| 41 Views
Menjadikan Krisis Gaza (Kelaparan Sistemis) Sebagai Momentum Kebangkitan Umat

Oleh : Siti Rodiah
Aksi pembantaian (genosida) yang dilakukan zionis Israel terhadap muslim Palestina masih terus berlangsung. Tentu saja jumlah warga Palestina yang menjadi korban, baik yang terluka maupun yang meninggal dunia terus bertambah. Hal ini dibuktikan dari pernyataan otoritas kesehatan di Gaza yang mengonfirmasi bahwa jumlah korban tewas akibat serangan militer Israel sejak Oktober 2023 telah mencapai 60.430 jiwa, dengan 148.722 orang lainnya mengalami luka-luka. Sebagian besar korban disebut merupakan perempuan dan anak-anak. (Metrotvnews.com, 3/8/2025)
Namun sayangnya, apa yang menimpa rakyat Gaza, Palestina tidak membuat pemimpin negeri-negeri muslim khususnya negeri Arab terbuka mata dan hatinya untuk segera menolong rakyat Palestina dengan mengirimkan bala tentaranya. Tapi mereka malah mendesak Hamas agar menyerahkan Gaza kepada otoritas Palestina yang diinisiasi PBB.
Dikutip dari CNN Indonesia (31/7/2025), Negara-negara Arab dan Muslim, termasuk Arab Saudi, Qatar, dan Mesir, pertama kalinya resmi mendesak Hamas untuk melucuti senjata dan menyerahkan kekuasaan atas Jalur Gaza kepada Otoritas Palestina (PA). Seruan tersebut disampaikan dalam deklarasi bersama yang diumumkan dalam konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Selasa (29/7/2025).
Deklarasi ini ditandatangani oleh 22 negara anggota Liga Arab, seluruh Uni Eropa, serta 17 negara lainnya, dan menjadi sinyal perubahan signifikan dalam sikap dunia Arab terhadap kelompok militan yang telah menguasai Gaza sejak 2007.
Sungguh ini merupakan bentuk pengkhianatan nyata dari penguasa negeri-negeri muslim terhadap muslim Palestina. Secara tidak langsung mereka mengakui dan mendukungnya kedaulatan penjajahan dan aksi genosida zionis Israel atas rakyat Palestina. Ditambah lagi Mesir juga menekan Imam Besar Al Azhar yaitu Ahmed Al-Tayeb untuk segera mencabut pernyataan yang mengecam keras Israel atas tindakan genosida dan menegakkan kebijakan kelaparan di jalur Gaza. Padahal dunia telah menyaksikan pelaparan sistematis yang menjadi senjata Yahudi untuk aksi genosida terhadap warga Gaza tersebut.
Di sisi lain, mulai banyak negara yang akan mengakui Palestina sebagai negara setelah terbuka borok Zionis Yahudi dan menyaksikan kejahatan yang tiada tara. Tapi dukungan mereka hanya sebatas mengakui dan memberikan kemerdekaan bagi Palestina dengan solusi dua negara. Tentu saja hal ini bukan merupakan solusi tuntas dan hakiki bagi kemerdekaan Palestina, karena sumber masalahnya tidak diselesaikan yaitu hengkangnya zionis Israel dari bumi Palestina. Sejatinya solusi dua negara adalah agenda tersembunyi dan licik dari Barat untuk tetap mengokohkan cengkraman zionis terhadap Palestina.
Para penguasa muslim ibarat buta dan tuli atas realita di Gaza, seolah tak ada ikatan iman mereka dengan muslim Gaza. Padahal Allah telah mengingatkan ikatan ukhuwah Islamiyah sebagai landasan hubungan antar muslim. Kepentingan dunia berupa jabatan dan kekuasaan telah mematikan ukhuwah Islamiyah dan menjerumuskan mereka pada kelemahan di hadapan musuh Allah.
Padahal di dalam surat Ali Imran ayat 110 (QS 3: 110), Allah sudah menegaskan bahwa umat Islam adalah umat yang terbaik karena beriman kepada Allah dan saling beramar makruf nahi mungkar. Kemudian kemuliaan umat akan terwujud kembali sebagaimana janji Allah (QS 24: 55). Dan semua telah terwujud nyata dengan perjuangan Rasulullah Saw, Shahabat Rasul dan para khalifah sepanjang peradaban Islam yang mulia. Kisah khalifah Al Mu’tasimbillah dan sikap tegas sultan Abdul Hamid II adalah potret penguasa yang menjaga kemuliaan Allah dan rasulNya.
Kemuliaan umat harus diperjuangkan kembali. Umat harus dibangun kesadarannya akan janji Allah, dan didorong untuk mewujudkannya kembali. Upaya itu membutuhkan kepemimpinan sebuah jamaah dakwah ideologis yang tulus mengajak umat untuk berjuang. Kelompok jamaah dakwah ideologis yang memiliki fikrah dan thariqah sesuai yang dicontohkan Rasulullah Saw.
Dengan rahmat Allah, jalan dakwah akan mendapatkan hasil sepanjang menapaki thariqah Rasulullah, sebagaimana yang diemban oleh jamaah dakwah ideologis yang tulus menerapkan Islam kaffah. Demikian juga perjuangan pembebasana Palestina akan terwujud ketika Khilafah tegak dan menyerukan jihad sebagai solusi tuntas. Umat harus memanfaatkan momentum ini yaitu genosida Gaza, untuk membangkitkan umat dan mewujudkan kemuliaan Islam.
Wallahu a'lam bisshawab