| 18 Views

Gaza Butuh Solusi Hakiki, Bukan Hanya Ilusi

Oleh : Yuliana, S.E.
Muslimah Peduli Umat
 
Fotografer Hatem Khaled, juga dari Reuters, mengalami luka dalam serangan kedua. Menurut saksi mata, serangan kedua terjadi setelah tim penyelamat, jurnalis, dan warga mendatangi lokasi serangan pertama. Rekaman siaran langsung Reuters dari rumah sakit, yang dioperasikan oleh Masri, tiba-tiba terputus tepat saat serangan itu terjadi.

Kami sangat berduka mendengar kabar meninggalnya kontraktor Reuters, Hussam al-Masri, dan luka yang dialami kontraktor kami lainnya, Hatem Khaled, dalam serangan Israel di Rumah Sakit Nasser di Gaza hari ini,” kata juru bicara Reuters dalam pernyataan resmi. Kami sedang mencari informasi lebih lanjut dan telah meminta pihak berwenang di Gaza dan Israel untuk membantu memberikan bantuan medis segera bagi Hatem,” tambahnya.

Hingga kini, militer Israel maupun kantor Perdana Menteri belum memberikan komentar terkait serangan tersebut. Selain al-Masri, pejabat kesehatan Gaza menyebut tiga jurnalis lain yang tewas adalah Mariam Abu Dagga, Mohammed Salama, dan Moaz Abu Taha.

Seorang relawan penyelamat juga termasuk dalam daftar korban. Dagga diketahui sempat bekerja sebagai jurnalis lepas untuk Associated Press, sementara Salama adalah fotografer dan kameramen Al Jazeera. Kematian Salama telah dikonfirmasi oleh jaringan berita tersebut.

Serikat Jurnalis Palestina mengecam keras serangan itu. Mereka menyebutnya sebagai perang terbuka terhadap media independen, dengan tujuan menakut-nakuti jurnalis dan mencegah mereka menjalankan tugas profesional untuk mengungkap kejahatan kepada dunia. Menurut data Serikat Jurnalis Palestina, lebih dari 240 jurnalis Palestina telah tewas akibat serangan Israel di Gaza sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023.
 
Kejahatan yang terangan-terangan dilakukan oleh Zionis terhadap para Jurnalis tidak membuat pemimpin muslim membuka mata. Mereka sanggup menutup muka dan menyumbat telinga seolah-olah itu bukan menjadi urusan mereka.

Kebrutalan Zionis Tak lagi bias dibendung tak lagi mampu ditangkis. Umat Harus Terus Menggaungkan Solusi Hakiki. Zionis menarget jurnalis dan paramedis dengan serangan drone dan pembantaian tersebut terjadi ketika siaran live. Jurnalis di Gaza memanggil jurnalis-jurnalis  internasional lain untuk masuk ke Gaza dan menunjukkan pada dunia apa yang terjadi di Gaza. Mereka berharap ada secercah cahaya yang akan menyinari bumi Gaza melalui jurnalis-jurnalis sebagai salah satu media untuk menyairkan keadaan di Gaza.

Namun apa mau dikata meski dunia mengetahui hal tersebut tapi  tidak pernah melakukan apapun untuk memberikan solusi hakiki untuk kaum muslim pada umumnya dan untuk rakyat Palestina khususnya. Dua milyar kaum Muslimin belum sanggup bersatu untuk melawan kekejian Zionis yang didukung oleh AS dan menuntut penguasa mereka untuk menurunkan pasukan militer untuk menolong Gaza Solusi hakiki belum menjadi kesadaran umum, bahkan belum menjadi opini umum mayoritas muslim.

Yang sangat mrnyakitkan lagi ada kabar menyayat hati nurani. Dirut FIWS Farid Wadjdi menilai, diketahui bahwa ada kapal kargo Arab Saudi yang diduga mengngkut senjatauntuk Zionis Yahudi bukan suatu kebetulan, tapi bagian dari arstektur keamanan regional yang diracang oleh Washington.

