| 6 Views
Setahun “Menganggur”, Justru Jadi Fase Terbaik David de Gea

CendekiaPos - FLORENCE, Italia David de Gea mengatakan masa jeda setahun tanpa klub setelah meninggalkan Manchester United justru menjadi “salah satu tahun terbaik” dalam hidupnya. Penjaga gawang asal Spanyol itu kini merasa menemukan kembali ketenangan dan rasa memiliki di Fiorentina, tempat ia resmi melanjutkan kariernya di Serie A.
Dalam wawancara yang dipublikasikan baru-baru ini, De Gea menyebut periode tanpa pertandingan kompetitif memberinya ruang untuk memulihkan diri dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga—hal yang menurutnya sulit dilakukan selama bertahun-tahun di Manchester. “Saya belajar bahwa Anda bisa hidup bahkan tanpa sepak bola,” ujarnya. “Secara pribadi, itu salah satu tahun terbaik karena akhirnya saya punya waktu untuk keluarga.”
De Gea menegaskan adaptasinya di Florence berjalan mulus sejak hari pertama. Ia menyebut fasilitas latihan Viola Park sebagai salah satu alasan utama menerima tawaran La Viola, namun atmosfer kerja tim dan dukungan internal klub disebut lebih menentukan. “Begitu saya tiba, saya langsung merasa nyaman,” kata De Gea. “Viola Park luar biasa, tetapi staf, rekan setim, dan orang-orang di sekitar klub membuat saya merasa menjadi bagian dari keluarga besar.”
Kiper 34 tahun itu juga menyoroti kualitas hidup di kota Florence. Menurutnya, ukuran kota yang “pas”, ritme harian yang tenang, serta reputasi kuliner menjadi faktor tambahan yang memperkuat keputusannya. “Ini kota yang semua orang ingin kunjungi—kecil tapi indah, dan makanannya istimewa,” ucapnya, seraya menambahkan bahwa targetnya kini adalah bertahan dan bersaing memperebutkan trofi bersama Fiorentina.
Meski menikmati masa rehat, De Gea menegaskan ia tidak pernah berhenti berlatih. Fokusnya adalah menjaga kebugaran dan kesiapan jika kesempatan kembali ke level tertinggi muncul. Ketika Fiorentina menghubunginya, keputusan disebut “sederhana”. “Saya berlatih dan tahu saya siap. Saya ingin kembali ke liga top, dan Italia adalah impian. Saat Fiorentina menelepon, saya tidak ragu,” tuturnya.
Bagi Fiorentina, kedatangan De Gea menambah pengalaman pada sektor penjaga gawang sekaligus menghadirkan figur dengan rekam jejak panjang di level tertinggi Eropa. Bagi De Gea, Florence menawarkan awal yang terukur: stabilitas di luar lapangan dan tantangan baru di atasnya. Target jangka pendeknya jelas—memantapkan posisi di tim dan membantu La Viola tetap kompetitif domestik maupun di Eropa. Target jangka menengahnya tak kalah spesifik: mengonversi kenyamanan menjadi performa dan, pada akhirnya, gelar.