| 33 Views
Kriminalitas Marak, Buah Sistem Hidup Yang Rusak

Oleh : Nurhidayatullah
Kriminalitas yang terjadi baru baru ini semakin menambah rekor baru dalam problematika kehidupan yang terjadi saat ini, kasus kriminalitas yang terjadi saat ini semakin membuat masyarakat makin terbelenggu dengan sistem kehidupan yang semakin sulit, kemudian ditambah dengan berbagai macam persoalan yang terjadi di ranah kehidupan, dan bahkan berujung mengancam nyawa, seperti kasus yang terjadi kepada seorang pria yang tega menganiaya ibu kandungnya, "Pelaku yang kesal awalnya membanting HP miliknya, lalu ia meminta uang kepada korban. Tapi karena tidak diberi membuat pelaku semakin emosi dengan membanting dan mencekik leher korban," Urbanid. 09 Februari 2025 16:52 WIB.
Dan kasus Mayat bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan di dalam parit (anak sungai) di Kecamatan Tangaran, Kabupaten Sambas, pada Jumat, 7 Februari 2025. Polisi berhasil mengungkap kasus tersebut dan mengamankan ibu bayi tersebut yang diketahui merupakan anak di bawah umur. 9 Februari 2025 12:49 WIB.
Kriminalitas makin marak dengan kadar kekerasan yang makin mengerikan, dan pelaku yang makin muda usianya. Hal ini menunjukan bahwa sistem sekuler kapitalisme makin mandul menjamin keamanan dan gagal menjaga nyawa manusia.
Semua itu menunjukkan dampak penerapan sistem hidup yang rusak itu pada semua bidang kehidupan, baik ekonomi, sosial/pergaulan, pendidikan, media, dll. Juga lemahnya sistem sanksi yang tidak menjerakan membuat kejahatan dan kriminalitas meningkat. Keamanan di era kapitalisme saat ini juga tidaklah terjamin. Karena tidak keamanan yang dirasakan oleh masyarakat saat ini dikarenakan kriminalitas terjadi bahkan dilingkungan keluarga nya sendiri, dan bahkan yang jadi korban dari keluarga nya sendiri na’udzubillah.
Dengan problematika saat ini menunjukkan bahwasannya cacatnya sistem sekuler kapitalisme yang semakin membuat para pelaku kriminal semakin menjamur dalam menjalankan aksi kejam mereka, tentu penyebab mereka melakukan hal demikian, juga akan merambat ke perekonomian yang juga menjadi salah satu problem terjadinya kasus kriminallitas ini, karena orang sekarng melakukan pencurian, pembunuhan karena tidak adanya money, untuk memenuhi kebutuhan itu, disisi lain lapangan pekerjaan juga semakin dipersulit oleh negara, membuat rakyat banyak yang mengalami kesulitan terutama dalam hal ekkonomi, yang akhirnya orang bisa melakukann perbuatan kriminal, sebagaimana yang terjadi.
Tanpa melihat lagi perbuatan itu dibolehkan atau tidak dalam syariat, dan hukuman yang diberikan juga kepada pelaku kriminal ini, tidak membuat mereka merasakan efek jera, karena hanya penjara, mereka akan melakukan perbuatan yang sama ketika sudah habis masa hukumannya, bahkan lebih besar lagi dalam melakukan perbuatan kriminal tersebut.
Lemahnya hukuman yang diberikan kepada pelaku kriminal ini semakin melahirkan rentetan problem yang akan terjadi, rentetan problem yang terjadi seperti kasus kriminalitas ini membuktikan lebih kuat, bahwasannya memang kehidupan masyarakat saat ini yang jauh dari aqidah mereka yaitu Islam, sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan, bahkan problemnya ini tersistematis, tentu dengan adanya kasus pembunuhan, judi online dan kasus pencurian itu membuktikan bagaimana negara lalai dalam menjalankan kewajibannya sebagai pengurus rakyat, yang memang memberikan keamanan, dan mengayomi rakyat, yang wajib dilakukkan oleh pemimpin negara, kepada masyarakat yaitu termasuk kebutuhan pokok, sehingga masyarakat tidak mengalami kesulitan, dan juga mempermudahkan dalam lapangan pekerjaan, sehingga rakyat sejahtera, karena dijamin oleh negara, dan negara memudahkan, tetapi itu hanya suatu khayalan bisa terjadi dalam sistem kapitalisme saat ini, karena SDA (Sumber Daya Alam) dikuasai oleh asing dan swasta, sehingga kepemilikan umum bisa dinikmati oleh individu para oligarki, karena kesalahan pengelolaan sistem ekonomi yang akhirnya membuat para oligarki dan korporasi saja yang memiliki banyak materi, rakyat hanya mendapatkan kesengsaraan, kesulitan dan imbasnya kepada rakyat.
Begitulah sistem kapitalisme dalam memandang semua dengan materi, sehingga asas kepentingan lebih diutamakan, dan justru kepentingan itu bukan berdasarkan pada kemaslahatan rakyat, dan kebutuhan rakyat, melainkan untuk kepentingan para oligarki, yang akhirnya melahirkan kedzoliman terhadap rakyat.
Berbeda dengan Islam justru Islam menjadikan negara sebagai pelindung dan penjamin keamanan rakyat. Negara akan menutup pintu kriminalitas dengan menjamin kesejahteraan rakyat, menjamin keamanan rakyat, dan penerapan sistem sanksi ditegakkan dengan adil, serta bersifat jawabir dan jawazir.
Sehingga para pelaku kriminal tidak akan berani melakukan perbuatannya karena Islam sudah memberikan aturan yang mampu, membuat pelaku jera, dan begitu mulianya Islam dalam mengatur terkait hal ini, karena dari segi kemaslahatan dan kesejahteraan sudah terjamin dalam sistem Islam, sehingga tidak akan ada rakyat yang jadi seorang prlaku kriminal, karena memang sudah dipahamkan dengan mindset tentang Islam.
Islam juga memiliki sistem Pendidikan Islam yang akan mencetak generasi yang memahami hakekat penciptaan dan memiliki kepribadian Islam, sehingga menjaga dirinya dari perbuatan maksiat dan kriminal. Tegaknya tiga pilar, mulai dari ketakwaan individu, kontrol masyarakat dan penerapan sistem sanksi oleh negara akan menjamin terwujudnya keamanan pada masyarakat.