| 340 Views

Air Limbah Rumah Tangga: Sumber Deteksi COVID-19 yang Inovatif dan Terjangkau

CendekiaPos - Sebuah terobosan menarik datang dari para peneliti Pusat Kajian Kesehatan Anak Universitas Gadjah Mada (UGM), yang mengungkapkan bahwa air limbah rumah tangga bisa menjadi alat deteksi COVID-19 yang efektif dengan biaya yang terjangkau. Tim peneliti ini, di bawah pimpinan dr. Indah Kartika Murni, membuka pintu menuju solusi kreatif untuk mendeteksi potensi peningkatan kasus COVID-19.

Menggali Informasi dari Tinja dan Urine

Dr. Indah menjelaskan bahwa air limbah yang diambil sebagai sampel adalah yang mengandung tinja dan urine dari individu yang terinfeksi COVID-19, baik yang bergejala maupun tanpa gejala. Mengapa tinja dan urine? Kedua unsur ini mengandung fragmen virus SARS-CoV-2 yang sudah tidak menular. Prinsip sederhana ini membuka jalan bagi sistem surveilans air limbah yang telah terbukti sukses di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Belanda.

Efektivitas dan Kemampuan Mendahului Peningkatan Kasus

Penelitian yang dilakukan oleh Tim PKKA-PRO bekerja sama dengan Murdoch Children's Research Institute (MCRI) Australia pada tahun 2021-2022 menunjukkan hasil menjanjikan. Surveilans air limbah mampu mendeteksi peningkatan kasus COVID-19 hingga dua pekan lebih awal daripada metode deteksi konvensional di masyarakat. Hal ini menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut, fokus pada efektivitas biaya dari penerapan surveilans air limbah sebagai sistem peringatan dini.

Solusi Ekonomis untuk Negara dengan Pendapatan Menengah Ke Bawah

Dr. Tiara, salah satu tim peneliti, menegaskan bahwa sistem surveilans air limbah memiliki potensi ekonomis untuk mendukung peringatan dini dalam situasi pandemi, terutama di negara-negara dengan pendapatan menengah ke bawah. Namun, dr. Tiara menekankan bahwa keberhasilan sistem ini tidak terlepas dari dukungan kebijakan yang kuat dan respons kesehatan masyarakat yang efektif.

Membangun Jejaring Nasional untuk Surveilans Air Limbah

Tim peneliti mendorong inisiasi pelaksanaan surveilans air limbah untuk COVID-19 dengan membentuk jejaring nasional. Jejaring ini diharapkan melibatkan berbagai pihak yang bersedia bekerja sama dalam mengembangkan sistem surveilans air limbah di Indonesia. Mereka melihatnya sebagai langkah menuju masa depan yang lebih berdaya guna dalam mendeteksi dan menghadapi ancaman pandemi.

Dengan langkah-langkah inovatif seperti ini, para peneliti di UGM tidak hanya membawa kontribusi nyata dalam menghadapi COVID-19 tetapi juga merintis jalan baru menuju pemantauan kesehatan masyarakat yang lebih adaptif dan terjangkau.


Share this article via

213 Shares

0 Comment