| 22 Views

Demo Berujung Jeruji Besi Perubahan Gen Z Dipatahkan Oleh Sistem Kapitalisme

Oleh : Dewi yuliani
Aktivis Pengemban dakwah

Akhir - akhir ini begitu banyak berita yang tersebar disosial media yang dimana generasi gen Z saat ini mengalami kerisi identitas sebagai generasi tangguh. Bari - baru ini terdapat berita bahwasannya Kepala badan reserse kriminal polri Komjen suhardiantono mengumumkan hasil penindakan hukum terhadap kerusuhan saat demonstrasi tanggal 25 Agustus hingga 31 Agustus 2025 di berbagai daerah di Indonesia total ada 959 tersangka dengan rincian 664 dewasa dan 295 anak ujar Syah hardiantono.

Didalam konferensi persnya di gedung baris kirim polri Rabu 24 September 2025 kasus penetapan 295 tersangka anak dalam peristiwa demonstrasi ini memperlihatkan fenomena baru yang luar biasa  di tengah masyarakat di mana generasi gen z  mulai sadar dengan sistem politik saat ini dan berani menuntut perubahan atas ketidak adilan yang mereka rasakan sebagai generasi ini tumbuh di tengah derasnya arus informasi digital sehingga lebih cepat menyadari adanya jurang kesenjangan sosial serta ketidak adilan ekonomi dan ketidak beresan tata kelola negara.

Bahkan mereka sebagai generasi gen Z tidak lagi sekedar diam melainkan berani turun ke jalan untuk menyuarakan keresahan mereka  yang selama ini di pendam oleh masyarakat luas,  namun kesadaran politik yang mulai tumbuh ini justru di kriminalisasi dengan label anarkisme, sungguh sangat disayangkan  alih-alih dipahami sebagai ekspresi politik dari generasi muda aksi mereka diberi stigma negatif agar kehilangan legitimasi di mata publik.

Yang lebih mirisnya lagi opini ini  sengaja digiring untuk menutupi fakta bahwasannya ada tuntutan serius dari rakyat khususnya anak muda atas rusaknya tatanan politik negara dan ekonomi yang mereka alami sehari-hari padahal jika dilihat lebih dalam lagi masalah saat ini,  tindakan represif terhadap anak dalam demonstrasi bukanlah langkah dalam mendidik, melainkan bentuk pengabaian terhadap hak anak untuk berekspresi sekaligus ancaman terhadap masa depan mereka.

Penetapan ratusan anak sebagai tersangka pada akhirnya bisa dibaca sebagai bentuk pembungkaman agar generasi muda tidak kritis terhadap penguasa negara. Penguasa  lebih memilih menakut-nakuti mereka dengan jerat hukum dari pada mengarahkan energi kritis itu untuk membangun kesadaran politik yang sehat, hal ini menunjukkan adanya ketakutan penguasa terhadap generasi yang sadar lantang dan berani melawan penguasa dan sistem yang rusak saat ini.

Bahkan kita ketahui bersama bahwasannya ketidak adilan Genesis sebenarnya menyimpan potensi besar untuk menjadikan mereka sebagai agen perubahan, tetapi sangat disayangkan malah potensi itu dipatahkan sedini mungkin agar mereka tidak bertransformasi menjadi kekuatan politik yang mengancam status quo inilah wajah asli dari sistem demokrasi kapitalisme. Dia hanya memberi ruang pada suara-suara yang sejalan dengan kepentingan elit sementara suara yang dianggap mengganggu kepentingan modal dan kekuasaan akan dijegal dan dibatasi bahkan di kriminalisasi.

Sistem  demokrasi sering dipromosikan sebagai sistem yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat, padahal faktanya kebebasan itu bersyarat ketika suara rakyat terutama generasi muda hanya sebatas mengikuti arus wacana yang aman bagi penguasa maka ruang itu di buka lebar tetapi begitu suara itu mulai mempertanyakan agar ketidak adilan mengkritik sistem ekonomi kapitalistik atau menuntut distribusi kekayaan yang adil seketika ruang demokrasi terpimpin bahkan berubah menjadi hukum kapitalisme yang menjadi pondasi demokrasi menjadikan suara rakyat sebagai komunitas politik, boleh ada selama tidak menyinggung kepentingan modal pungkasnya.

