| 53 Views

Saat Ini Pesantren Dijadikan Jalan Menuju Peradaban Kapitalis

Oleh: Sari Liswantini

Menanggapi Hari Santri tahun ini dengan tema Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia, Mubalighah Kota Depok, Mumun Siti Munawaroh menilai tema tersebut perlu dikritik lagi karena pesantren saat ini dijadikan jalan menuju peradaban kapitalis.

Hal tersebut ia ungkap dalam Forum Kajian keluarga sakinah, Pesantren Mewujudkan Peradaban Emas, Pelopor Penegak Syari'at, Ahad, (19/10/2025) di Depok.

“Pasalnya, peradaban dunia saat ini yaitu peradaban kapitalisme, yakni semua hal apa pun dipandang materi termasuk pendidikan. Sekolah harus punya duit, ke rumah sakit harus punya duit, begitulah yang namanya peradaban kapitalis,” terangnya di hadapan puluhan jemaah.

Maka dari itu, lanjutnya, pesantren harusnya mampu mewujudkan peradaban emas. “Yang namanya emas itu mulia, orangnya mulia, rakyatnya mulia, ibu-ibunya mulia, pemimpinnya mulia, generasinya juga mulia, Sebab Allah sudah memuliakan Bani Adam, Itu namanya peradaban emas bukan hanya untuk umat Islam tapi sampai rahmatan lil alamin,” bebernya.

“Kalau kita lihat sejarah pesantren, sebelumnya pesantren di masa lalu itu sudah mengawali peradaban tersebut. Pesantren memiliki beberapa peran strategis, di antaranya, mencetak ulama yang faqih fiddin. Kita bisa belajar agama, kita tahu bab ibadah, kita tahu bab muamalah, semestinya tahu berbagai macam hukum Islam itu dari pesantren,” paparnya.

Ada yang mengatakan, jelasnya, harus kembali kepada Al-Qur'an dan As-sunah. “Kalau bukan lewat ulama mau lewat mana? Bisakah kita membaca Al-Qur'an berikut artinya, tahukah apa isi Al-Qur'an? Belajar tafsirnya dari guru, kemudian guru belajar dari gurunya lagi sampai ke ulama,” jelasnya.

Selain itu, terangnya, peran pesantren dalam mengawal kemerdekaan bangsa ini. Ada Pangeran Diponegoro, Cik Dik Tiro, dan masih banyak lagi para ulam sekaligus para pejuang. Yang mereka inginkan adalah mengusir penjajah yang berbuat zalim. 

“Menghilangkan kezaliman tersebut dengan satu komando, komando jihad. Jadi ulama itu mengawal jihad, Olah karena itu KH Hasyim Ashari menyampaikan resolusi jihad, mewajibkan seluruh pemuda untuk terjun melawan penjajah. Ini semangat yang luar biasa,” tambahnya.

Kemudian ujarnya, pesantren juga satu-satunya lembaga yang mampu menghasilkan pendidikan yang bukan hanya tempat cari ilmu tapi juga amal. 

“Inilah beberapa peran pesantren yang semestinya kita jaga yang diwariskan oleh ulama untuk mencetak ulama warasatul anbiya,” pungkasnya. 


Share this article via

17 Shares

0 Comment