| 123 Views

Palestine The Real of Squid Game

Oleh: Ummu Zahra
Pemerhati Sosial dan Ibu Rumah Tangga

Sudah hampir 2 dekade sejak 7 Oktober 2023, korban jiwa di Palestina hingga saat ini mencapai 56.647. Menurut kementrian Kesehatan Palestina, Selasa, 1 Juni 2025, menyebutkan bahwa 116 jenazah dibawa ke sejumlah rumah sakit dalam 24 jam terakhir dengan 463 orang luka-luka, menambah jumlah korban luka akibat serangan Israel menjadi 134.105 orang. Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. (www.tempo/internasional.co, 02 Juli 2025)

Nyatanya sebanyak apapun kecaman dan pelanggaran internasional yang dilakukan Israel, sampai dengan saat ini tidak banyak perubahan yang nyata. Pemboman masih terjadi, pemblokadean susah ditembus, kelaparan tak tertahankan. Air bersih dan obat-obatan serta peralatan medis sangat dibutuhkan. Mereka berlari dibalik reruntuhan bangunan untuk mendapatkan sekantong gandum, bertaruh nyawa dengan ribuan tembakan peluru. Mereka adalah manusia, binatang ternak pun tak layak untuk dibantai. Tetapi di sana, secara terang-terangan dan telah dilihat milyaran manusia yang bahkan tak berdaya.

Mereka tidak seperti hidup, melainkan berjuang untuk bertahan hidup. Persetan dengan "PBB"  katanya adalah organisasi internasional yang menjadi simbol harapan bagi perdamaian antar bangsa. "Unicef" yang katanya organisasi internasional yang melindungi kehidupan dan masa depan anak-anak. Juga "HAM" yang entah berpihak pada siapa. Semua itu sejatinya adalah hasil propaganda buatan musuh yang dijadikan topeng untuk melanggengkan imperialismenya.

Setiap keyakinan/ideologi memiliki visi dan misi untuk mempertahankan kekuasaannya, termasuk Ideologi sekuler dan ideologi komunis, mereka memiliki metodenya masing-masing dengan cara-cara tertentu agar kekuasaannya terus berlangsung, bahkan dengan cara yang biadap sekalipun. Demikian juga kita sebagai seorang muslim yang memiliki Ideologi Islam, berupaya menanamkan ideologi Islam tertancap dalam diri pengembannya, kemudian menyadarkan muslim yang lain bahwa ideologi Islam harus tertanam kokoh dalam hati dan dipertaruhkan dengan nyawa, bukan sekedar di lisan belaka.

Saat itu terjadi, umat akan memiliki pemikiran, perasaan dan peraturan yang sama. Hingga tak terbendung ghiroh dalam tegaknya Daulah Khilafah Islamiyah, yang secara praktisi mengumumkan perang/jihad fii sabililah sebagai solusi hakiki dalam membela dan memperjuangkan tanah suci Palestina. Seperti yang telah tergoreskan oleh tinta emas, Umar bin Khattab membebaskan Yerusalem (Baitul Maqdis) dari kekuasaan Romawi Timur (Bizantium) pada tahun 637 M, juga Salahuddin Al-Ayyubi membebaskan Baitul Maqdis dari kekuasaan Tentara Salib pada tahun 1187 M dengan perang yang sengit.

Dan sikap tegas Sultan Abdul Hamid II dengan kaum Yahudi yang meminta tanah Palestina beberapa kali. Kemudian Sultan berseru "Palestina adalah tanah milik umat Islam dan tidak akan diserahkan, bahkan jika kekhalifahan runtuh. Aku lebih baik menusukkan pedang ke tubuhku sendiri daripada menyerahkan sejengkal tanah Palestina". Sayang, zionis dengan liciknya menumbangkan/melengserkan kekaisaran Ottoman. Sungguh, kemerdekaan sejati memang tidak diraih dari jalan berkompromi dengan musuh, melainkan mengangkat senjata dan meneriakan takbir "Allahu Akbar"

Wallahualam Bishshawab


Share this article via

18 Shares

0 Comment