| 180 Views
Solusi Hakiki Untuk Palestina

Oleh : Fahna Al-Hafidzah
Guys, kalian pasti udah tau kan, kalau bumi ini lagi kacau banget? Terutama gempuran Israel di negara Palestina yang memicu korban sangat banyak. Ditengah gempuran, Gaza muncul menyerukan secara global untuk memberikan tekanan ekonomi terhadap Israel lewat pemboikotan produknya. Btw guys, do you know what is the meaning of ‘boikot’? Jadi gini guys, menurut Wikipedia, boikot adalah tindakan untuk tidak menggunakan, membeli, atau berurusan dengan seseorang maupun organisasi sebagai wujud protes. Nah guys, dari sini muncullah gerakan bernama BDS yang seakan menjawab seruan dari Gaza. BDS ini sendiri adalah gerakan boikot penolakan dari konsumen guna meyakinkan para pelaku perdagangan diseluruh dunia untuk berhenti menjual produk asal Israel. Akibatnya eksportir Israel kesulitan untuk mengekspor produk mereka. BDS juga bertujuan untuk memberikan tekanan ekonomi kepada Israel agar memberi hak yang setara kepada Palestina.
Melansir dari Al-Jazeera, BDS berpotensi untuk menghasilkan kerugian bagi ekonomi Israel sebanyak US $11,5 atau sekitar Rp. 18,35 triliyun. ( asumsi kurs Rp. 15.683/US $ pertahun bagi Israel). Beberapa produk yang telah diboikot adalah HP, Puma, AXA, Sabra, Ahava, dsb.
Namun Guys, meskipun gerakan BDS sudah memboikot produk-produk Israel, tetapi tetap saja masalah Palestina tak kunjung selesai bahkan makin menjadi. Israel masih saja terus membombardir Palestina. Ternyata Guys, kalau dipikir lagi, jika hanya dengan boikot tidak akan dapat melumpuhkan kekuatan Israel begitu saja. Mengapa demikian? Sebab Israel mempunyai banyak dukungan dari negara-negara maju dibelakangnya yang selalu siap menyuplai kebutuhan perang Israel, seperti senjata, stok makanan, obat-obatan, dll. Maka jelas dengan boikot saja, Palestina tetap akan susah untuk melawan Israel. Sudahlah tidak menyentuh akar masalah ditambah lagi tidak mampu mengakhiri masalah Palestina.
Guys, sekarang ini umat lagi butuh banget yang namanya pelindung. Disisi lain manusia banyak yang acuh tak peduli terhadap kebutuhan yang satu ini. Bilapun ada yang peduli, ia tak akan mampu memberikan solusi haqiqi. Sebab solusi yang datangnya dari didikan Kapitalis tak akan mampu menyelesaikan masalah hingga ke akarnya dan hanya memberikan solusi spontan yang berjangka pendek saja. Setelah seruan boikot mulai menghilang dari permukaan, pasti orang-orang akan membeli produk Israel kembali.
Maka terbukti nih Guys, bahwa Kapitalis tak mampu memberikan jawaban yang tuntas mengenai problem ini. Trus gimana nih, nyari solusi yang haqiqi? Jawabannya adalah kita perlu memutuskan suplai bantuan dari negara-negara lain ke Israel. Supaya kekuatan Israel bisa melemah kemudian pukulan terakhir datang dari kita umat muslim. Kita harus bersatu dan menentang perlakuan Israel kepada saudara kita di Palestina. Umat yang terpecah dan terpisah oleh batas wilayah ini harus bersatu. Mau orang berkulit hitamlah, berhidung mancunglah, ataupun bermata belo, selama agama yang dipeluknya Islam, ia adalah saudara kita, Guys. Rangkullah ia dan ajaklah untuk bersatu melawan Israel. Gimana cara ngerangkulnya? Dengan dakwah alias menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah daripada yang munkar. Persatuan umat pun tak akan bisa terjadi bila tak ada yang menaunginya, maka kita butuh tegaknya daulah. Sebab daulah memiliki kuasa untuk menyatukan dan memberi naungan (pelindung) terhadap rakyat, khususnya umat Islam. Kemudian dengan daulah pula, pengerahan pasukan dapat terjadi.
Maka dari itu marilah kita lanjutkan kehidupan Islam, dengan memperbanyak dakwah dan berjuang untuk segera menegakkan daulah. Takbir! Allahu Akbar!
Wallahu a’lam bi ash-showwab