| 47 Views

Refleksi Muharam, Momen Hijrah Menuju Persatuan Umat

Oleh : Rani Sumiati

Umat Islam memasuki tahun baru Hijriah 1447 H yang dimana dihitung semenjak hijrah nya nabi Muhammad saw dari kota Mekah ke kota Yastrib yaitu cikal bakal kota Madinah pada tahun 622 M.

Berbagai rintangan dakwah di hadapi Rasul dan para sahabat di Mekkah namun mereka tetap teguh dalam Islam. Mush’ab bin Umair dikirim ke Madinah sebagai utusan dakwah. Masyarakat Madinah dengan lapang menerima Islam dan bersedia dipimpin oleh Rasulullah saw. Hingga Allah perintahkan untuk berhijrah ke Madinah.

Kaum muslimin berbondong bondong meninggalkan kota Mekkah, sanak saudara, harta benda, dan kehidupan yang telah mebersamai mereka semenjak lahir. 

Perrjalan hijrahnya Nabi saw dan umat muslim tentunya bukanlah perjalanan yang mudah. Kaum Quraisy tidak tinggal diam ketika Rasul dan para sahabat hendak berhijrah. Ancaman, penyiksaan hingga rencana pembunuhan terhadap Rasul mereka lakukan untuk menekan kaum muslimin. Kaum muslimin harus melewati berbagai upaya penentangan dari kaum Quraisy. Setelah berhasil dari kota mekkah, perjalanan yang ditempuh pun tidak lah mudah. Jarak tempuh hingga ratusan kilometer dengan perbekalan seadanya dan hanya berkendara kuda ataupun unta. Semua dihadapi demi masa depan Islam yang lebih baik.

Peristiwa Hijrahnya Rasulullah saw ini menjadi momentum tegaknya Daulah islam di Madinah. Rasulullah membangun struktur sosial, ekonomi, pergaulan dan kehidupan berpolitik secara menyeluruh. Dari sinilah islam mulai tersebar ke penjuru dunia dan menjadi penguasa hampir 2/3 Dunia selama kurang lebih 13 abad.

Namun sungguh sangat disayangkan jika melihat kehidupan umat Islam saat ini. Hari ini ketika Islam tidak lagi diterapkan secara sempurna, Islam tidak lagi berkuasa. Umat Islam menjadi terpecah belah karena hilangnya Daulah Islamiyah. Kehidupan semakin terpuruk, karena hati dan pikiran kaum muslimin telah terhinggapi penyakit sekulerisme. Kemaksiatan merajalela karena hidup tanpa aturan Islam. Umat muslim diberbagai belahan dunia tidak memiliki pemimpin yang layaknya sebuah perisai. Seperti penduduk palestina misalnya. Umat islam palestina harus berjuang sendirian dalam penjajahan kaum zionis Israel. umat muslim tidak bisa menolong karena tersekatnya oleh nasionalisme yang membatasi.

Semoga tahun baru Hijriah kali ini bisa menjadi moment untuk refleksi bagi umat Islam dan para penguasa untuk kembali menerapkan Islam secara sempurna dalam kehidupan. Umat ISlam dan para penguasa butuh hijrah dalam kukungan keterjajahan tidak hanya secara individual tapi hijrah secara total kepada Islam. Mewujudkan persatuan umat dalam satu kepemimpinan seperti yang pernah Rasulullah saw contohkan.


Share this article via

45 Shares

0 Comment