| 281 Views

Sistem Islam Dapat Mengatasi Masalah Gizi Bagi Rakyat

Oleh : Siti Koriah

Assalamu’alaikum sobat muslimah, semoga kabarnya baik ya. Sobat muslimah tahukah kalian tentang pentingnya makanan yang bergizi bagi tubuh? Kita tahu bahwa gizi merupakan asupan yang paling penting bagi tubuh. Agar kita dapat beraktifitas dengan maksimal, terutama bagi anak-anak sekolah, jika kebutuhan gizi terpenuhi bukan hanya menjadikan tubuh menjadi sehat, tetapi akan lebih konsentrasi dalam proses belajarnya. Untuk memenuhi gizi tersebut pemerintah saat ini mengadakan program MBG (makan bergizi gratis). Namun apakah dengan adanya program MBG ini dapat memenuhi gizi bagi masyarakat terutama anak-anak?

Seperti dilansir dari CNN Indonesia, Minggu, 11 Mei 2025. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno, ada perkembangan kasus dugaan keracunan makanan mulai dari tanggal 7-9 Mei 2025 tercatat sebanyak 210 orang berasal dari delapan sekolah. Dari kedelapan sekolah ini mendapatkan MBG dari satu SPPG yang sama. Beliau juga mengatakan, pihak Dinas Kesehatan masih melakukan investigasi epidemiologis guna mencari sumber keracunan tersebut, dan sampai saat ini hasil uji laboraturium belum diumumkan. Menurutnya, sebelum kejadian ini  ada 171 siswa mulai dari TK, SD, dan SMP di kota Bogor, Jawa Barat, yang mengalami keracunan setelah makan program makan bergizi gratis.(CNN Indonesia, Minggu, 11 Mei 2025)

Sobat muslimah melihat fakta di atas, dapat kita simpulkan bahwa program MBG ini bukanlah solusi yang tepat untuk memenuhi gizi masyarakat, terutama anak-anak. Dengan adanya program MBG ini pemerintah berharap dapat mengatasi masalah yang sering terjadi terhadap anak-anak yaitu stunting, gizi buruk dan lain-lain. Namun pada kenyataannya yang terjadi di lapangan justru malah membuat kondisi semakin memburuk. Padahal keracunan bukanlah hal yang sepele, sebab keracunan makanan dapat menghilangkan nyawa bagi penderita. Maka hal ini harus lebih diperhatikan oleh negara.

Inilah yang terjadi jika yang dianut adalah sistem kapitalisme sekulerisme, mereka tidak memikirkan apa dampak yang akan terjadi, jika hanya asal-asalan dalam melaksanakan kebijakan. Asupan gizi merupakan hal yang sangat penting bagi tubuh manusia, terutama anak-anak karena mempengaruhi tumbuh kembangnya, jika kita memberikan makanan tanpa melihat kadar gizinya, yang lebih parahnya hanya memberikan makanan secara alakadarnya, maka akan berdampak buruk bagi Kesehatan, juga tumbuh kembangnya.

Namun tidak dapat dipungkiri, pada sistem kapitalisme sekulerisme ini hanya memikirkan keuntungan semata, dan tidak peduli dengan kualitas bahan dasar pangan tersebut, kandungan gizi di dalamnya. Sebab dalam sistem kufur ini, negara hanya menjadi regulator dari para pemegang kekuasaan. Inilah akar permasalahan yaitu diterapkannya sistem kapitalisme sekulerisme. karena sistem ini menjadikan kebutuhan pangan, sebagai bisnis tanpa memikirkan halal haramnya dan baik buruknya.


Semua itu tidak akan terjadi jika sistem Islam sudah diterapkan. Sebab sistem Islam adalah solusi bagi semua problematika kehidupan, terutama persoalan yang tengah terjadi saat ini. Islam hadir dengan membawa solusi persoalan bagaimana buruknya pemenuhan pangan dan gizi. Sebab sistem Islam dapat memanusiakan manusia, dan solusi yang ditawarkanpun dapat menyelesaikan sampai keakarnya, dan ini sudah berlaku dari zaman dahulu sampai saat ini.

Dalam sistem Islam pemenuhan pangan dan gizi adalah hak bagi seluruh masyarakat, terutama gizi bagi anak sebagai generasi maka ini adalah tanggung jawab bersama, sebagaimana firman Allah Swt di dalam QS.An-Nisa ayat 9 :

“Dan handaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.”(QS.An-Nisa:9)

Dari ayat di atas dijelaskan bahwa seluruh umat Islam bertanggung jawab terhadap kesejahteraan anak-anak (generasi), terutama seoarang ayah sebagaimana kita ketahui, bahwa ayah adalah kepala keluarga yang wajib memenuhi semua kebutuhan keluarganya, mulai dari sandang, pangan, dan papan. Maka seorang ayah harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dengan cara bekerja. Di sinilah akar permasalahan saat ini, sebab banyak seorang kepala keluarga kesulitan dalam mencari pekerjaan, sehingga dia tidak mampu memenuhi kebutuhan tersebut terutama makanan yang bergizi bagi keluarganya.

Maka dalam sistem Islam, negara wajib membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi rakyat terutama laki-laki, sebab mereka merupakan kepala keluarga yang harus memenuhi kebutuhan keluarganya, dan penghasilan yang diberikan pun haruslah layak, sehingga mereka dapat memberikan asupan gizi yang seimbang bagi keluarganya. Ketika ada seorang kepala keluarga kondisinya tidak mampu, dan tidak ada lagi sanak saudara yang dapat memenuhi kebutuhannya, terutama dalam hal pemenuhaan pangan dan gizi, maka hal ini menjadi tanggung jawab lingkungan sekitar atau kerabat dekat, seperti tetangga, teman dan lain-lain. Namun ketika sudah tidak ada lagi yang mampu membantu, maka negara akan secara langsung memberikan bantuan kepada keluarga tersebut, sehingga tidak akan ada kasus kekurangan gizi dan kelaparan.

Inilah fungsi negara yang sesungguhnya yaitu sebagai raa’in wal junnah (pengurus dan pelindung). Maka negara sudah seharusnya memberikan pelayanan yang terbaik untuk rakyatnya tanpa terkecuali, tanpa pandang bulu.

Wallahu a’lam bishshowab.


Share this article via

17 Shares

0 Comment