| 5 Views
Kasus Eksploitasi Tidak Lepas dari Kapitalisasi
Oleh: Rara Al-Haqqi
Anak atau anggota keluarga ada yang hilang tanpa kabar yang jelas tentu membuat khawatir. Berbagai upaya pasti akan dilakukan agar menemukan mereka. Salah satunya melapor kepihak berwajib dan memposting di media sosial agar jaringan pencarian semakin luas.
Seperti kasus penculikan anak berinisial BR (4) dimana kasus ini menjadi perhatian publik karena perpindahan dari Makassar sampai ke pedalaman Jambi. Menurut para ahli anak dan masyarakat adat merupakan golongan yang rawan dan mudah dimanfaatkan menjadi korban eksploitasi. Dimana merujuk PBB, terdapat beberapa kelompok yang diklasifikasi sebagai kelompok rentan karena rawan dimanfaatkan dan memperoleh stigma. Tiga di antaranya: Anak-anak, masyarakat adat, dan masyarakat miskin (bbcnews.com, 15 Nopember 2025).
Fakta Eksploitasi dimasyarakat
Penculikan berujung TPPO sekarang semakin marak tidak hanya anak-anak bahkan remaja dengan iming-iming pekerjaan, penyaluran bakat dan sebagainya. Kemudian lebih memprihatinkan lagi mereka dijual lintas pulau bahkan negara maka akan semakin sulit pula dalam pencarian dan pengembalian kepihak keluarga. Selain itu, korban TPPO juga mengalami trauma dan tindak kekerasan.
Miris, demi cuan penculik bisa melakukan apa saja tanpa ada rasa kemanusiaan. Lebih-lebih kondisi yang sekarang dimana semua serba mahal dan sulit termasuk harga kebutuhan pokok maka hal ini menjadi pemicu masyarakat untuk melakukan tindak kriminal. Kemudian tempat umum untuk anak-anak bermain pun juga tidak memberikan keamanan, orang tua harus selalu waspada kepada anak-anaknya. Kondisi ini membuktikan ruang ramah anak yang menjadi program pemerintah hanyalah sebatas pada pembangunan infrastruktur tanpa ada sistem keamanan yang memadai.
Kasus ini tidak lepas dari lemah dan abainya pemerintah dalam menangani kasus penculikan dan TPPO sehingga kasus ini semakin marak dan berlarut-larut. Kemudian hukuman yang diberikan pun tidak membuat jera pelaku dan pelajaran bagi masyarakat lainnya. Maka tidak heran, ketika ada kasus tindak kriminal menjadi tuntunan atau ide untuk melakukan kejahatan yang sama. Sebab peran dari pemerintah saat ini hanyalah sebagai wadah masyarakat saja, tanpa ada kekuasaan untuk menjaga dan melindungi rakyatnya dengan maksimal. Sehingga masyarakat hidup tanpa ada jaminan keamanan dan perlindungan dari pemerintah.
Kemudian penerapan sistem saat ini yaitu kapitalis sekuler hanya membuat masyarakat hidup secara individualis. Serta membuat masyarakat hanyalah memprioritaskan materi. Mereka tidak peduli apakah uang yang diterima halal atau haram, bahkan mereka juga tidak peduli dengan nasib orang lain. Ditambah peran negara yang tidak sesuai dengan tugas maka semakin memperburuk kondisi masyarakat untuk mempertahankan hidupnya. Sebab negara lebih memprioritaskan kepentingan dan keuntungan daripada nasib dan kondisi rakyatnya.
Islam Mengatasi Eksploitasi
Sedangkan sistem Islam yang sudah terbukti selama kurang lebih 14 abad selalu memberikan yang terbaik untuk rakyatnya. Sistem ini juga tidak akan membiarkan rakyatnya hidup dalam kesulitan dan kekufuran, akan tetapi sebaliknya negara menjaga rakyatnya dalam ketaatan. Sebab negara bertanggungjawab atas nasib dan kondisi rakyatnya. Begitu pula, dalam tindak kriminal penculikan dan TPPO negara akan dengan sigap, tepat dan pasti untuk menyelesaikan kasus tersebut. Serta sanksi yang tepat sesuai hukum Allah Swt agar tidak ada tindak kriminal yang serupa dan pelakunya pun juga jera atas perbuatannya.
Sistem Islam berasal dari Sang Mahakuasa tentu lebih tahu kondisi hambaNya. Dimana untuk menanggulangi tindak penculikan dan TPPO, Allah Swt telah memberikan kemudahan kepada hambaNya. Ya, kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan, memenuhi kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan dan kemudahan yang lainnya.
Begitu pula, negara akan menjaga dan mengawasi agar semua sistem kehidupan sesuai dengan syariat Islam. Negara juga menjamin rakyatnya mendapatkan keamanan dan kesejahteraan sehingga tidak ada niat untuk melakukan tindak kriminal. Tetapi sebaliknya mereka akan saling menjaga, melindungi dan membantu dalam ketaat.
Jadi, hanya dengan penerapan sistem Islam yang dapat menghentikan dan menyelesaikan kasus penculikan dan TPPO. Serta kehidupan masyarakatnya akan sejahtera dan aman, tidak akan ada lagi golongan masyarakat yang rawan menjadi korban eksploitasi.
Wallahu a'lam bissowab.