Tiada yang bisa diharapkan dari Liga Arab. Mereka lebih memilih mengkhianati saudara-saudaranya demi kepentingan politik yang mereka jalin bersama musuh-musuh Islam.

Baru-baru ini Jurnalis ternama Al Jazera Anas al-Sharif syahid dibom Israel bersama empat rekannya di depan RS al-Shifa di Kota Gaza pada Ahad malam. Paham sedang disasar penjajah Israel, Anas meninggalkan wasiat kepada rekan-rekan jurnalisnya. Beliau menitipkan Palestina untuk rekan-rekannya tentunya juga pesan buat kita semua. Agar kita tetap mebela dan memperjuangkan Palestina.

Tanah  Palestina adalah tanah kaum muslim yang dirampok oleh Zionis Yahudi.  Pembebasan tanah tersebut membutuhkan jihad, dan kewajiban jihad telah ada sejak dulu dan terbukti mampu mengakhiri penjajahan.

Kaum Muslim di Gaza kelaparan bukan karenakurangnya logistk umat, tapi karena tak adanya prisai yang mampu memutukan blockade dan menggempur penjajah. Sesungguhnya prisai yang mampu menghentikan blockade itu adalah khilafah.

Jihad itu kewajiban, Edukasi secara massif akan kewajiban umat membela Palestina dengan solusi syar’i tersebut harus terus dilakukan.

Lebih dari 2.3 juta rakyat Gazaberada di ambang kehancuran, kelaparan, pengepungan, dengan kebijakan yang disengaja. Masihkah kita mengabaikan jihad sebagai slusi yang dituntun Al Quran? 

Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pasti kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi mereka mendustakan ayat-ayat kami. Karena itu  kami  menyiksa mereka desebabkan perbuatan mereka itu. (TQS al a’raf :96)

Allah telah mengancam orang-orang yang telah mengabaikan perintah-Nya dalam Al Quran dengan siksaan yang pedih. Wahai pemimpin-pemimpi muslim takutlah akan azab Allah. Kembalilah pada hukum-hukum Allah sesungguhnya tiada hukum yang wajib diambil selain dari hukum Allah.

Sebagai pemimpin muslim seyogyanya memimpin negeri ini dengan berhukumkan hukum Islam. Jadilah prisai bagi kaum muslim di muka bumi di manapun mereka berada. Islam sangat menghargai jiwa muslim. Dalam pemerintahan Islam, tidak akan ada terjadi pelaparan pada rakyatnya. Islam menjamin semua kebutuhan pokok umat, menjamin keamanan, kesejahtraan, dan lain-lain.

Pemimpin Islam yang beriman dan bertaqwa sangat takut akan azab dari Allah. Ia akan menjalankan kekuasaan dan jabatannya sesuai dengan apa yang Allah perintahkan dan kehendaki. Ia sadar akan kewajibannya sebagai periayah bagi umat.

Pemimpin Islam sangat sadar bahwa tugasnya adalah melayani rakyat. Menjadi prisai bagi rakyat, bukan memanfaatkan jabatan dan kekuasaan semata-mata untuk meningkatkan kesejahtraan individu dan kelompok Islam memiliki solusi yang hakiki bagi persoalan Gaza Palestina. Satu-satunya solusi adalah Jihad, yakni mengirim pasukan untuk melawan para zionis laknatullah. Jihad hanya ada di negeri yang dipimpin oleh kholifah. Gaza tidak hanya butuh makan, mereka butuh tentara untuk melawan penjajah di negeri mereka.

Seandainya semua masalah kaum muslimin bisa diselesaikan dengan doa, niscaya Rasulullah tidak akan pernah berada di medan jihad untuk memerangi musuh Allah. Bahkan Rasulullah paling banyak berdo'a, saat kaki Beliau berada di medan jihad. Begitupula Gaza, tidak akan selesai hanya dengan doa 2 miliar kaum muslimin. Gaza hanya akan bebas dengan Jihad dan Khilafah.

Wallahua’lam bishowab.


Share this article via

15 Shares

0 Comment