| 10 Views

Kemiskinan Menggerogoti Masyarakat, Bukti Negara Gagal Mengurusi Ummat

Oleh: Siti Julianti, S.Si

Kasus kematian balita bernama Raya asal Sukabumi baru-baru ini mengejutkan publik. Anak berusia 3 tahun itu meninggal dunia karena seluruh tubuhnya dipenuhi oleh cacing gelang yang telah menyebar hingga paru-paru dan otak, kondisi mengenaskan ini menyoroti persoalan gizi buruk, pola asuh keluarga, serta peran pemerintah dalam penanganan kesehatan anak.

Mengenai gizi buruk seperti kasus raya, bukan pertama kali terjadi di Indonesia. Dari tahun ke tahun selalu ada berita update yang menyiarkan banyak anak-anak Indonesia mengalami gizi buruk bahkan stunting. Mirisnya lagi, hal ini tidak mendapatkan respon yang baik dari pemerintah daerah sekitar.

Seperti hal nya raya, yang katanya memiliki ibu seorang ODGJ walaupun demikian masyarakat patut bertanya-tanya apakah se-tidak peduli itu pemerintah daerah ataupun aparat desa tempat ia tinggal? Lalu apa gunanya anggaran yang diberikan pada masing-masing desa jika tidak diperuntukkan bagi kemaslahatan masyarakatnya?

Di sisi lain, kehidupan hari ini makin pelik dan sesak. Penanganan kesehatan yang lambat dengan alasan admistrasi membuat nyawa seseorang bisa dalam bahaya. Pemerintah sibuk ingin menaikkan pajak BPJS sedangkan layanan kesehatan lambat dan tak berpihak pada rakyat.

Sungguh miris keadaan masyarakat saat ini, di cekik dengan pajak, tidak diberikan layanan kesehatan yang baik, serta lapangan pekerjaan yang sulit semakin menambah lengkap penderitaan masyarakat. Sedangkan pemimpin diatas sana ongkang kaki dengan kenaikan gaji serta tunjangan yang menembus angka 100jt/bulan.

Semua ini terjadi tidak lain karena buruknya pengaturan dan penerapan sistem yang batil yaitu kapitalisme sekuler. Dalam sistem ini, individu dibebaskan dengan sebebas-bebasnya. Ketika ia berkuasa, maka ia berhak untuk mendapatkan kebahagiaan yang sebanyak-banyaknya tanpa melihat orang-orang lemah dan miskin dibawah nya.

Para penguasa hanya sibuk memikirkan dirinya sendiri, anggaran-anggaran yang di saluran banyak yang dicuri oleh tikus-tikus berdasi di kursi pemerintahan.

Sistem ini sangat tidak ramah pada masyarakat lemah dan miskin. Maka dari itu, kita butuh penerapan sistem Islam yang kaffah dan menerapkan aturan Allah dengan sempurna agar keadilan dan kesejahteraan dirasakan oleh seluruh ummat.

Dalam sistem Islam, pemimpin atau Khalifah akan senantiasa memperhatikan masyarakatnya dengan baik, serta menyediakan lapangan pekerjaan yang baik juga akses kesehatan dan pendidikan yang gratis. Masyarakat tidak akan diribetkan dengan urusan administrasi, namun akan lebih fokus mengurus orang-orang yang sakit.

Penyediaan lapangan pekerjaan yang baik, akan menjamin seluruh masyarakat memiliki pendapatan yang halal dan baik sehingga mudah baginya memenuhi kebutuhan hidup.

Dalam sistem Islam juga sangat tegas bagi siapapun pelaku korupsi dan pencurian akan mendapatkan hukuman yang sesuai, sehingga akan meminimalisir para pejabat korup yang hanya mementingkan diri sendiri. Khalifah akan sangat tegas pada setiap wakil dan pejabat nya agar tidak berbuat curang serta amanah dalam menjalankan tugas, karena memahami bahwa amanah kepemimpinan adalah amanah yang berat pertanggungjawabannya di hadapan Allah.

Sudah saatnya kita kembali dan bersama-sama menyuarakan agar sistem Islam dapat segera di tegakkan, sehingga kita dapat hidup dengan aman dan nyaman dalam ayoman pemimpin yang bertaqwa.

Wallahu'alam bishawab


Share this article via

4 Shares

0 Comment