| 34 Views

Jeritan Suara Gaza Dibungkam, Tangisnya tak Terdengar

Oleh : Yuyu

Dilangsir dari TRIBUNNEWS.COM - Situasi di Jalur Gaza semakin memburuk setelah sinyal internet dan jaringan telekomunikasi kembali terputus total pada Kamis (18/9/2025).

Sangat menyayat hati melihat penderitaan saudara-saudara seiman di Gaza yang tak kunjung usai. Ironisnya, kini suaranya tak terdengar di dunia karena terkesan di bungkam. Seolah-olah penderitaan anak-anak Gaza yang terbakar hidup-hidup tidak menyentuh hati nurani zionis, Realita ini tak lepas dari peran negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan sekutunya yang terus mengintervensi wilayah kaum Muslim, termasuk Palestina.
 
Beragam strategi telah mereka rancang mulai dari manipulasi media, tekanan ekonomi, hingga kerja sama internasional yang menyulitkan negeri-negeri Muslim untuk bertindak. Sistem negara bangsa (nation-state) telah menjadi tembok penghalang yang memecah umat Islam dan menghambat upaya nyata dalam membantu saudara-saudara kita di Gaza, bahkan untuk sekadar menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan.
 
Padahal, konflik Palestina bukan isu baru. Ini adalah luka lama yang terus berdarah. Sejak ditaklukkan pada masa Khalifah Umar bin Khaththab, wilayah ini berstatus sebagai tanah kharajiyah tanah milik umat Islam yang tidak boleh diserahkan kepada pihak mana pun, apalagi penjajah seperti Zionis Israel.
 
Solusi nyata atas penderitaan rakyat Palestina harus kembali kepada prinsip Islam. Sikap tegas sebagaimana ditunjukkan oleh Sultan Abdul Hamid II yang menolak menjual tanah Palestina walau hanya sejengkal kepada kaum kafir harus menjadi teladan.
 
Solusinya adalah membangun kembali kesadaran kolektif tentang pentingnya keberadaan Khilafah sebagai institusi pemersatu umat Islam. Dalam sistem ini, hukum Islam diterapkan secara menyeluruh, tanpa sekat-sekat negara bangsa. Hanya Khilafah yang memiliki legitimasi dan kekuatan untuk memobilisasi umat dalam membela tanah suci.

sempurna iman seseorang hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR Bukhari dari Anas bin Malik, ra.). Maka, sudah seharusnya kita tidak tinggal diam terhadap penderitaan saudara seiman.
 
Dengan kesadaran penuh, kita harus menguatkan opini akan pentingnya penerapan syariat Islam secara menyeluruh dan memperjuangkan terwujudnya Khilafah ala minhaj kenabian, sebagaimana bisyarah Rasulullah saw.:

“Akan datang kembali kepemimpinan (Khilafah) yang berjalan di atas manhaj kenabian.” (HR Ahmad, Abu Dawud ath-Thayalisi, dan Al-Bazzar).
 
Saatnya kita bergabung dalam barisan perjuangan yang mengusung sistem Islam sebagai solusi atas seluruh problematika umat. Semoga Allah menjadikan kita termasuk di dalamnya.
 


Share this article via

20 Shares

0 Comment