| 42 Views
Kemerdekaan di Sistem Demokrasi Berbeda dengan Kemerdekaan dalam Sistem Islam

Oleh: Umi Silvi
HUT kemerdekaan RI biasanya menjadi momen sakral untuk masyarakat mengibarkan Bendera Merah Putih. Namun, apa jadinya ketika momen sakral tersebut justru diganti menjadi bendera One Piece dari anime Jepang? Ada apa di balik pengibaran bendera ini?
Fenomena pengibaran bendera bergambar tengkorak khas bajak laut dari serial anime One Piece kian marak di Indonesia menjelang peringatan HUT ke-80 RI. Bendera hitam dengan gambar tengkorak tersenyum dan topi jerami ini merupakan simbol kelompok bajak laut fiksi yang dipimpin tokoh utama anime tersebut.
Bendera bajak laut ini berfungsi sebagai lambang kekuatan, kemerdekaan, persahabatan, dan perlawanan terhadap penindasan. Sebagian masyarakat mendukung, sebagian membiarkan, bahkan sebagian lagi mengecam karena menganggap bahwa bendera hitam dengan gambar tengkorak identik dengan simbol bajak laut, yaitu segerombolan pelaku kejahatan yang kejam.
Pengibaran bendera One Piece yang bersifat masif ini memicu perdebatan serius di ruang publik dan media sosial. Sebagian masyarakat memanfaatkan simbol ini untuk menyampaikan kekecewaan terhadap pemerintah dan sebagai bentuk perlawanan atas kondisi sosial dan politik saat ini. Sementara itu, aksi tersebut memicu kontroversi luas, terutama dari pemerintah.
Menghadapi fenomena ini, banyak politisi yang menyerukan kewaspadaan akan tindakan makar yang mengancam memecah belah bangsa. Sebagaimana yang diungkapkan oleh anggota DPR dari fraksi Golkar, Firman Subagyo, yang menyebutkan bahwa pengibaran bendera bajak laut One Piece di bawah bendera merah putih bisa dimasukkan pada tindakan makar sehingga harus ditindak tegas.
Komentar serupa juga disampaikan oleh Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, yang menegaskan bahwa benar ada usaha untuk meretakkan kebersamaan dan kesatuan bangsa. Dasco juga mengungkapkan bahwa terdapat individu yang tidak ingin negara ini berkembang di masa depan.
Namun, beberapa generasi muda justru mengapresiasi dan menyampaikan niatnya untuk ikut mengibarkan bendera One Piece. Ini sebagai bentuk protes mereka terhadap ketidakpuasan kinerja pemerintah yang dinilai tidak pro terhadap rakyat. Mereka kecewa dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang selalu merugikan rakyat sehingga mereka menganggap tidak adanya kemerdekaan yang dirasakan oleh rakyat selama ini.
Rakyat bergerak tentu sesuai dengan pemahaman mereka. Pemahaman mereka diperoleh dari melihat fakta dan realitas di sekeliling mereka terkait dengan kondisi yang mereka hadapi saat ini.
Penerapan sistem kapitalisme hari ini membuat negeri Indonesia terus masuk ke dalam jurang kebinasaan. Kehidupan rakyat semakin susah, PHK dimana-mana, sulitnya lapangan pekerjaan yang layak dan memadai, tekanan pajak tiada henti, ketidakadilan merajalela, korupsi, tingkat kriminalitas yang terus naik, biaya kehidupan, pendidikan dan kesehatan yang semakin mahal, kerusakan moral generasi muda, dll. Semua ini menyebabkan semakin menipisnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintah saat ini.
Kebijakan dijalankan dalam tatanan kapitalisme untuk keuntungan kelompok elite sehingga masyarakat tetap terjepit oleh ketidakadilan struktural. Ini mirip dengan skenario dunia di dalam cerita One Piece yang sarat dengan korupsi dan penindasan.
One Piece merupakan salah satu anime populer di dunia, karya Eiichiro Oda yang berasal dari Jepang. Serial ini menceritakan seorang pemuda bernama Monkey D. Luffy yang dijuluki Bajak Laut Topi Jerami (Straw Hat Pirates). Luffy dan krunya melakukan pelayaran dari satu pulau ke pulau lainnya untuk menyelamatkan orang-orang yang tertindas oleh kekuatan yang disebut Pemerintah Dunia yang menjadi musuh dalam cerita ini.
Digambarkan bahwa Pemerintah Dunia merupakan para penguasa zalim yang menyalahgunakan kekuasaannya untuk memperbudak rakyat, hidup mewah di atas penderitaan rakyat, dan berlindung di bawah pasukan Angkatan Laut yang dijadikan alat represif negara. Luffy dan krunya menjelajah kota-kota untuk membebaskan rakyat dari penderitaan dan mengungkap tabir kejahatan yang disembunyikan Pemerintah Dunia di balik kedok hukum dan keamanan.
