| 411 Views
Warga Palestina Mulai Kosongkan Rafah, Khawatir Serangan Besar Israel

CendekiaPos - Warga Palestina di Rafah, Gaza, tengah menghadapi situasi yang semakin genting. Selama tiga hari terakhir, ribuan pengungsi telah meninggalkan tenda-tenda pengungsian mereka karena ancaman serangan besar dari Israel.
Menurut laporan CNN, beberapa kamp pengungsi di Rafah mengalami penurunan populasi yang signifikan sejak awal pekan ini. Kamp-kamp besar yang sebelumnya menampung ribuan tenda, terutama di pusat Rafah, kini terlihat semakin kosong. Kamp-kamp ini sebagian besar terletak di sekolah-sekolah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau di lapangan terbuka dan sepanjang jalan raya.
Sejumlah besar pengungsi kini telah mengungsi ke tempat yang lebih aman. Namun, masih banyak yang memilih tetap tinggal meskipun militer Israel (IDF) telah memerintahkan mereka untuk pergi. Pada Kamis (9/5), juru bicara badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) memperkirakan sekitar 80 ribu pengungsi telah melarikan diri dari Rafah selatan. Militer Israel memperkirakan angka ini lebih tinggi, mencapai sekitar 150 ribu orang yang meninggalkan Rafah timur.
Rafah menjadi fokus utama dalam konflik yang semakin memanas di Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berada di bawah tekanan besar dari sayap ekstrem koalisinya untuk melancarkan operasi darat skala penuh di kota tersebut guna menumpas Hamas. Sementara itu, koalisi yang lebih moderat mendesaknya untuk mengutamakan gencatan senjata demi keselamatan para sandera.
Tekanan internasional juga semakin kuat agar Israel tidak menyerang kota yang padat penduduk ini. Selama hampir tujuh bulan perang, lebih dari 1 juta warga Palestina telah berlindung di Rafah. Hamas diyakini telah berkumpul kembali di daerah tersebut setelah Israel menghancurkan sebagian besar wilayah utara Jalur Gaza.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan peringatan keras, yang mengagetkan banyak pihak di AS dan Israel, bahwa Washington akan menghentikan beberapa pengiriman senjata jika Netanyahu memerintahkan invasi besar-besaran ke Rafah.
Pada Selasa, militer Israel mulai melakukan operasi darat setelah menguasai sisi Gaza dari penyeberangan perbatasan Rafah. Operasi ini terutama difokuskan di bagian paling timur Rafah, hanya sekitar dua kilometer dari kamp pengungsi terdekat. Sementara itu, negosiasi gencatan senjata masih berlangsung di Kairo, Mesir, dengan harapan dapat menghentikan eskalasi kekerasan lebih lanjut.
Situasi di Rafah menjadi simbol dari penderitaan yang dialami oleh warga Palestina dalam konflik yang tak kunjung usai ini. Dengan terus meningkatnya kekhawatiran akan serangan besar, warga Palestina hanya bisa berharap agar perdamaian segera tercapai.