| 97 Views

Tensi Tinggi di Laut Merah: Houthi di Yaman Menggila Lagi, 2 Korban Baru Terjatuh

CendekiaPos - Terdengar gemuruh dari Laut Merah, kelompok Houthi di Yaman mengumumkan telah melancarkan serangan terhadap kapal-kapal AS dan Inggris. Serangan ini merupakan salah satu dari banyak insiden yang telah mengguncang pelayaran global, dan menambah daftar panjang dari kegilaan Houthi.
 
Kelompok militan yang didukung Iran ini menguasai sebagian besar Yaman, negara yang dilanda perang. Mereka bergerak dengan tujuan solidaritas terhadap Palestina dalam konflik Israel-Hamas, mengganggu pelayaran dan menimbulkan gelombang kekacauan.
 
Tidak lama setelah serangan mereka, pasukan AS dan Inggris memberikan balasan. Gelombang serangan udara melanda puluhan target Houthi pada akhir pekan lalu, menunjukkan bahwa tindakan agresif ini tidak akan dibiarkan tanpa pembalasan.
 
Yahya Saree, tokoh moderat Houthi, mengungkapkan bahwa serangan pertama pada Selasa (6/2/2024) "menargetkan kapal Amerika Star Nasia, sementara serangan lainnya menargetkan kapal Inggris Morning Tide". Menurut Saree, ini baru awal. Kelompok Houthi "akan melakukan lebih banyak operasi militer terhadap semua sasaran musuh Amerika-Inggris" sebagai bentuk pembelaan diri.
 
Perusahaan keamanan Ambrey melaporkan bahwa kapal kargo Inggris telah menjadi target serangan pesawat tak berawak di lepas pantai Yaman. Meski begitu, mereka kemudian mengklarifikasi bahwa sebuah proyektil justru menargetkan kapal berbendera Barbados tersebut.
 
Rudal tersebut diluncurkan dari sebuah perahu kecil yang terlihat di dekat kapal. Meski proyektil tersebut tidak mengenai kapal, ledakan yang terjadi di dekatnya telah menyebabkan kerusakan ringan. Namun, untungnya, tidak ada korban jiwa di antara awak kapal.
 
Pemberontak Houthi juga telah mengganggu perdagangan. Kementerian Kelautan Pedagang Yunani melaporkan bahwa Star Nasia mengalami kerusakan material, namun lambung kapal tampaknya tidak bocor dan tidak ada korban luka yang dilaporkan di antara awak kapal Filipina.
 
Ambrey juga melaporkan bahwa sebuah kapal curah milik Yunani berbendera Kepulauan Marshall menjadi sasaran saat transit di barat daya Aden. Kapal tersebut, dalam perjalanan dari Amerika Serikat ke India, melaporkan adanya ledakan 50 meter dari sisi kanannya. Meski begitu, tidak ada korban luka yang dilaporkan.
 
Houthi telah melancarkan lebih dari 30 serangan terhadap kapal komersial dan kapal angkatan laut sejak 19 November, menurut Pentagon. Salah satu serangan paling signifikan adalah penangkapan Galaxy Leader, sebuah kapal kargo yang terkait dengan Israel dan 25 awak internasionalnya, yang mencakup setidaknya dua warga negara Bulgaria.
 
Serangan Houthi telah mendorong beberapa perusahaan pelayaran untuk memutar arah di sekitar Afrika bagian selatan untuk menghindari Laut Merah, jalur penting yang biasanya membawa sekitar 12% perdagangan maritim global.
 
Menurut platform PortWatch Dana Moneter Internasional, total volume transit melalui Terusan Suez turun 37% tahun ini pada 16 Januari dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ini menunjukkan betapa serius dampak dari gangguan Houthi ini terhadap perdagangan maritim global.

Share this article via

23 Shares

0 Comment