| 408 Views

Terjebak dalam Jerat Deepfake: Modus Penipuan Baru yang Mengejutkan

CendekiaPos - Seorang karyawan di sebuah firma keuangan terkemuka di Hong Kong baru-baru ini menjadi korban penipuan yang mengguncang dunia keuangan dengan nilai yang luar biasa besar. Dia terjebak dalam perangkap deepfake dan melihat rekeningnya terkuras hingga US$ 25,6 juta, atau sekitar Rp 393 miliar.

Modus penipuan ini melibatkan teknologi deepfake yang semakin marak, terutama dengan kemajuan sistem kecerdasan buatan (AI). Deepfake adalah teknik di mana konten visual seperti foto atau video dimodifikasi atau bahkan dibuat dengan menggunakan AI.

Hasil dari deepfake seringkali sangat realistis, sulit dibedakan dari konten asli, dan hal ini dapat menimbulkan kesalahan persepsi bagi yang melihatnya.

Di Indonesia, bahkan Presiden Joko Widodo pernah menjadi korban deepfake. Sebuah video yang menampilkan Jokowi memberikan pidato dalam bahasa Mandarin sempat viral di internet, meskipun pada kenyataannya, video tersebut adalah hasil deepfake buatan AI.

Kembali ke kasus penipuan yang merugikan seorang karyawan di firma keuangan, sang penipu menyamar sebagai CFO perusahaan menggunakan teknologi deepfake. Ia mengatur panggilan video konferensi di mana korban melihat banyak karyawan lain bergabung.

"Semua orang di dalam panggilan video itu ternyata palsu," ungkap seorang anggota kepolisian Hong Kong.

Sebelum panggilan video tersebut, korban menerima email yang seolah-olah berasal dari CFO perusahaan cabang Inggris. Email itu meminta perusahaan cabang Hong Kong untuk melakukan transaksi rahasia. Meskipun awalnya mencurigai phising, korban yakin dengan keaslian email tersebut setelah melihat banyak karyawan lain dalam panggilan video.

Akhirnya, korban setuju untuk mentransfer dana sebesar HKD 200 juta, atau sekitar US$ 25,6 juta, sesuai permintaan.

Kasus ini hanyalah salah satu dari banyaknya penipuan yang memanfaatkan deepfake untuk mengecoh korban. Kepolisian Hong Kong telah melakukan beberapa penangkapan terkait penipuan serupa yang melibatkan deepfake.

Dengan semakin berkembangnya teknologi deepfake, penting bagi kita semua untuk tetap waspada dan mengenalinya agar tidak menjadi korban penipuan yang semakin canggih ini.


Share this article via

136 Shares

0 Comment