| 259 Views

Solusi Tuntas Penjajahan Zionis Terhadap Palestina Hanya Jihad dan Tegaknya Khilafah

Oleh : Ummu Aqiil

Kebiadaban Zionis Yahudi makin menjadi-jadi. Dimana serangan Zionis Yahudi di wilayah Palestina setidaknya telah menewaskan 23 orang, sebagaimana dilaporkan oleh Badan Pertahanan sipil Gaza pada Minggu (5/1).  Militer Israel sendiri mengatakan telah menargetkan lebih 100 target teror dalam dua hari terakhir.

Dalam serangan udara setidaknya menewaskan 11 orang disebuah rumah di wilayah Sheikh Ridwan, Gaza Utara. Hal tersebut disampaikan oleh Mahmud Bassal sebagai juru bicara pertahanan sipil. Tak kecuali korban yang tewas termasuk perempuan dan anak-anak. Dikutip dari laman voa.com.

Otoritas kesehatan Palestina juga mengatakan, serangan udara Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 110 orang dalam dua hari terakhir. Serangan Israel yang kian intens dalam dua hari terjadi ditengah desakan baru untuk mencapai gencatan senjata di Gaza. Gencatan senjata itu juga untuk memulangkan sandera Israel sebelum Presiden terpilih AS Donal Trump menjabat pada 20 Januari 2025.

Mediator Israel di kirim untuk melanjutkan pembicaraan di Doha yang ditengahi oleh mediator Qatar dan Mesir dan pada Jum'at. Pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang membantu menjadi penengah pembicaraan, mendesak Hamas untuk menyetujui kesepakatan.  Ternyata sebelumnya juga Israel telah mengancam akan meningkatkan serangan ke Jalur Gaza jika Hamas tidak segera membebaskan sandera.

Dilansir dari tempo.co, bahwa Israel telah melakukan serangan udara selama 24 jam yang menargetkan anggota Hamas di Gaza. Dimana serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 110 orang dalam tempo dua hari.

Terunggah foto menunjukkan bagaimana warga Palestina dan anak-anak berada diantara puing-puing bangunan yang telah dibombardir zionis Israel. Dan mereka juga disibukkan dengan pengurusan jasad para korban dari serangan akibat kebiadaban Zionis Yahudi.

Sementara dikutip dari laman kumparan.news, lebih dari 200 warga Palestina tewas dalam tiga hari terakhir akibat serangan Israel yang terus meningkat di jalur Gaza. Menurut laporan dari para koresponden di lapangan, sebagian besar korban terdiri dari wanita dan anak-anak.

Otoritas kesehatan Palestina mengatakan, serangan udara Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 110 orang dalam tempo waktu dua hari disebabkan desakan baru untuk mencapai gencatan senjata di Gaza. Desakan gencatan senjata untuk memulangkan sandera Israel sebelum Presiden terpilih AS Donal Trump menjabat pada 20 Januari 2025.

Sebelumnya, militer Israel mengancam akan meningkatkan serangan ke jalur Gaza jika Hamas tidak segera membebaskan sandera, sebagaimana dikutip dari laman kgnow.com.

Korban ratusan jiwa yang terjadi di Gaza bukan hanya di awal tahun 2025. Sebelumnya juga warga Palestina tidak ada rasa aman untuk hidup karena serangan bombardir yang sering membabi buta.

Sudah lebih dari 70 tahun Palestina mengalami kebiadaban dari Zionis Yahudi. Dan sudah banyak korban dari serangan tersebut. Wanita, anak-anak, terus jadi incaran serangan tersebut. Rumah-rumah mereka juga dihancurkan untuk kesekian kalinya. Tak terkecuali Masjid-masjid dan sekolah-sekolah juga dihancurkan. Palestina seakan kehilangan harapan untuk sekedar bertahan. Mereka mengungsi juga tak lepas dari sasaran serangan udara Israel. Padahal Palestina adalah hak Palestina. Zionis Yahudi hanyalah perampok negeri Palestina. Hanya karena ada kekuatan Barat khususnya Amerika yang jadi pembela bangsa yang dikutuk oleh Allah ini, hingga mereka tidak punya rasa malu bertahan di negeri Palestina.

