| 40 Views
Trump Dan Netanyahu Pecah Kongsi! Rapuhnya Persatuan Musuh Islam Dalam Sistem Kapitalisme

Oleh : Kiki Puspita
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memutuskan untuk memutus kontak langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, demikian menurut laporan pada Kamis seperti dilansir Anadolu.
Presiden AS Donald Trump menganggap Netanyahu memanipulasinya. Misalnya dalam hal kegagalan zionis menyajikan rencana dan jadwal konkret mengenai Iran dan Houthi Yaman, serta juga karena pemerintah Netanyahu telah gagal menawarkan proposal konkret mengenai Gaza.
Perbedaan kepentingan mereka di wilayah tersebut dan keputusan-keputusan Amerika Serikat yang semakin menjauh dari visi misi garis keras yang diadopsi oleh pemerintah Israel saat ini. Muhannad Mustafa, seorang pakar urusan Israel, mengatakan bahwa juga ada kekecewaan Israel terhadap masa jabatan kedua Trump, karena pemerintah Netanyahu percaya bahwa presiden Amerika Serikat akan sepenuhnya sejalan dengan kepentingan Israel. Mustafa, berbicara dalam program ''Track of Events'', menekankan bahwa Trump bertindak dalam file regional yang bertentangan dengan kepentingan Israel.
Trump juga akui kehebatan Houthi Yaman, Pentagon Bongkar kerugian Besar As hadapi mereka mencacat bahwa pemerintahan Trump telah menandatangani perjanjian dengan Houthi terkait kapal-kapal Laut Merah, dan juga terkait dalam pembicara dengan Iran terkait program nuklirnya.
Ini gambaran persatuan musuh-musuh Islam . Mereka tetap terikat kepada kepentingan masing-masing. Meski mereka bersatu dalam memusuhi Islam dan kaum muslimin, namun tetap mengutamakan kepentingan kelompoknya. Allah Swt. Sudah menggambarkan dalam surah Al Hasyr sebagai berikut:
لَا يُقَاتِلُونَكُمْ جَمِيعًا إِلَّا فِي قُرًى مُّحَصَّنَةٍ أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِيطَانٍ ۚ بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيدٌ ۚ تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتَّىٰ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْقِلُونَ
Artinya: "Mereka (orang-orang munafik) tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali di dalam kota-kota yang berbenteng atau dari balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu padahal hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena mereka adalah kaum yang tidak mengerti." (QS Al-Hasyr: 14)
Dalam surah ini Allah Swt. sudah menggambarkan bahwa persatuan mereka adalah rapuh. Umat Islam harus menyadari bahwa kekuatan yang besar sejatinya hanya bisa di bangun atas akidah.
Sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah dan para sahabat serta umat Islam terdahulu. Umat Islam harus sadar dan bangkit, akan kekuatan besar yang mereka miliki. Dengan persatuan dan kesatuan umat Islam yang diikat dalam satu akidah akan mampu menghancurkan musuh-musuh Islam.
Penyadaran ini perlu kerja sama dalam jamaah dakwah Islam ideologis yang menjadikan akidah Islam sebagai pengikatnya. Jamaah dakwah ini akan membimbing umat untuk menapaki jalan perjuangan yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dengan persatuan umat akan menghantarkan tegaknya Kepemimpinan Islam, yang dengan itu akan tegak Khilafah.
Khilafah akan memimpin dunia, menjadi negara adidaya yang akan meninggikan kalimat Allah Swt. dan menjadi pelindung umat Islam. Dengan persatuan umat Islam maka kekuatan ini akan mampu mengalahkan AS dan kroninya termasuk membebaskan Palestina dengan jihad. Saatnya kita sadar dan bersatu dalam bingkai daulah Khilafah Islamiyah.
Waallahua'lam bissawab.