| 5 Views
Butuh Kekuatan Global untuk Membebaskan Palestina

Oleh : Diana Nofalia, S.P.
Aktivis Muslimah
Kondisi Palestine makin memprihatinkan. Warga Palestina mulai memakan daging kura-kura untuk memenuhi kebutuhan protein mereka imbas krisis makanan akibat pengepungan dan genosida yang dilakukan Israel.
Salah satu warga Gaza Majida Qanan mengatakan, anak-anak di Gaza harus dibujuk agar mau memakan daging kura-kura tersebut.
Serangan berkepanjangan yang dilakukan Israel menyebabkan krisis pangan di Gaza, Palestina. Daging kura-kura dianggap sebagai pangan alternatif setelah tidak adanya sumber protein lain.
(https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250419192254-120-1220401/krisis-pangan-warga-palestina-terpaksa-makan-daging-kura-kura)
Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) telah memperingatkan tentang krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza, dengan menyatakan bahwa setidaknya dua juta orang - yang sebagian besar mengungsi - saat ini hidup tanpa sumber pendapatan apa pun, dan sepenuhnya bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan pangan utama mereka. (https://www.metrotvnews.com/read/KRXCdaol-wfp-dua-juta-warga-gaza-bergantung-sepenuhnya-pada-bantuan-kemanusiaan)
Penderitaan kaum muslim di Gaza sampai sekarang tak kunjung berakhir. Bahkan penjajah Zionis semakin brutal, berbuat di luar batas kemanusiaan. Kecaman dunia tak sedikitpun dihiraukan.
Di sisi lain, para penguasa muslim tetap hanya mencukupkan diri dengan kecaman tanpa aksi nyata. Padahal umat Islam sudah mulai menyerukan jihad secara intens sebagai solusi dari permasalahan Palestina. Kecaman yang dilakukan para pemimpin Islam membuktikan bahwa pembelaan terhadap Palestina hanyalah retorika sebatas ucapan, dan pada hakikatnya bukan bentuk upaya penyelesaian dari permasalahan Palestina saat ini.
Allah memerintahkan umat Islam memberi pertolongan pada saudaranya sesama Muslim. Allah juga menyatakan umat Muslim adalah bersaudara. Rasulullah Saw. juga bersabda bahwa umat Islam adalah satu tubuh. Oleh karena itu hukumnya wajib menolong saudaranya.
Akan tetapi, selama umat masih terikat pada Nasionalisme, yang merupakan paham warisan penjajah, umat Islam tidak akan pernah benar-benar bersatu, dan jihad pun tidak akan bisa digerakkan. Maka, umat Islam harus mencampakkan Nasionalisme, menyadari bahwa penjajahan hanya bisa dihentikan dengan persatuan umat dalam satu kepemimpinan global, yaitu sistem pemerintahan Islam.
Umat wajib menyeru semua muslim di seluruh dunia dengan seruan yang sama. Umat harus terus mengingatkan akan persatuan umat dan kewajiban menolong mereka. Umat harus bergerak menuntut penguasa Muslim untuk melaksanakan kewajiban menolong Palestina dengan melaksanakan jihad dan menegakkan sistem pemerintahan Islam.
Gerak umat harus ada yang memimpin agar terarah. Pemimpin dakwah itu adalah jamaah dakwah ideologis yang menyerukan jihad dan tegaknya sistem pemerintahan Islam. Para pengemban dakwah harus terus bergerak dengan mengerahkan seluruh kemampuannya agar persatuan umat terwujud dan berjuang bersama menegakkan sistem kepemimpinan Islam agar persoalan umat termasuk Palestina segera terselesaikan dan kehidupan Islam dapat diwujudkan kembali.
Wallahu a'lam.