Dunia pun bungkam seakan tak peduli akan penderitaan yang dialami saudaranya sekian lama. Tentara-tentara mereka pun tak berarti. Karena tidak berusaha untuk menghentikan kebiadaban Zionis Yahudi yang terus berlangsung hingga saat ini.

Sekat-sekat nasionalisme seakan menjadi batu sandungan untuk menolong saudara sesama di Palestina. PBB pun diam tak berkutik, segala solusi yang ditawarkan untuk menghentikan kekejaman zionis Yahudi pun tidak membuka hati untuk menerima usulan tersebut. Jika menerima hanya sebatas kepura-puraan belaka.

Sementara warga Palestina terus saja mengalami penderitaan. Tentu penderitaan yang dialami saudara kita di Palestina tidak lain karena sebuah sistem yang bercokol saat ini. Sistem  sekuler kapitalisme yang telah memberikan kebebasan untuk bertindak sesuka hati dan ada jaminan atasnya. Padahal sistem tersebut tidak layak untuk dilanjutkan karena hanya membuahkan kerusakan dan kezaliman dimana-mana. Khususnya kezaliman zionis Yahudi terhadap warga Palestina hingga saat ini.

Karenanya, yang harus dilakukan tidak lain harus meninggalkan sistem sekuler kapitalisme dan kembali kepada sistem Islam. Karena hanya dengan sistem Islam kebiadaban bangsa kera ini bisa dihentikan. Dengan adanya institusi khilafah yang dikomandoi oleh seorang Khalifah maka setiap hal yang menyangkut keamanan warga yang hidup didalam sistem Islam akan dijamin.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa Sallam, bersabda:

إِنَّمَا الإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ فَإِنْ أَمَرَ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَعَدْلٌ كَانَ لَهُ بِذَلِكَ أَجْرٌ ، وَإِنْ يَأْمُرُ بِغَيْرِهِ كَانَ عَلَيْهِ مِنْهُ [رواه البخاري ومسلم]

“Sesungguhnya seorang imam itu [laksana] perisai. Dia akan dijadikan perisai, dimana orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan adil, maka dengannya, dia akan mendapatkan pahala. Tetapi, jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/adzab karenanya.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Namun, untuk mengembalikan umat manusia khususnya umat Islam dari sistem sekuler kapitalisme kepada sistem Islam perlu ada perjuangan dan persatuan umat Islam.

Umat Islam harus memahami realita saat ini yang tidak bisa membawa perubahan kearah yang lebih baik dan penghargaan atas jiwa-jiwa manusia. Dari itu umat Islam harus bersatu dan tidak boleh ada sekat-sekat nasionalisme lagi, karena paham nasionalisme sesungguhnya jelmaan dari sistem sekuler kapitalisme itu sendiri yang hanya berusaha mementingkan keselamatan negerinya sendiri tanpa mengindahkan keselamatan saudaranya di negeri yang tertindas. 

Dan jika kita tau kebusukan dari sistem sekuler kapitalisme tentu kita dengan segera meninggalkannya untuk beralih kepada sistem Islam yang kebaikan nya tidak saja didunia namun membawa kebaikan di akhirat bagi siapa saja yang kehidupannya berjalan sesuai dengan syariat Islam. Kebiadaban Zionis Yahudi pun akan dihentikan dengan Jihad fii Sabilillah yang dikomandoi oleh seorang Khalifah. Sehingga tidak akan ada lagi yang berani mengusik jiwa umat Islam khususnya saudara kita di Palestina.

Wallahu a'lam bish shawab.


Share this article via

82 Shares

0 Comment