| 192 Views
Pemimpin Baru, Harapan Baru, Terwujudkah?

Oleh : Mirna
Aktivis Dakwah
Dengan harap harap cemas umat kembali menaruh harapan kepada sosok pemimpin baru di negri ini. dengan segenap harapan bahwa sang pemimpin baru ini ialah seorang pahlawan atau pejuang yang akan membawa kepada perubahan baru di negeri ini, yaitu dengan perubahan yang lebih baik lagi bagi mereka.
Ditambah dengan bumbu bumbu berupa slogan slogan manis yang membangun harapan dan keinginan masyarakat,baik itu terkait masalah perbaikan ekonomi, kesejahteraan, budaya dan lainya.yang tentunya untuk kembali membangun kepercayaan masyarakat kepada para penguasa, lagi dan lagi, dan tidak tanggung para pemimpin negri ini berani untuk bersumpah jabatan menggunakan nama tuhan dan keyakinan mereka masing-masing agar bisa menarik kepercayaan masyarakat sungguh luar biasa.
Pada dasarnya masyarakat di negri ini sudah bosan dan mulai jenuh akan janji janji manis para penguasa negri ini.karena yang ada pada ujungnya pasti akan berakhir pada kekecewaan bagi mereka sendiri , ya mengapa tidak memilih pemimpin mereka anggap bak ikut sebuah undian antara untung dan rugi ya kalau pemimpinya berlaku baik maka baik pula pasti nasib mereka, namun begitu juga sebaliknya.
Namun harapan indah masyarakat hanyalah tinggal harapan saja, karena pada setiap kenyataan nya pada ujung nya harapan tinggal lah harapan belaka , berharap akan sebuah perubahan baik namun di setiap priode pada ujungnya masyarakat hanya di jadikan alat sebagai kepentingan dalam meraih dukungan semata miris memang.
Namun apa boleh buat beginilah aturan dan fakta sistem buatan manusia yang berasaskan manfaat, ketika di butuhkan masyarakat akan di cari dan ketika tidak masyarakat akan di tepi.berharap perubahan kearah lebih baik hanyalah utopia di era sistem buatan manusia.
Karena sejatinya hanya sistem yang berasal dari Allah SWT.lah yang mampu benar benar mensejahterakan masyarakat dari segala aspeknya. Pasalnya perubahan ke arah yang lebih baik tidak cukup hanya dengan menggotagantikan pemimpin saja tanpa merubah sistem nya.
Karena kehidupan dunia ibaratnya menumpang sebuah kapal ,yang jika kita ingin kan keselamatan di dalamnya maka tidak cukup hanya dengan mengganti kan nahkoda nya dengan yang lebih baik ,akan tetapi harus memperhatikan sarana atau kapal yang akan di gunakan sebagai bahtera yang akan mengarungi samudra kehidupan.
Dalam anggapan sebagian masyarakat bahwa keberhaasilan berada di dalam individu pemimpin. Padahal selama sistem masih sama, yaitu sistem buatan manusia maka tidak akan mengalami perubahan. Pasalnya sistem yang diterapkan ini adalah sistem yang cacat sejak lahir, sistem rusak dan merusak. Berbagai problem didunia saat ini, adalah akibat buruk penerapan sistem ini.
Kebaikan hanya akan terwujud dalam naungan sistem shahih, yaitu sistem Islam yang datang dari Dzat yang Maha Mengetahui, yaitu Allah swt. Penerapan aturan Allah juga akan mendatangkan keberkahan dalam kehidupan manusia sebab ia berasal dari sang pencipta.
Di dalam sistem Islam
Tugas seorang pemimpin negara adalah melaksanakan sistem Islam secara keseluruhan (kafah) dan di terapkan kepada seluruh umat manusia baik secara individu, ataupun di tengah masyarakat.karena itu adalah kewajiban dan tanggungjawab nya.Seorang pemimpin juga berperan sebagai raa’in dan junnah bagi rakyatnya.
Dalam mekanisme sistem Islam inilah harapan kehidupan yang lebih baik dan juga keberkahan akan dapat diwujudkan di dalamnya.
Wallahu a'lam bissawab.