| 37 Views

Hanya Satu Tuntutan Yang Benar, Ganti Sistem Hari Ini Dengan Sistem Islam

Oleh : Sumarini

Dari Fakta-fakta yang terjadi Beberapa hari kemarin, dimana power people ataupun gerakan massa yang berunjuk rasa diberbagai wilayah diseluruh negri ini, yang mana kejadian ini begitu banyak meninggalkan luka dan juga kehancuran disetiap tempat dimana peristiwa ini terjadi.

Bukan hanya mengorbankan harta dan benda namun nyawa juga tak bisa Terelakkan atas kejadian unjuk rasa kemarin yang berawal pada tanggal 25 Agustus 2025 hingga beberapa hari kedepan yang berakhir pada keputusan berbentuk tuntutan 17 + 8 yang ini bertujuan untuk memperbaiki segala kerusakan didalam tubuh pemerintahan, yang acapkali abai pada rakyat kecil dan justru berpihak kepada mereka para pengemban amanah yang nyata nyata sudah berkhianat pada rakyat.

Berikut fakta-fakta sebagai pemicu terjadinya unjuk rasa yang berawal dari tunjangan tunjangan yang diterima Anggota DPR yang begitu fantastik hingga Umat merasa ini adalah bentuk ketidak adilan penguasa. Bagaimana rakyat sedang dalam kondisi yang terfuruk justru mereka para wakil rakyat berjoget gembira diatas penderitaan rakyat.

Jakarta, Beritasatu.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendapatkan tunjangan rumah senilai Rp 50 juta per bulan, sehingga total gaji dan tunjangan mereka menjadi lebih dari Rp 100 juta per bulan. Di tengah berbagai gejolak ekonomi yang dihadapi saat ini, besaran pendapatan tersebut dinilai menyakiti perasaan rakyat.

Bagaimana tidak ditengah tengah kondisi umat yang sedang mengalami keterpurukan ekonomi, pajak yang terus dinaikkan, segala kebutuhan hidup mahal, pendidikan dan juga kesehatan sulit dijangkau dan rakyat hari ini hanya sebatas bergelut demi mengisi perut saja sudah pontang panting tak tentu arah, konon mendengar bagaimana fantastik nya gaji DPR yang dinaikkan dengan berbagai macam tunjangan yang kesemuanya bernilai ratusan juta per bulan bahkan lebih dan ini sontak membuat rakyat marah dan geram, benar benar sebuah ketidak adilan dan ketimpangan yang benar benar nyata, ditambah lagi sikap mereka yang justru tidak mencerminkan sebagai sosok seorang pemimpin, diatas penderitaan rakyat mereka berjoget gembira atas tunjangan2 yang sudah mereka dapatkan tersebut.

Kekuasaan mereka jadikan ladang untuk panen materi yang berlimpah ruah berupa apapun itu hingga kehidupan mereka sangat jauh sejahtera dan berbanding terbalik dengan rakyat yang justru melarat hingga sekarat kondisi nya. Sebab tujuan utama mereka menjadi wakil rakyat bukan lah rakyat yang utama namun jelas materi adalah satu-satunya point penting yang ingin mereka raih. Dalam Demokrasi kapitalisme yang menentukan besaran anggaran buat mereka ya.. Mereka itu sendiri dan semua itu juga untuk memenuhi kepentingan mereka sendiri.

Benar benar jabatan dijadikan mereka sebagai alat untuk memperkaya diri, tak ada lagi yang namanya keperdulian terhadap sesama, nurani mereka juga sudah mati dan mereka lupa bahwa tugas mereka sebagai seorang yang mengemban amanah rakyat adalah mensejahterakan rakyat dan ketika itu tidak mereka lakukan, maka bersiap siaplah untuk mempertanggung jawab kan nya diakhirat kelak.

Demikianlah imbas dari Sistem sekularisme yang menjauhkan Agama dari kehidupan, dan inilah gambaran nyata manusia manusia yang terlahir dari sistem tersebut, zholim dan tak ingat Allah..

Kesalahan umat hari ini ketika yang diminta adalah Tuntutan sebagai mana yang tertuang dalam tuntutan 17 + 8 yang apapun itu isinya nyata bukanlah solusi untuk perubahan. Demokrasi sebagai akar permasalahan yang selama ini tidak pernah terselesaikan mengapa masih juga dipertahankan, maka ketika yang kita minta ganti Demokrasi dengan Sistem Islam tentunya ini merupakan solusi terbaik untuk umat.

Sayang nya hari ini umat masih belum sadar, bahwa hanya Islam saja yang mampu menuntaskan segala bentuk permasalahan yang kerap terjadi saat ini. Power people ataupun gerakan massa yang berunjuk rasa dengan kekerasan bukan lah hal yang dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad SAW, Beliau adalah contoh tauladan, dalam berpolitik tidak harus dengan kekerasan.

Sejatinya ketika mereka para penguasa dan juga sebagai wakil rakyat berkhianat kepada umatNya, pastinya Ia akan dimintai pertanggungjawaban Oleh Allah kelak nanti diakhirat. Perbedaan Tugas antara penguasa dengan wakil rakyat di dalam Demokrasi tentu berbeda dengan Islam, ketika melaksanakan tugas. Islam yang berpedoman kepada sariah dan juga berlandaskan aqidah islam tentu akan amanah dalam menjalankan tugasnya

Berpola fikir islam dan juga berpola sikap Islam tentu ini akan menjadi kan kita berkepribadian islam, ketika kita semua telah punya sikap seperti ini maka kita akan menjadi orang-orang yang jauh dari sifat tidak amanah, berlomba-lomba dalam ketaqwaan hingga keimanan semakin memantapkan kita tuk selalu berlaku benar.

Islam meminta kita untuk kembali kepada aturannya dikarenakan islam adalah kebenaran, kerusakan, kesesatan, yang nyata terjadi hari ini sebab kita jauh dari IsIam. Dan saat ini Demokrasi adalah sebagai penghalang bagi kita tuk kembali kepada IsIam. Jadi tak perlu meminta banyak tuntutan yang intinya tidak akan membawa perubahan secara hakiki, cukup minta gantikan Demokrasi dengan IsIam, maka InsyaAllah Tuntaslah semua masalah apapun itu, baik itu politik, ekonomi, sosial, hukum dan lain-lain apapun itu yang selama demokrasi sebagai sistem nya tak pernah tuntas penyelesaian nya.

Wallahu a'lam Bishowab.


Share this article via

10 Shares

0 Comment