Karena itu demokrasi kapitalisme sejatinya adalah sistem yang batil karena tunduk kepada akal manusia yang lemah dan terbatas, bisa kita lihat bahwasannya  pemuda atau generasi gen Z adalah tonggak perubahan dan sejarah telah berulang kali membuktikan bahwasannya  kebangkitan umat selalu ditopang oleh kekuatan generasi muda sejak awal dakwah, islam para pemuda menempati posisi penting dalam barisan perjuangan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, contohnya saja seperti nama-nama pemuda yaitu  Ali bin Abi Thalib, mushab bin Umair, asma binti abu bakar, hingga para pemuda ansor di Madinah menjadi saksi bagaimana keberanian idealisme dan keteguhan hati mereka menjadi pondasi tegaknya Islam di tengah masyarakat yang penuh penindasan jahiliyah.

Maka dari itu perlunya  kesadaran politik yang mulai tumbuh di kalangan generasi hari ini yang  seharusnya tidak dibatalkan atau tidak  dibelokkan kesadarannya.  justru harus diarahkan menujuh jalan yang shohih yaitu jalan yang sudah ditetapkan oleh Allah zat yang menciptakan manusia jalan inilah yang akan menghantarkan kepada penerapan Islam Kaffah yang hanya mungkin terwujud dengan tegangan khilafah.

Inilah satu-satunya jalan yang akan membawa perubahan yang hakiki pada umat Islam sendiri telah menetapkan kewajiban Amar ma'ruf nahi mungkar bagi setiap muslim yang salah satu bentuknya adalah keberanian mengoreksi penguasa, ia adalah mekanisme kontrol agar penguasa hari ini tetap berada di jalur syariat islam. Karena itu tugas besar generasi muda hari ini bukan sekedar mengekspresikan kekecewaan dalam bentuk demonstrasi penuh emosi atau tindakan anarkis yang sudah dipatahkan oleh penguasa, tetapi mereka harus  mengerahkan energi dan potensi politik mereka agar selaras dengan visi Islam di bawah sistem pemerintahan Islam Kaffah dan  khilafah menjadi institusi penting bagi pembinaan para pemuda.

Didalam sistem Islam atau bingkai  khilafah pemuda dibina melalui pendidikan berbasis aqidah Islam yang kokoh yang menanamkan visi hidup mulia bersama islam serta pendidikan mereka seperti ini yang akan  melahirkan generasi yang memiliki kesadaran politik yang tinggi, sekaligus terarah tidak liar tidak pernah mati dan tidak emosional.

Bahkan yang perlu kita ketahui bersama bahwasannya kesadaran politik dalam kerangka khilafah bukan sekedar reaksi spontan terhadap ketidak adilan, melainkan kesadaran yang ideologis yakni memahami realitas dan diagnosis agar persoalan dengan benar dan memperjuangkan solusi syar'i yang menyeluruh serta pemuda yang lahir dari sistem khilafah tidak hanya lantang melawan ketidak adilan tetapi juga hadir membawa tawaran perubahan yang hakiki dan menyeluruh.

Orientasi mereka bukan popularitas atau sekedar luapan amarah saja, melainkan murni untuk meraih ridho Allah SWT dengan pendidikan seperti ini potensi energi dan idealisme pemuda tidak akan habis dalam benturan sesaat melainkan diarahkan untuk perjuangan panjang membangun peradaban Islam.  Oleh karena itu pemuda Muslim harus memperjuangkan hadirnya kembali peradaban Islam di bawah institusi khilafah yakni dengan melanjutkan estafet perjuangan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya hingga Islam kembali rahmat bagi seluruh alam.

Wallahu allam bishawab


Share this article via

12 Shares

0 Comment