| 236 Views
Sistem Pendidikan Kritis, Moral Cacat Generasi Rilis

Oleh : Erni Apriani
Aktivis Muslimah
Seperti yang dikutip oleh media online KOMPAS.com - N adalah inisial seorang pelajar SMP berusia 15 tahun di Kabupaten Lampung Utara yang diperkosa 10 pria. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan setelah 3 hari disekap di sebuah gubug di wilayah Lampung Utara pada Sabtu (17/2/2024). Selain itu juga baru-baru ini kasus perang sarung yang marak terjadi dibeberapa daerah telah memangsa korban jiwa, seperti berita yang dilansir di media online BANGKAPOS.COM, BANGKA - Dalam semalam 3 lokasi perang sarung antara remaja terjadi, mirisnya pelaku perang sarung tersebut mayoritas dilakukan oleh pelajar SMP hingga SMA yang berujung maut di Pangkalpinang, Sabtu (16/03/2024).
Beginilah potret cacatnya kehidupan generasi di sistem saat ini, generasi menjadi rusak penuh dengan kemaksiatan. Seperti kehilangan arah dan tujuan hidup tanpa pemahaman agama Islam. Sistem kapitalis dan sekularis merusak hati nurani generasi, cara kerjanya dengan memisahkan nilai-nilai agama dari kehidupan, membuat pola pikir generasi jauh dari aturan agama Islam. Sehingga tidak ada rasa takut terhadap Allah Swt., yang berujung pada perilaku bebas tanpa batas. Disamping itu sistem sekularis juga membuat pola pendidikan yang jauh dari Islam, tidak membentuk anak-anak memiliki kepribadian Islam.
Bobroknya sistem pendidikan sekuler yang memfasilitasi tontonan media seperti televisi dan handphone, serta buku bacaan menjadi salah satu penyebab kemaksiatan para generasi saat ini. Begitu banyak tontonan yang tidak pantas untuk dikonsumsi, hal ini menjadikan tuntunan atau contoh para generasi dalam berpikir dan berprilaku. Lingkungan keluarga dan masyarakat yang kurang baik dalam cara mendidik dan membekali anak dengan pendidikan yang sesuai syariat Islam, menjadikan maraknya korban kejahatan dan kemaksiatan anak di bawah umur.
Maka dari itu, untuk memecahkan kasus kerusakan moral generasi di kehidupan ini membutuhkan tugas orang tua, masyarakat dan negara. Keluarga atau orang tua akan membentuk pribadi Islam sejak dini, mulai ditanamkan nilai nilai agama sebagai landasan untuk melalukan semua perbuatan. Kemudian peran negara yang berfungsi sebagai kontrol masyarakat. Adanya pengawasan masyarakat dalam kehidupan Islam akan senantiasa menumbuhkan rasa saling mengingatkan dan menasihati dalam kebaikan.
Peran negara dalam pendidikan islami tentu akan mampu mencetak bibit generasi yang berkualitas, berkepribadian Islam dan membentuk generasi ilmuwan yang bertakwa. Begitu pun dengan adanya negara Islam dalam sistem pemerintahan Islam akan bertugas menyaring tontonan yang tidak pantas beredar di masyarakat. Sehingga semuanya akan terkendali sesua dengan hukum syariat Islam.
Wallahualam bissawab