| 287 Views
Menjadikan Rasulullah Sebagai To The Best People Dalam Hidup

Oleh : Amirah Azhara
Rasa gembira pada diri umat muslim ketika bertemu kembali pada bulan Rabi'ul awal dimana bulan kelahiran Baginda kita Rasulullah Saw. Berbagai tempat menyambut kelahiran Nabi Muhammad Saw dengan mengadakan peringatan maulid Nabi Saw. Dimana lahirnya Nabi Saw merupakan lahirnya sebuah cahaya bagi umat manusia. Pembawa Wahyu yang diberitakan Allah SWT melalui malaikat-Nya yakni Jibril AS, yang akhirnya disampaikan kepada Nabi Saw.
Kelahiran Beliau menjadi salah satu nikmat yang paling agung bagi umat manusia. Sebagaimana Allah SWT berfirman,
لَقَدْ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبْلُ لَفِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
Artinya: Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. [QS. Ali-Imran (3) : 164]
Jadi tidak ada siapapun yang harus kita agungkan, cintai, dan teladani melainkan Rasul kita, Muhammad Saw. Tiada jasa yang lebih besar dibandingapa yang telah dilakukan Rasulullah Saw kepada umat manusia. Rasulullah Saw telah menyucikan jiwa umat manusia dengan mengajarinya Al-Qur'an dan As-sunah lewat wahyu-Nya.
Maka dengan adanya peringatan Maulid Nabi ini, adalah sebagai salah satu bentuk curahna cinta (mahabbah) kita sebagai umatnya kepada Beliau. Mencintai Beliau tentu tidak sama seperti mencintai manusia biasa. Rasa cinta yang kita berikan kepada Beliau haruslah lebih besar, lebih melimpah, sebab Nabi Saw sendiri telah menyatakan dalam suatu hadits
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Tidak sempurna keimanan seseorang diantara kalian hingga ia lebih mencintai aku daripada kedua orangtuanya, anaknya, dan manusia semuanya.” (HR al-Bukhari)
Dari hadits diatas dapat diambil kesimpulan bahwa mencintai Rasulullah Saw, hukumnya wajib. Maka kita tidak boleh lebih mencintai dunia dan seisinya ketimbang mencintai Rasulullah Saw. Ingatlah, kelak yang akan memberikan syafaat kepada kita hanyalah Rasulullah Saw semata, bukan yang lain. Maka dari itu kita harus menjadikannya sebagai 'to the best people' alias manusia terbaik dalam hidup kita.
Namun nyatanya zaman sekarang, banyak orang yang mengagumi orang barat. Para artis-artis masyhur yang sejatinya tak mampu membawa sedikitpun manfaat untuk kita, justru kita ikuti. Padahal belum tentu para artis itu mengenal kita sebagai pengikutnya. Belum tentu juga mereka bisa membawa kita ke jalan yang benar. Jangankan jalan yang benar, melihat perilakunya yang tak jarang menyimpang dari agamanya saja sudah dapat membuktikan jalan apa yang dibawanya. Apakah bersama dengan para artis tadi kita bisa dapat jaminan di surga-Nya nanti?
Sebaliknya, ketika kita mencintai Rasulullah Saw dan menjadikannya sebagai teladan dalam hidup kita, pasti hidup kita akan terasa tenang. Bila jaminan surga sudah ada ditangan, maka untuk apa merasa gelisah?
Oleh karena itu kita sebagai umat muslim, haruslah mencintai Rasulullah Saw dengan sebenar-benarnya cinta. Dengan meneladaninya seutuhnya, tanpa nanti tanpa tapi.