| 8 Views

Sistem Kapitalis Tak Dapat Menjamin Kesejahteraan Guru

Oleh: Fahna Al-hafidzoh

Saat ini, banyak dari kalangan guru honorer Indonesia telah muak dengan gajinya yang minim. Mereka merasa tidak dihargai dan direndahkan dengan gaji kecilnya yang sangat tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
  
Seperti yang terjadi di kabupaten Tasikmalaya, para guru dan tenaga pendidik honorer melakukan aksi mogok. Mereka tidak terima terkait surat edaran yang dilakukan Bupati Tasikmalaya, mereka juga protes karena menganggap seperti tidak berpihak pada tenaga honorer kata wakil koordinator forum honorer dan tenaga kependidikan ( FHGTK) kecamatan cikalomas Asep Helmi, Rabu  (13/8/25) seluruh guru dan tenaga pendidikkan honorer di kabupaten Tasikmalaya mogok massal dan nggak mau ngajar
   
Menurut Helmi, salah satu penyebab dari aksi mogok ini karena di salah satu poin surat edaran, disebutkan siap mengangkat tenaga honorer menjadi PPPK namun tidak dibarengi peningkatan kesejahteraan kemudian juga disebutkan dalam surat tersebut tenaga honorer tidak akan menuntut menjadi ASN /PPPk. Padahal banyak guru dan tenaga kerja pendidikkan honorer yang telah mengabdi belasan tahun dengan gaji atau pendapatan yang sangat minim.
   
Banyaknya guru dan tenaga kerja kependidikan honorer di kabupaten Tasikmalaya resmi menghentikan kegiatan belajar mengajar mulai (13825 aksi mogok massal ini, tentu terpicu dari surat edaran Bupati Tasikmalaya yang di dinilai telah melecehkan perjuangan para guru yang telah mengabdi puluhan tahun.
  
Jika kita mencermati fenomena ini kisaran gaji penghasilan guru honorer sangatlah sedikit. Sekitar 200 sampai 300.000 adalah jumlah umur yang mereka terima. Makanya wajar jika melihat banyak guru memiliki lebih dari satu profesi karena jika hanya menjadi guru honorer saja mana cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari

Saat ini, martabat seorang guru memang sangat dipandang rendah padahal jasa guru sangat besar pada muridnya adanya seorang dokter, polisi, arsitek, semua orang pintar, mereka bisa sukses karena seorang guru, kan! Jangan sampai kita lupa pada jasa-jasa guru bahkan, guru TK pun itu adalah guru yang luar biasa. Tanpa mereka kita bisa menggunting apa coba?, tanpa mereka bisakah kita membaca? Karena semua tingkatan guru itu istimewa tapi mengapa mereka tidak diberi kemuliaan gaji yang sesuai.
  
Sungguh, saat ini adalah buah dari sistem kapitalisme yang menggaji rakyat bawah dengan seenaknya, sementara penguasa di sana memiliki perut buncit karena kekayaan akan hartanya pejabat-pejabat tinggi digaji besar hingga miliaran sementara rakyat di bawahnya hanya digaji dengan kisaran yang sangat tidak wajar makanya wajar kalau mereka mogok untuk tidak mau ngajar, jika para guru saja sudah muak dan males mengajar bagaimana masa depan generasi bangsa? Akan tercetak seperti apa mereka nantinya?
  
Dalam sistem Islam derajat seorang guru tentu sangat dimuliakan titik syekh taqyudin an-nabani di dalam kitab Al-Iqtisodi fi Al-islam menyebutkan bahwa gaji guru sangat diperlukan oleh negara Islam atau khilafah meskipun di Baitul mal sedang mengalami krisis (tidak ada harta)
  
Gaji pendapatan pendapatan pun sangat mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari sehingga para guru bisa fokus mengajar, tidak memikirkan profesi pekerjaan lain untuk menambah kurangnya penghasilan. Karena Islam akan menghargai serta memberi kesejahteraan untuk setiap rakyatnya.
  
Sayangnya hari ini syariat Islam terabaikan, sistem Islam yang dulu pernah tegak ini telah terganti dengan sistem demokrasi kapitalis yang menyengsarakan. Tugas kita sekarang adalah terus semangat berdakwah untuk mengembalikan sistem Islam supaya diterapkan. Semangat untuk menyadarkan pemikiran umat karena dengan itu umat akan bersatu sehingga syariat Islam dapat kembali diterapkan di muka bumi ini.

Wallahua'lambishoab.


Share this article via

4 Shares

0 Comment