CendekiaPos - Gedung Putih menyatakan bahwa Amerika Serikat akan terus melakukan pembalasan terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran di Irak dan Suriah. Pernyataan ini disampaikan oleh Penasihat Keamanan Nasional, Jake Sullivan, pada Minggu (4/2/2024). Ia menegaskan niat AS untuk merespons setiap serangan terhadap pasukannya, tetapi tidak menjelaskan secara langsung apakah serangan tersebut dapat melibatkan Iran.
Sebagai bagian dari serangkaian tanggapan, AS dan Inggris melakukan serangan terhadap sasaran-sasaran di Yaman sebagai respons terhadap serangan yang didukung Iran oleh pemberontak Houthi. Serangan ini menyusul aksi sepihak Amerika terhadap sasaran terkait Iran di Irak dan Suriah, sebagai reaksi terhadap pembunuhan tiga tentara AS di Yordania pada 28 Januari.
Sullivan menyatakan bahwa serangan tersebut bertujuan untuk terus mengirimkan pesan bahwa AS akan merespons serangan terhadap pasukannya. Ia mengklaim bahwa serangan tersebut telah mengurangi kemampuan kelompok-kelompok yang didukung Iran untuk melancarkan serangan lebih lanjut.
Meskipun Sullivan tidak dapat memastikan adanya korban sipil dalam serangan tersebut, ia menyebut bahwa sasaran yang dipilih adalah valid. Ketika ditanya apakah AS akan mengecualikan kemungkinan menyerang Iran secara langsung, Sullivan tidak memberikan jawaban pasti, tetapi mengatakan bahwa jika Iran merespons langsung, mereka akan mendapat respons cepat dan kuat dari AS.
Konflik ini semakin kompleks dengan melibatkan serangan terhadap pengiriman di Laut Merah oleh kelompok Houthi yang didukung Iran sejak November. Mereka menyatakan serangan tersebut sebagai dukungan terhadap warga Palestina di Gaza dalam konflik dengan Israel.