| 22 Views
Al-Qur’an Pembeda yang Haq dan Batil

Reportase
Oleh : Gina Setiana
Al-Qur’an merupakan pembeda antara haq dan batil, antara yang benar dan yang salah, antara yang lurus dan yang bengkok, antara yang hitam dan yang putih.
Hal tersebut diungkapkan Aktivis Dakwah sekaligus Mubaligah Kota Depok, Usadzah Qonita dalam forum Forum Kajian Komunitas Keluarga Sakinah, Ramadhan Bulan Al-Qur’an, Amalkan Al-Qur’an Seutuhnya, Ahad (16/03/2025).
“Manusia dari dulu hingga sekarang memerlukan petunjuk untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh,” ungkapnya di hadapan puluhan peserta.
Lanjutnya, ketika manusia dibiarkan hidup tanpa petunjuk maka yang akan terjadi adalah kekacauan. Seperti yang terjadi masa kini, manusia mengalami kebingungan yang luar biasa dimana mereka hidup terombang-ambing kehilangan arah. Persis seperti anak ayam kehilangan induknya.
“Oleh karena itu, manusia sangat memerlukan Al-Qur’an sebagai petunjuk agar manusia tidak kehilangan makna dalam menjalani kehidupannya. Maha Besar Allah telah menurunkan Al-Qur’an untuk umat Muhammad sebagai pedoman dalam hidupnya,” tegasnya.
Saat orang tidak menggunakan Al-Qur’an, terangnya, manusia tidak tahu ke mana setelah kehidupan berakhir, kenapa kita harus berbuat baik pada seksama, dan lain sebagainya. Maka lihatlah fakta hari ini, keruksakan terjadi dimana-mana, di darat dan di laut, bahkan diudara akibat ulah perbuatan manusia.
Kemudian ia mengutip sebuah ayat dalam surah ar-Rum ayat 41 yang artinya, “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
“Oleh karena itu, hanya Al-Qur’an yang akan meninggikan derajat manusia yang akan menjadikannya sebagai makhluk mulia disisi Allah SWT. Maka kuncinya adalah manusia harus kembali pada Al-Qur’an dan menjadikannya sebagai pedoman hidup, tak cukup hanya dibaca saja tanpa kita mengetahui makna dan berusaha mengamalkannya,” jelasnya.
Tak lupa ia pun mengajak peserta untuk terus mempelajari, mengamalkan, dan mendakwahkan Al-Qur’an. Menjadikan Ramadhan sebagai momentum memperjuangkan diterapkannya Islam secara kaffah.