Dikisahkan, pertanda datangnya perlawanan terhadap penguasa zalim ini adalah ketika bendera bajak laut ini dikibarkan. Namun, bagi mereka yang tertindas, berkibarnya bendera ini menjadi harapan akan datangnya kebebasan dan keadilan bagi suara-suara yang dibungkam.
Sebagian besar masyarakat terutama generasi muda menganggap kisah dalam anime One Piece ini relevan dengan apa yang sedang terjadi di Indonesia. Tak ayal bendera fiksi ini akhirnya direpresentasikan dalam dunia nyata. Ini mewakili protes dan kekecewaan mereka terhadap rezim yang memimpin. Namun, sebagian kalangan elite merasa terusik dengan adanya pengibaran bendera One Piece ini. Entah karena makna bendera tersebut sarat akan kritikan terhadap kondisi sosial dan politik di negeri ini, atau ada persoalan lain yang mungkin terpantik?
Jika kita telusuri lebih dalam, maraknya aksi pengibaran bendera One Piece ini karena sebagian masyarakat telah menyadari bahwa rezim saat ini selalu berbuat semena-mena terhadap rakyat kecil. Para penguasa menyalahgunakan kekuasaan mereka untuk menindas, memperkaya diri dengan cara korup, bahkan sudah terang-terangan menunjukkan keberpihakan mereka kepada oligarki.
Lebih parahnya lagi, mereka menjadikan aparatur negara sebagai tameng untuk melindungi kepentingan-kepentingan mereka dan juga oligarki. Tak jarang mereka selalu mengatasnamakan keadilan untuk mendapatkan perlindungan di bawah payung hukum. Sementara itu, rakyat terus merasakan penderitaan yang berkepanjangan. Berbagai macam bentuk ketidakadilan, ketimpangan ekonomi, kesenjangan, perampasan hak-hak rakyat, dan masih banyak sederet penderitaan rakyat karena ulah para penguasa terus menerus mewarnai negeri ini.
Sudah seharusnya sebagai Muslim menunjukan identitas umat yang bersumber dari Islam, bukan menunjukkan simbol budaya Barat atau simbol anime Jepang. Islam memiliki bendera berwarna hitam bernama ar-Rayah dengan tulisan kalimat tauhid di dalamnya. Bendera yang menjadi simbol pemersatu umat, pembebasan, dan juga perjuangan melawan sistem kufur saat ini. Inilah bendera yang harus dikibarkan kaum Muslimin yang menginginkan perubahan.
Namun, tidak cukup hanya dengan simbol saja. Kita membutuhkan penerapan sistem Islam secara menyeluruh. Umat harus segera sadar bahwa akar permasalahan yang dihadapi hari ini adalah akibat dari penerapan sistem buatan manusia, yaitu sistem kapitalisme sekuler yang memisahkan agama dari tatanan kehidupan dan juga negara. Sistem ini menyerahkan urusan umat kepada segelintir elite. Akibatnya, lahir berbagai bentuk kezaliman struktural.
Kesadaran umat yang mulai muncul saat ini harus segera diarahkan kepada kesadaran untuk mengganti sistem kufur menjadi sistem Islam di bawah naungan khilafah. Bukan sekedar simbolis saja, melainkan harus menjadi perlawanan yang terarah serta terukur melalui dakwah dan perubahan sistemis.
Sistem Islam Solusi Hakiki
Penerapan sistem Islam secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan merupakan solusi hakiki bagi umat agar terbebas dari segala bentuk penjajahan ala kapitalis. Islam adalah agama yang membebaskan manusia dari penghambaan kepada sesama manusia menuju penghambaan kepada Allah Swt. Islam bukan hanya sekadar agama spiritual, tetapi sebuah ideologi yang mengatur seluruh aspek kehidupan, seperti ekonomi, sosial, pemerintahan, hukum, dan juga hubungan internasional. Tidak hanya itu, dalam Islam negara berfungsi sebagai raa’in (pengurus rakyat), sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Imam (Khalifah/kepala negara) adalah pengurus rakyat dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya atas rakyat yang diurusnya.” (HR al-Bukhari dan Muslim)
Islam juga menjadikan umatnya sebagai khairu ummah (umat terbaik) yang melakukan amar makruf nahi mungkar, menegakkan keadilan, dan menolak segala bentuk penindasan. Allah Swt. berfirman, Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah…“ (QS Ali Imran: 110)
Sebagai kaum Muslimin, tugas besar dan mulia kita adalah dakwah. Dakwah untuk menerapkan sistem Islam secara revolusioner yang akan diwujudkan dalam bingkai Daulah Khilafah. Sistem ini akan membawa kesejahteraan dan kemerdekaan hakiki bagi seluruh umat manusia di seluruh dunia.
Wallahualam bissawab.