| 29 Views

Pendidikan Sekuler Tidak Mencerdaskan, Saatnya Ganti Dengan Pendidikan Islam

Oleh: Siti Julianti, S.Si.

Kemiskinan dan problem pendidikan di Indonesia nampaknya selalu menjadi masalah yang tak pernah temu ujung solusinya, bagi masyarakat Indonesia, orang-orang berpendidikan rendah erat kaitannya dengan kemiskinan, oleh karena itu Pemerintah berinisiatif meluncurkan program Sekolah Rakyat (SR) sebagai salah satu langkah strategis untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi. Program ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto dan ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang selama ini sulit mengakses pendidikan berkualitas.

Namun, apakah benar dengan adanya sekolah rakyat tersebut pemerintah Indonesia dapat dengan segera menangani problematika pendidikan Indonesia sehingga dapat mengentaskan masalah kemiskinan rakyatnya?

Sejatinya SR (sekolah rakyat) bukanlah solusi untuk mengentaskan kemiskinan. Realita hari ini kemiskinan yang terjadi adalah kemiskinan struktural. Kemiskinan yang terjadi pada masyarakat Indonesia disebabkan oleh ulah pemimpinnya sendiri, demikian juga problem pengangguran tidak lantas terselesaikan dengan anak-anak keluarga miskin masuk SR jika pemerintah terus abai dan tidak menyediakan lapangan pekerjaan. Faktanya hari ini PHK marak, dan lapangan pekerjaan memang langka, sehingga hal inilah yang akhirnya memicu permasalahan ekonomi dalam sebagian besar masyarakat Indonesia, sehingga tak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. 

Semua adalah akibat dari penerapam sistem kapitalisme, yang menempatkan negara hanya sebagai regulator oligarki.  Negara tidak menjadi pengurus rakyat, baik dalam menyediakan layanan pendidikan dan menjamin kesejahteraan rakyat. Negara hari ini bertopeng mengurus rakyat tapi nyatanya abai.

SR memang gratis, namun hal ini menunjukkan negara hanya mengurusi rakyat miskin yang tak mampu sekolah.  Padahal hari ini masih banyak problem pada sekolah negeri, baik terkait kualitas pendidikan maupun sarana dan prasarana yang belum memadai, kecukupan dan kualitas tenaga pendidik dan lain-lain.  Nampaklah SR hanya sekedar solusi tambal sulam yang tidak menyelesaikan persoalan masyarakat. juga kebijakan populis seperti MBG yang tidak menyentuh akar masalah. Jika pemerintah bersungguh-sungguh memang ingin menyelesaikan problem pendidikan Indonesia harusnya mulai memperbaiki gaji para pendidik dan memberikan upah yang layak sehingga para guru dapat berkonsentrasi dengan baik dalam mendidik anak bangsa, langkah selanjutnya adalah dengan memberikan kurikulum pendidikan terbaik yang sesuai syariat Islam agar anak-anak yang di didik dapat menjadi anak yang bertaqwa serta berilmu pengetahuan yang baik, namun nyatanya ini terbalik dari solusi diatas, tenaga pendidik tak mendapatkan gaji yang layak, sehingga mereka tidak fokus dan tidak mengajar dengan maksimal, begitupun kurikulum pendidikan hari ini yang rusak mengakibatkan anak-anak Indonesia semakin rusak akhlak dan ilmu pengetahuannya.

Islam menjadikan pendidikan dengan kulaitas terbaik berada dalam tanggungjawab negara,  pada semua rakyat, miskin ataupun kaya, pada semua jenjang Pendidikan dan dengan pembiayaan yang ditanggung penuh oleh negara. Negara islam memiliki sumber dana yang mumpuni. Dari pengelolaan sumberdaya alam itulah yang hasilnya akan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat, baik untuk memperbaiki kualitas pendidikan serta menyediakan lapangan pekerjaan, sehingga tercipta masyarakat yang berpendidikan dan sejahtera karena sejatinya pemimpin dalam Islam akan benar-benar serius memperhatikan masalah pendidikan serta kehidupan masyarakatnya.

negara juga menjamin kesejahteraan dan juga lapangan kerja karena negara dalam islam adalah rain dan junnah, yang akan terwujud dengan  penerapan syariat islam secara kaffah. negara tidak akan berfokus pada program rusak yang tidak mendatangkan manfaat, justru negara akan bertanggung jawab penuh agar seluruh masyarakat dapat hidup dengan sejahtera.

Wallahu'alam bishawab.


Share this article via

24 Shares

0 Comment