| 88 Views

UKT Memanas, Gegara Visi Pendidikan Tidak Jelas

Oleh : Siti Julianti, S.Si
Aktivis Muslimah

Setiap orang tentu punya impian untuk melanjutkan pendidikannya hingga ke perguruan tinggi, namun dengan keadaan yang sulit saat ini nampaknya banyak membuat mimpi-mimpi anak bangsa untuk pendidikan mulai surut. Ditambah dengan adanya peraturan bahwa seluruh biaya yang ada di PTN merujuk pada Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi (SSBOPT). Perubahan PT menjadi PTN BH ikut berpengaruh dalam menentukan UKT.

Salah satu hal yang mempengaruhi konsisi PT adalah adanya program WCU (World Class University) yang mengharuskan adanya syarat-syarat tertentu yang tentu membutuhkan biaya yang mahal, termasuk konsep triple helix yang menjalin kerja sama antara pemerintah, perusahaan, dan perguruan tinggi, sehingga membuat orientasi tak lagi Pendidikan , namun lebih banyak memenuhi tuntutan dunia industri.
Pada program WCU tersebut, dunia kampus menjadi bebas untuk dimasuki bukan hanya dari masyarakat Indonesia, namun juga orang luar negeri dapat masuk kedalamnya. Hal ini sebenarnya justru akan makin memperburuk keadaan dan mempersulit anak bangsa yang ingin melanjutkan pendidikannya.

Tak hanya sampai disitu, pengaruh budaya asing yang menyusup dalam sistem pendidikan nantinya pun juga akan berpengaruh besar pada masyarakat Indonesia. Keluhuran bangsa akan terkikis sedikit demi sedikit dengan adanya program WCU tersebut, sehingga bukan tidak mungkin Indonesia akan menjiplak seluruh peradaban barat sebagai tuntunannya.

Dalam Islam Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan pokok yang menjadi tanggung jawab negara, sehingga biaya pun ditanggung oleh negara. Islam memahami dengan benar bahwa belajar adalah kewajiban bagi seluruh kaum muslim dan ummat manusia, karena hanya dengan pendidikan seseorang bisa menaikkan taraf berfikirnya menjadi lebih baik bahkan hingga menjadi seseorang yang berfikiran cemerlang.

Negara islam memliki sumber pemasukan yang banyak sehingga akan mampu menyediakan Pendidikan berkualkitas dengan biaya murah bahkan gratis. Dalam sistem Islam, segala macam sumberdaya alam yang dimiliki oleh negara akan mampu dikelola sendiri oleh negara, sehingga tidak akan terjalin bentuk kerjasama yang bathil dan merugikan daulah Islam. Dengan pengaturan tentang hal itu, maka negara akan mampu membiayai segala bentuk kebutuhan masyarakatnya termasuk pendidikan. Hasil dari sumberdaya alam itulah yang nantinya akan dimanfaatkan daulah untuk dapat memberikan pendidikan gratis bagi seluruh rakyat daulah.

Pendidikan tinggi dalam Islam bertujuan untuk membangun kapasitas keilmuan, bukan memenuhi tuntutan industri. Hal ini dapat dilihat dalam sejarah bahwa banyak ilmuwan-ilmuwan muslim yang hasil penemuannya masih dapat kita rasakan manfaatnya hingga saat ini.
Berbeda dengan sistem kapitalisme yang hanya mencetak insan-insan yang siap kerja serta mampu mengumpulkan pundi-pundi rupiah, dalam sistem Islam, individu manusianya di bentuk agar menjadi insan terbaik bagi peradaban manusia, bangsa dan negara.

Sungguh indah jika kita membayangkan indahnya hidup dalam naungan daulah Islam. Maka urgensi penegakan hukum Islam harus segera terlaksana, agar setiap individu manusia mendapatkan hak yang seharusnya.
Wallahua'lam bishawab.


Share this article via

78 Shares

0 Comment