pernah terselesaikan. Upaya gencatan senjata bukanlah solusi hakiki, apalagi itu diberikan oleh mereka yang tak pernah sekalipun menginginkan Palestina merdeka. Hal inilah yang menunjukan bahwa kemenangan hakiki tidaklah dirasakan oleh seluruh negeri. Kebahagian nan Fitri tak dirasakan oleh mereka yang terjajahi. Sungguh pilu tak berujung, kebahagiaan yang tak sempurna sampai kemenangan yang tak tergabung untuk seluruh kaum muslimin.
Kondisi ini sudah seharusnya menjadi pengingat bahwa akar masalah dari segala penderitaan umat ialah berakar pada penerapan sistem yang tak sesuai syariat. Sistem yang saat ini diterapkan mengakibatkan tersekat-sekatnya kaum muslimin, dipisahkannya kaum muslimin dari agama hingga pada akhirnya tak ada solusi nyata bagi setiap problematika yang ada.
Problematika ini sudah seharusnya diselesaikan dengan sebaik-baik penyelesaian. Penyelesaian yang berlandaskan pada sistem yang mempunyai aturan jelas dan memanusiakan manusia. Umat harus sadar bahwa penting sekali untuk mencari solusi pada sistem yang aturannya bukanlah berasal dari manusia, namun dari Dzat yang Maha Kuasa. Ialah Allah yang telah menurunkan aturan Islam untuk mengatur seluruh aspek kehidupan.
Sejarah telah mencatat dan membuktikan bahwa kehadiran sistem Islam telah menciptakan kedigdayaan dan peradaban yang gemilang. 13 abad lamanya sudah seharusnya menjadi titik ingat bahwa dengan aturan-Nya, peradaban manusia dapat maju.
Hal ini seharusnya menjadi angin segar dari banyaknya kenestapaan dunia. Bak air ditengah gurun, sistem Islam yang diterapkan secara Kaffah dalam bingkai institusi Islam akan menjadi solusi hakiki untuk mencapai kemenangan hakiki. Menujunya perlu sekali perjuangan. Tak ada hal yang besar tanpa ada perjuangan yang besar. Begitupun sistem Islam, perlu adanya pengemban amanah ini untuk menujunya. Perlu ada peraturan, persaturan dan perasaan yang satu padu agar tercipta kehidupan hakiki disertai kemenangan hakiki bagi seluruh negeri. Tak hanya untuk kita, tapi juga Palestina dan juga saudara di belahan bumi lainnya.
Wallahualam bishawab