| 168 Views

Bumi Mulai Goyah, Saatnya kita Berbenah

Oleh : Neng Saripah S.Ag
Pegiat Literasi

Sukabumi menangis, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sukabumi selama dua hari berturut-turut mengakibatkan banjirdi wilayah tersebut, kabarnya hal itu dikarenakan Sungai Cimandiri meluap hingga akhirnya merendam puluhan rumah di Kampung Mariuk, RT 01, RW 01, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

Mengutip detikjabar (8/12/2024) tak hanya di satu tempat, bencana menerjang di sejumlah wilayah Kabupaten Sukabumi, semuanya nyaris merata. Catatan terakhir yang diperoleh detikJabar, tercatat 10 orang meninggal dunia dan dua lainnya masih dalam proses pencarian.

Informasi lain dari jawapos (7/12/2024)
Disebutkan, bahwa banjir bandang di Sukabumi ini dipastikan terjadi akibat pendangkalan sungai. Mengetahui hal tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berupaya melakukan pengerukan terhadap sejumlah sungai di wilayah Sukabumi. 12 alat berat dikerahkan untuk menormalkan berbagai sungai.

Sebelumnya Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti juga menemukan terjadinya hutan gundul tepat di atas tanah longsor di Jalan Pelabuhan Ratu. Karena itu diduga tanah longsor yang terjadi merupakan akumulasi dari hutan gundul dan hujan dengan intensitas tinggi.

Dari hasil Pantauan Jawa Pos juga ditemukan, bahwa di Jalan Akses Pelabuhan Ratu hanya dalam radius sekitar 500 meter terdapat tiga titik longsor yang berbeda. Salah satu titik dengan tingkat kelongsoran paling parah tampak terdapat hutan gundul. Hal tersebut terbukti dengan ditemukannya potongan pohon tersisa yang begitu banyak.

Pasalnya Banjir tersebut juga disebabkan oleh luapan Sungai Cilemer yang terjadi sejak Senin (2/12), banjir merendam pemukiman warga setinggi 1-2,5 meter.
Yang mengakibatkan, akses jalan warga menjadi terbatas dan sebanyak 202 warga harus mengungsi di posko darurat.

Penyebab bencana alam, realitanya bukan sekedar faktor alam, melainkan karena ulah tangan - tangan manusia, yakni banyaknya pelanggaran syariat. Salah satunya karena kehidupan kita tidak diatur sesuai aturan dari sang Maha Pemberi Hidup, yaitu Allah swt.

Banyaknya eksploitasi alam dengan dalih nama Pembangunan. Padahal akibatnya sungguh berbahaya bagi masyarakat umum.

Hingga menyebabkan Bumi kita mulai goyah, seyogyanya ini benar - benar menjadi sarana bagi kita untuk sama -  sama mulai berbenah. Bertaubat dan muhasabah, karena sejatinya aturan manusia tak akan mampu menyelamatkan manusia.

Islam sebagai agama yang sempurna, sudah tentu memiliki aturan tentang sistem pembangunan, kepemimpinan dalam islam akan membangun tanpa merusak, karena memahami bahwa fungsi negara dan pemimpin negara yaitu berfungsi sebagai junnah (pelindung) agar hidup rakyatnya sejahtera, tenang, aman, dan penuh berkah.

Sebagaimana firman Allah swt. Dalam Al Quran surat Al araf: 96

لَـفَتَحۡنَا عَلَيۡهِمۡ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَالۡاَرۡضِ وَلٰـكِنۡ كَذَّبُوۡا فَاَخَذۡنٰهُمۡ بِمَا كَانُوۡا يَكۡسِبُوۡنَ‏

Artinya:
Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.

Wallahualam bishawab.


Share this article via

86 Shares

0 Comment