| 354 Views
Starbucks dan McDonald's Kompak Salahkan Israel, Apa yang Terjadi?

CendekiaPos - Kedua raksasa restoran cepat saji, McDonald's dan Starbucks, mengumumkan bahwa serangan Israel di Gaza, Palestina, telah berdampak buruk pada penjualan mereka pada akhir tahun 2023. Laporan dari CNBC International menunjukkan bahwa konflik di Timur Tengah telah memberikan tekanan pada hasil penjualan kedua perusahaan ini, yang kemungkinan akan berlanjut di kuartal-kuartal mendatang.
Pada Senin (5/2/2024), saham McDonald's turun hampir 4 persen setelah perlambatan penjualan di Timur Tengah dilaporkan sebagai faktor penurunan pendapatan pada kuartal terakhir tahun lalu. Penjualan McDonald's di kawasan tersebut turun karena waralaba di Israel memberikan makanan gratis dan diskon khusus kepada Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Chris Kempczinski, CEO McDonald's, mengungkapkan bahwa penurunan penjualan juga terjadi di negara-negara mayoritas Muslim seperti Indonesia dan Malaysia. Bahkan, penjualan McDonald's di Prancis, yang memiliki populasi Muslim terbesar di Eropa, juga mengalami penurunan.
Sementara itu, Starbucks juga mengalami situasi serupa dengan penurunan penjualan di AS pada tiga bulan terakhir tahun 2023 akibat serangan di Gaza. Sebelumnya, Starbucks menjadi sasaran boikot setelah manajemennya menggugat serikat pekerja yang menyatakan solidaritas terhadap warga Palestina.
Laxman Narasimhan, CEO Starbucks, menjelaskan bahwa penjualan di Timur Tengah mengalami kesulitan, sementara boikot juga berdampak negatif pada kafe-kafenya di AS. Namun, meskipun menghadapi tekanan ini, penjualan rantai toko Starbucks di AS berhasil naik 5 persen pada kuartal fiskal pertama 2024.
Di samping McDonald's dan Starbucks, sejumlah aktivis pendukung Palestina telah mengajukan seruan boikot terhadap perusahaan restoran cepat saji lainnya seperti Domino's Pizza, Papa John's, Burger King dari Restaurant Brands International, dan Pizza Hut dari Yum Brands.
Yum Brands dijadwalkan untuk merilis laporan kuartal keempat mereka, sementara Restaurant Brands International diperkirakan akan merilis pendapatan kuartal mereka pada akhir bulan ini.
Kedua perusahaan ini, meskipun menghadapi tantangan, tetap berupaya untuk meningkatkan penjualan dengan strategi baru dan promosi yang lebih tertarget, menunjukkan ketangguhan mereka dalam menghadapi tekanan eksternal yang sulit.