| 22 Views
Evakuasi Rakyat Gaza Ke Indonesia Memuluskan Agenda Penjajah

Oleh : Ummu Ara
Jakarta, Beritasatu.com - Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia siap menampung ribuan warga Gaza, Palestina yang menjadi korban kekejaman militer Israel. Prabowo akan mengirim pesawat untuk menjemput mereka.
"Saya lakukan ini karena banyak permintaan terhadap Indonesia untuk lebih aktif berperan mendukung penyelesaian konflik di Gaza," ujar Prabowo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur menjelang terbang ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab untuk melawat ke sejumlah negara Timur Tengah, Rabu (9/4/2025)
Sebagai tindaklanjut, Prabowo mengungkapkan Indonesia siap menampung warga Palestina yang terluka, mengalami trauma, anak-anak yatim piatu, serta mereka yang membutuhkan perawatan darurat akibat diserang Israel.
Pernyataan presiden Prabowo dinilai sejalan dengan agenda pengusiran warga Gaza seperti yang di inginkan penjajah.
Presiden Amerika tersebut mengaku hendak membangun beberapa tempat pengungsian untuk tempat tinggal permanen warga Gaza. Menurutnya, masyarakat Palestina tidak boleh kembali ke Gaza.
"Mereka tidak akan (kembali ke Gaza) karena mereka akan memiliki perumahan yang jauh lebih baik," kata Trump, dikutip The Guardian.
Padahal tidak ada solusi tuntas untuk kemerdekaan Palestina kecuali jihad melihat banyak upaya upaya yang telah dilakukan nyatanya tidak menghentikan penjajahan dan genosida, namun sayang seruan jihad yang digaungkan oleh banyak pihak hari ini diabaikan.
Di sisi lain, kebijakan tarif impor yang dilakukan AS diduga masih ada kaitannya dengan wacana evakuasi warga Gaza. Keberhasilan upaya Indonesia dalam melakukan negosiasi atas kebijakan tersebut bisa jadi akan digunakan alat untuk menekan Indonesia agar melakukan evaluasi, inilah buah simalakama bagi negeri yang tidak independen.
Pemimpin negeri muslim seharusnya menyambut seruan jihad.
Namun hari ini, nasionalisme dan prinsip tak boleh ikut campur urusan negara menjadi penghalang menyambut seruan jihad, sikap ini menunjukkan pengkhianatan pemimpin negeri muslim.
Negeri Muslim seharusnya menjadi negara adidaya yang memimpin dunia, sistem pemerintahan islam yakni Khilafah sebagai negara adidaya akan menerapkan syariat Islam sehingga menjadi rahmat bagi seluruh alam dan membela setiap muslim. Sayangnya hari ini Khilafah belum tegak, nasib umat islam pun makin sengsara. Umat harus terus didorong untuk menolak evakuasi warga Palestina serta menyeru penguasa untuk mengirimkan tentara demi membela saudaranya muslim Palestina.