| 458 Views
Krisis Air, Kekeringan Melanda

Oleh : Eva Patonah
Kemarau panjang datang, kekeringan menghadang. Data BNPB menyebutkan, lebih 3,9 juta jiwa warga bermukim 2.726 desa pada 7 yg15 kecamatan dan 105 kabupaten maupun kota di Jawa dan Nusa Tenggara, alami kekeringan. sebagian wilayah-wilayah itu mengalami krisis air. Lahan pertanian juga kekeringan sekitar 56.334 hektar hingga gagal panen kurang lebih 18.516 hektar
Presiden meminta, semua kementerian dan lembaga serta gubernur melihat kondisi lapangan dan mengambil langkah penanggulangan bencana ini.
Langkah jangka pendek saya minta dipastikan bantuan dropping air bersih bagi masyarakat yang terkena kekeringan
Saat ini, katanya, ada skim asuransi usaha tani seluas satu juta hektar dan sudah ada sekitar 6.000 hektar terbayar senilai Rp39 miliar. Upaya ini, katanya, setidaknya melindungi petani dari risiko gagal panen.
Imbas kekeringan tersebut, sawah yang ia garap seluas 2,2 hektare gagal panen. Hasil padi yang ia dapat pun jauh dari kata normal
Cuma jadi 4 kuintal, sedangkan modal saya Rp20 juta. Normalnya dua hektare itu hampir 14 ton, sekarang cuma 4 kuintal," ujarnya.
Akibat kekeringan dan krisis air, Warga menyebut padi yang dihasilkan mengalami penurunan kualitas.
"Kualitas padinya ngaruh, kalau kagak ujan ya kagak nyawah," keluh Warga.
Padahal air merupakan kebutuhan yang sangat vital, terutama bagi kehidupan manusia. Bahkan Perserikatan Bangsa (PBB) telah menetapkan air sebagai hak asasi manusia, yang setara dengan hak memperoleh keamanan, hak hidup dan hak-hak lainnya.
Berbagai aktivitas sehari-hari dan asupan tubuh manusia membutuhkan air. Maka, kebutuhan air setiap harinya haruslah terpenuhi.
Untuk menyelesaikan permasalahannya pun perlu mengetahui apa akar dari permasalahan yang dihadapi .
Kita masih banyak menemui berbagai daerah yang kekeringan dan kesulitan memenuhi kebutuhan air untuk sehari-hari.
Padahal air merupakan kebutuhan yang sangat vital, terutama bagi kehidupan manusia. Bahkan Perserikatan Bangsa (PBB) telah menetapkan air sebagai hak asasi manusia, yang setara dengan hak memperoleh keamanan, hak hidup dan hak-hak lainnya.
Berbagai aktivitas sehari-hari dan asupan tubuh manusia membutuhkan air. Maka, kebutuhan air setiap harinya haruslah terpenuhi.
Islam merupakan agama yang mengatur segala aspek kehidupan manusia. Tak terkecuali, juga membahas kebutuhan hidup berupa air.
Islam juga memiliki jalan keluar untuk mengatasi krisis air yang sering terjadi di berbagai wilayah, baik di dalam maupun luar negeri.
Islam sangat memperhatikan keberadaan air dan urgensinya bagi manusia dan makhluk. Allah menyebutkan air, meliputi air sungai, lautan dan air hujan berulang-ulang hingga 63 kali.dengan berbagai kondisi dan konteks.
Misalnya di dalam QS. Al Mulk pada ayat terakhir
قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَصْبَحَ مَاۤؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَّأْتِيْكُمْ بِمَاۤءٍ مَّعِيْنٍ ࣖ
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika (sumber) air kamu surut ke dalam tanah, siapa yang akan memberimu air yang mengalir?”
(QS. Al-Mulk:30)
Di ayat yang lain, QS. Al-An’am Allah menggambarkan bahwa dengan turunnya air hujan menumbuhkan berbagai macam tumbuhan di bumi.
وَهُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۚ فَاَخْرَجْنَا بِهٖ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَاَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُّخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُّتَرَاكِبًاۚ وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَّجَنّٰتٍ مِّنْ اَعْنَابٍ وَّالزَّيْتُوْنَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَّغَيْرَ مُتَشَابِهٍۗ اُنْظُرُوْٓا اِلٰى ثَمَرِهٖٓ اِذَٓا اَثْمَرَ وَيَنْعِهٖ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكُمْ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ
Dialah yang menurunkan air dari langit lalu dengannya Kami menumbuhkan segala macam tumbuhan. Maka, darinya Kami mengeluarkan tanaman yang menghijau. Darinya Kami mengeluarkan butir yang bertumpuk (banyak). Dari mayang kurma (mengurai) tangkai-tangkai yang menjuntai. (Kami menumbuhkan) kebun-kebun anggur. (Kami menumbuhkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah dan menjadi masak. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman.
Berikut beberapa langkah sebagai solusi untuk mengatasi krisis air:
Keterlibatan Masyarakat
Miskan menyebutkan bahwa terdapat tiga hal penting yang harus dimiliki masyarakat untuk mengatasi krisis air yaitu keterlibatan masyarakat, pemahaman atas permasalahan air dan yang terakhir adalah memahami bagaimana pengelolaan air.
Sehingga, peran andil dari masyarakat untuk memecahkan permasalahan krisis air sangatlah besar.
Menyusun Skala Prioritas
Untuk mengatasi permasalahan air perlu adanya penyusunan skala prioritas untuk memenuhi kebutuhan.
Prioritas pertama, yaitu pendistribusian air untuk kepentingan dasar yang meliputi kebutuhan minum, makan, mandi dan mencuci
Prioritas kedua, yang meliputi perindustrian, produksi, menjaga keseimbangan, pengairan pertanian, dan
Prioritas ketiga (tersier) meliputi rekreasi, kolam renang dan hiburan
Dengan menyusun skala prioritas, maka kebutuhan yang paling penting dan menjadi hak dasar akan terpenuhi terlebih dahulu.
Melakukan Konservasi Air
Langkah melakukan konservasi air ini meliputi upaya untuk menghindarkan air dari pencemaran, mengurangi pemborosan air yang berlebih dan melakukan penanaman pohon.
Islam sangat menganjurkan penanaman pohon bagi umatnya. Dengan menanam pohon, ketika manfaatnya dapat dinikmati oleh lingkungan sekitarnya, maka akan bernilai sedekah.
Dari Anas RA. berkata Rasulullah SAW bersabda,
“Tidaklah seorang muslim menanam pohon atau tanaman kemudian dimakan oleh burung, manusia, atau hewan ternak, kecuali tanaman itu akan menjadikan sedekah baginya (HR Bukhari)
Dengan adanya pepohonan juga akan membantu untuk menyimpan cadangan air dalam tanah.
Selain itu melakukan wakaf sumur untuk umat juga salah satu cara untuk mengurangi krisis air. Pahala dari wakaf sumur air juga akan terus mengalir kepada wakif.
Melakukan Pengaturan Kepemilikan Air
Regulasi kepemilikan air ini sangatlah penting untuk menjamin masyarakat mendapat air sebagai hak dasarnya.
Maka pemerintah haruslah memiliki kewenangan penuh untuk mengelola dan mendistribusikan air dalam masyarakat.
Umat Islam berserikat dalam tiga hal yaitu padang rumput, air dan api.
(HR Abu Dawud)
Undang-undang dasar 1945 no 33 ayat 2 pun sudah sejalan dengan hadits yang ada.
Melakukan Pengaturan Pendistribusian Air
Untuk mengatasi krisis air, maka perlu dilakukan regulasi pendistribusian air.
Dalam pendistribusian air perlu adanya prioritas dan perhatian siapa dahulu yang perlu disuplai kebutuhannya.
Orang miskin, lemah dan kurang mampu perlu mendapatkan perhatian lebih dan prioritas untuk pemenuhan kebutuhan air daripada orang yang mampu.
Demikian cara mengatasi krisis air menurut pandangan Islam. Semoga kita mendapatkan pandangan yang utuh dalam melihat permasalahan krisis air dan berkontribusi untuk mengatasinya.